4322, 18:15 – Guna menggali potensi kerja sama dan memperkuat kedua negara, Dubes RI untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing lakukan kunjungan kepada Menteri Media Mass Sri Lanka, Dullas Alahapperuma.
Sebagaimana
ndut baca pada laman resmi Kemlu, dalam pertemuan ini Dubes Dewi
menginformasikan mengenai kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan
ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) yang dijadwalkan berlangsung di Nusa
Dua, Bali, pada 20-24 Maret 2024.
Terkait
acara ini, Menteri Dullas menyatakan akan hadir pada Pertemuan ke-144 IPU di
Bali bersama Ketua Parlemen Sri Lanka dan delegasi Parlemen lainnya dan
mengharapkan dapat bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia
dalam kunjungannya ke Indonesia ini.
Dubes
Dewi selanjutnya menyampaikan mengenai berbagai peluang kerja sama dengan Sri
Lanka yang perlu dimanfaatkan, termasuk di bidang komunikasi dan ekonomi.
Dibidang
media massa dan komunikasi, Menteri Dullas berminat untuk mempelajari Peraturan
Indonesia di bidang media dan informatika, gagasan melakukan kerja sama kedua
Kementerian melalui MOU, serta ketertarikan pada lembaga pendidikan jurnalisme
di Indonesia.
Untuk
hubungan ekonomi, Dubes Dewi menekankan, kedua negara memiliki hubungan yang
komplementer di bidang industri dan untuk produk lainnya, Sri Lanka dapat
memanfaatkan keunggulan produk Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan
domestik Sri Lanka.
Dubes
Dewi juga menginformasikan upaya yang sedang berlangsung bagi dapat segera
dimulainya perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Sri Lanka
dan mengharapkan dukungan Menteri Dullas untuk rencana ini.
Ndut
mengapresiasikan dengan apa yang dilakukan oleh Dubes RI di Sri Lanka dalam
memperat hubungan kedua negara yang sudah sangat harmonis dan memiliki sejarah
panjang.
Media
massa di Indonesia mempunyai tempat tersendiri bagi beberapa negara mungkin
salah satunya adalah Sri Lanka dan ini menjadi pertanda baik bahwa media massa
kita cukup terpandang dan disegani untuk dapat dipelajari dan diterapkan di
negaranya.
Banyak
negara yang belajar dari negara kita bagaimana system demokrasi kita terutama
kebebasan berpendapat di muka umum salah satunya di media, walaupun saat ini
masih tergerus dengan adanya UU ITE yang semakin hari semakin rancu dan
mengancam kebebasan orang untuk berpendapat walaupun sudah direvisi.
Kita
tahu hubungan Indonesia dan Sri Lanka sudah terjalin sejak abad ke=15 bahkan
semkain menguat dengan adanya hubungan diplomatic pada 6 Agustus 1952, bahkan
pemimpin kedua negara mengambil peran dalam pembentukkan Konfrensi Asia Afrika
dan juga Gerakan Non Blok.
Ndut
berharap kerja sama ini dapat terbentuk dalam nyata sehingga kedua negara dan
organisasi media massa dalam berkerja sama dalam berbagi informasi serta kerja
sama lintas sector yang saling menguntungkan kedua negara.
Kita nantikan kerja nyata dari kerja sama antar media kedua negara sehingga dapat mewujudkan informasi yang benar, akurat dan dapat terhindar dari kabar bohong atau hoax yang sedang marak ini dan kerja sama lintas sector lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar