14222, 18:36 – Kopi Indonesia mulai dikenal dikalangan anak muda dan warga Afrika terutama Mesir dengan ditandai adanya kedai Kopi di negara itu.
Sebagaimana
ndut baca pada laman Kemlu, KBRI Cairo meresmikan Kedai Kopi El Omda dibawah
besutan Haji Emad Attia yang terletak di Kota Tua Matariah, Distrik Ain Shams,
Kairo
Peluang
pasar kopi di Mesir terbuka lebar karena pencinta kopi yang terus meningkat. Duta
Besar Indonesia untuk Mesir mengapresiasi atas segala dedikasi dan kerja keras
El Omda Coffee dalam importasi produk kopi robusta Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir sebagaimana diungkap oleh Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman
Adi.
Sementara
itu, Haji Emad Attia menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang
setinggi-tingginya atas dukungan yang berkelanjutan dari KBRI Kairo dalam
aktivitas importasi produk kopi robusta unggulan dari Indonesia.
Haji
Emad menerangkan pihaknya akan meningkatkan importasi kopi dari Indonesia
berkenaan dengan tingginya tingkat konsumsi kopi di Mesir.
Dirinya
menceritakan bahwa pada tahun 2021 dirinya berhasil mengimpor 60 kontainer kopi
dari Indonesia dan di tahun 2022 menargetkan capai 100 kontainer dengan nilai
sekitar USD4,14 juta atau sekitar Rp59,59 miliar.
Sementara
itu, Wael M. El Tawargy, GM El Tawargy, Trader Kopi sebagai mitra bisnis kopi
El Omda yang hadir dalam Grand Opening menambahkan, peluang ekspor kopi ke
Mesir sangat terbuka lebar dan hal ini memungkinkan koperasi-koperasi petani
kopi Indonesia dapat memperkuat kualitas kopi dan berkomunikasi langsung dengan
pembeli dari Kairo, dan yang perlu diperhatikan bila sudah melakukan transaksi
jual beli kopi dengan harga yang telah disepakati agar komitmen harga itu dapat
berjalan dan tidak dilakukan perubahan harga secara sepihak, dan tentunya
menjalankan prosedural ekspor sesuai ketentuan dan kesepakatan yang telah
ditandatangani.
Berdasarkan
data statistik BPS, ekspor kopi Indonesia pada periode Januari-November 2021 ke
Mesir mencapai USD 79,20 juta (senilai Rp. 1,14 triliun) atau naik sebesar
57,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar USD 55,02 juta
dengan volume tonase mencapai 43,790 matrik ton dengan kenaikan 47,75 persen
dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 32,537 metrik ton.
Ini
pertanda baik bahwa kopi Indonesia tidak hanya digemari di Eropa tetapi juga di
belahan Afrika seperti Mesir yang mana minatnya sangat tinggi hingga ada kedai
di negara itu yang hanya menyediakan kopi asal Indonesia.
Kita
tahu Indonesia banyak ragam kopi mulai dari Gayo hingga Wamewa Papua, belum
lagi di kota-kota kecil pun ada kebun kopi yang citra rasanya tidak kalah
dengan kopi yang sudah punya nama.
Ndut
berharap kopi Indonesia tidak hanya dikenal di Mesir tapi di tiap negara di
Afrika dan dunia lainnya seperti Eropa agar bisa meningkatkan pendapatan dari
pada petani kopi yang selalu menderita karena harganya selalu dipatuk oleh
tengkulak yang membuat mereka tidak bisa merasakan hasilnya.
Kiranya
para eksportir pun langsung berhubungan dengan petani langsung agar para petani
bisa merasakan dampak dari penjualan tersebut atau lewat koperasi dengan
pembagian yang transparan sehingga tidak ada lagi berita petani kopi Indonesia
miskin atau menderita disaat kopi sedang naik daun terutama kopi Indonesia.
Kita nantikan kiprah kopi Indonesia di pasar internasional, semoga bisa mengangkat kopi kita sejajar dengan kopi Ethiopia atau Brasil yang sudah terkenal akan aroma dan khasiatnya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar