8122, 16:30 - Disaat 39 tahun kelahiran Supreme Leader Korea Utara, Kim Jong-un, Indonesia kembali bertambah kasus omicron.
Pemerintah umumkan ada tambahan 57 kasus
omicron di Indonesia pada Jumat (7/1) ada 23 orang transmisi local dan 295
orang pelaku perjalanan luar negeri, negara paling banyak ‘penyuplai’ omicron
di Indonesia adalah Turki dan Saudi.
Hampir semua penderita omicron sudah terima
vaksin lengkap, 90% kasus omicron yang diisolasi miliki gejala ringatn atau
tanpa gejala, 97% didominasi pelaku perjalanan luar negeri yang berasal dari
DKI Jakarta.
4,3% kasus diantaranya miliki komorbid
seperti diabetes dan hipertensi, serta 1 % kasus membutuhkan terapi oksigen.
Ndut mengapresiasi kerja nyata Kemkes dan
satgas dalam deteksi penyebaran varian omicron yang sudah bertambah banyak
dengan lintas permasalahan yang dihadapi oleh para pasien varian ini.
Kita tahu varian omicron sangat massif penyebarannya
didunia, bahkan di Eropa sampa ada kebijakan lockdown untuk antisipasi melonjak
kembali walau banyak warga yang menolak kebijakan ini.
Indonesia sendiri baru didteksi omicron
masuk tanggal 16 Desember itu berarti dari November sudah tercium masuknya varian
ini ke negara kita dan sekarang sudah 318 orang dengan negara ‘penyuplai’ Turki,
Saudi, UEA dan Amerika Serikat.
Ndut berharap pemerintah bisa ambil langkah
tegas dalam menekun laju naik kasus omicron dengan melarang untuk WNI dan WNA
dari negara ‘penyuplai’ omicron di Indonesia untuk sementara waktu agar bisa
tertangani dahulu.
Selain itu tingkatkan kembali imbauan dan
sosialisasi protocol kesehatan dan segara vaksin, karena sampai hari ini ndut
tidak lihat lagi iklan satgas yang nyanyi ‘vaksin dan masker’ yang di sadur
dari lagu Galih dan Ratna.
Kita nantikan langkah pemerintah dalam menekan laju penyebaran varian omicron, apakah dengan pemberlakuan PPKM Level 4 dengan korbankan sector ekonomi yang lagi merangkak naik ? kita tunggu saja…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar