71221, 16:38 - Ada kabar gembira bagi beberapa pihak terkait pengumuman terbaru dari pemerintah soal kebijakan yang sudah terucap kembali menjilat lidahnya sendiri.
Pemerintah
batal menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat a.k.a. PPKM level
3 diseluruh wilayah Indonesia saat masa liburan Natal dan tahun baru a.k.a.
Nataru.
Kebijakan
itu diambil dengan membandingkan penangan pandemic saat ini dengan Nataru tahun
lalu.
Menurut
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
menyebut tes dan telusur jadi salah satu pertimbangan, karena menurutnya jumlah
tes dan telusur saat ini sudah jauh lebih tinggi dibanding akhir tahun lalu
sebagaimana ndut baca pada laman CNN Indonesia.
Selain
itu, Luhut mengatakan bahwa tingkat vaksinasi saat ini 76 persen penduduk di
Jawa dan Bali telah menerima vaksin covid19 dosis pertama dan 56 persen dosis
kedua.
Ndut
mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi musim
libur Nataru, namun ndut sangat menyayangkan dengan apa yang dilakukan
pemerintah ini seperti inkonsistensi dan seakan maaf, menjilat ludah sendiri
yang sudah di keluarkan.
Dengan
kabar ini tentunya satu pihak terutama pariwisata sangat menyambut gembira
namun satu sisi terutama pihak para medis tentunya ini menjadi tanda bahaya
bila nantinya terjadi lonjakan dan mereka kembali kerja ekstra lagi.
Kita
tahu bagaimana kita pernah merasakan pahitnya melonjak kasus positif hingga
tembus 50 ribu pasien dalam sehari, apakah ini sudah dipikirkan oleh pemerintah
sebelum keluarkan kebijakan itu, walaupun mungkin alasan yang dikemukakan
sangat masuk akal.
Kemudian
bagaimana pencapaian vaksinasi terutama dosis pertama diluar Jawa-Bali apakah
sudah mencapai 50-70 persen terutama daerah 3 T, Terdepan, Terpencil dan
Terluar dan juga pemahaman mereka soal protocol Kesehatan apakah sudah tahu
bagaimana menggunakan masker dengan baik dan benar ?
Ndut
sih berharap dengan batalnya PPKM level 3 edisi Nataru, semoga makin rendah
angka positif dan kematian di Indonesia agar kejadian di Kudus, Kota Bekasi,
Bangkalan tidak terulang lagi, yang membuat tenaga Kesehatan kembali bekerja
ekstra sehingga tidak bisa berkumpul dengan keluarganya bahkan terpisah
selamanya a.k.a. meninggal dalam tugas.
Kita lihat saja perkembangan selanjutnya apakah dengan batalnya PPKM Level 3 edisi Nataru tetap rendah angka positif dan kematian atau malah makin naik seperti pertengahan bulan lalu, jangan jadi penyesalan di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar