221221, 16:40 – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Srilanka merangkap Republik Maladewa, Dewi Gustina Tobing serahkan surat kepercayaan kepada Presiden Srilanka Gotabya Rajapaksa.
Sebagaimana
ndut baca pada laman media sosial KBRI Colombo, Dubes Dewi serahkan surat
kepercayaan kepada Presiden Demokratik Sosialis Republik Sri Lanka, Goatabya
Rajapaksa di President’s House Colombo pada Senin (21/12
Pada
upacara tersebut, Presiden Sri Lanka didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Prof.
G.L. Peiris, dan Kepala Sekretariat Kepresidenan, Dr. P.B. Jayasundera.
Setelah
penyerahan surat-surat kepercayaan, sesuai pengaturan protokol, Duta Besar RI
menuliskan pesan-pesan untuk Presiden Sri Lanka.
Pesan
tersebut antara lain berisi penyampaian salam hangat Presiden Joko Widodo untuk
Presiden Gotabaya Rajapaksa, pernyataan Indonesia-Sri Lanka memiliki hubungan
yang sangat baik sejak pembukaan hubungan diplomatik 6 Agustus 1952, dan pada
tahun 2022 hubungan kedua negara memasuki usia 70 tahun, serta harapan untuk
dapat lebih memajukan hubungan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang
terbuka bagi kemaslahatan rakyat kedua negara.
Pada
kesempatan ini, Duta Besar Dewi Tobing juga mengemukakan terdapat 17 (tujuh
belas) Kepala Perwakilan yang mengikuti prosesi upacara penyerahan surat-surat
kepercayaan, yang terdiri dari 2 (dua) Kepala Perwakilan yang berkedudukan di
Colombo, yaitu Indonesia dan Mesir, dan 15 (lima belas) Kepala Perwakilan yang
tidak berkedudukan di Colombo (non-resident).
Prosesi
upacara penyerahan surat-surat kepercayaan dilanjutkan dengan acara cocktail
reception dan dinner yang sekaligus mengakhiri keseluruhan rangkaian kegiatan.
Ndut
mengapresiasi dan mengucapkan selamat bekerja kepada Yang Mulia Dubes Dewi
sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Srilanka
merangkap Republik Maladewa.
Kita
tahu Indonesia dan Srilanka memiliki sejarah yang cukup panjang dimana kedua
negara sama-sama pendiri Gerakan Non Blok yang sekarang masih eksis dengan
segala isu yang tengah berkembang, bahkan sama-sama anggota WTO.
Bahkan
bukti adanya sejarah kedua negara terlihat pada jaman lampau terutama pada prasasti
seperti kalasan 778/779Masehi, prasasti Kelurak 782 M, prasasti Abhayagiriwahara
dari bukit Ratu Baka 792 M dan prasasti dari candi Plaosan Lor yang mana
menggunakan huruf siddham dan berbahasa Sansekerta, dimana huruf Siddham
diketahui hanya dipakai di wilayah India Utara dan Sri Lanka.
Ndut
berharap ditangan Dubes Dewi dapat mempererat kembali hubungan kedua negara
makin harmonis dan menciptakan beberapa kerja sama yang saling menguntungkan
bagi Indonesia dan Sri Lanka di lintas sector.
Kita
nantikan kerja nyata Dubes Dewi bersama teman-teman KBRI Colombo dalam menjaga
hubungan harmonis antara kedua negara dan menciptakan komitmen kerja sama
lintas sektor, selamat bekerja dan sukses terus
Yang Mulia Ibu Dubes di Colombo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar