291221, 21:20 - Timnas Indonesia yang tengah disorot karena mampu melewati tim kuat harus mengakui keunggulan dari tim Gajah Perang, Thailand.
Indonesia
harus merasakan gol pertama dari Thailand pada menit ke-2 lewat Chanathip
Songkrasin dan di menit ke-52 selain itu ada dua gol timnas gajah perang dari
Supachok Sarachat pada menit ke-67 dan Bordin Phala di menit ke-83.
Ndut
yang menyaksikan cukup kaget dengan pola yang dimainkan oleh Shin Tae-yong
yaitu bertahan namun bukannya bertahan dalam arti sebenarnya seperti lawan
Vietnam malah kebobolan 4 gol dengan gol yang menurut ndut sangat cerdas
polanya.
Jelas
terlihat bahwa pemain kita cukup panik dan mental sudah drop begitu gol
pertama, sehingga aliran bola pun tidak teratur yang membuat kondisinya
Thailand bisa manfaatkan dengan hasil 4 gol.
Selain
itu juga belum ada pengalaman atau jam terbang bermain di final, para pemain
kita adalah jalani debut main di final jadi tidak tahu bagaimana atmosfer final
yang sebenarnya.
Selain
itu juga ada non teknis yaitu pemain timnas terlalu dipuja-puji oleh media di
tanah air sampai ke Korea termasuk mewawancarai anggota keluarganya, yang
menurut ndut tidak perlulah seperti itu, biarlah mereka focus menyelesaikan
dulu semua pertandingan baru kalau mau puja-puji terserah, jadinya tidak
seperti ini seakan adanya star sindrom.
Belum
lagi ada isu soal pejabat PSSI yang akan meminta izin kepada panitia untuk bisa
masuk ke dalam ruang ganti pemain saat final, ini jelas-jelas membuat non
teknis menjadi beban bagi para pemain selain star sindrom dari tanah air.
Ndut
cuma mau bilang, jangan terlalu dipuja-puji dulu, biarlah mereka bekerja dengan
sekuat tenaga mereka barulah dipuja-puji, seperti ini dengan kondisi kalah
telak 0-4 apakah bisa cetak gol lebih dari empat gol yang sangat tidak mungkin
terjadi tapi bisa saja terjadi…
Ndut
sich berharap apa pun yang terjadi di leg kedua, itulah hasil maksimal yang
sudah dilakukan oleh timnas kita walau harus pahit kita menjadi runner up untuk
keenam kalinya tapi ndut bangga dengan penampilan timnas saat ini yang penuh
talenta dan akan Berjaya di tahun berikutnya dengan tetap pertahankan STY.
Ndut
berharap juga yang mungkin diamini oleh seluruh pecinta sepakbola Indonesia,
agar PSSI bisa pertahankan Shin Tae-Yong dan staff di kursi kepelatihan karena
sudah bisa membuat timnas kita yang tadinya diremehkan kini diperhitungkan
bahkan ditakuti.
Ndut
yakin kalaupun PSSI tidak sanggup membayar, para pecinta sepakbola Indonesia
akan urunan dengan koin untuk STY untuk membayar gaji Shin agar pelatih Korea
ini dan jajarannya tetap melatih dan membuka mata para pemain sepakbola inilah
sepakbola yang sebenarnya baik teknis maupun non teknis.
Kita nantikan saja keajaiban timnas kita apakah bisa seperti Liverpool saat juara Liga Champion 2005 saat tertinggal 0-3 dari Milan mampu kembalikan keadaan dan menang, kita tunggu saja… semangat terus timnas kami bangga kepadamu, terima kasih atas permainanmu selama AFF Suzuki Cup 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar