291021, 21.00 -- Ternyata doa dan dukungan 270 juta jiwa rakyat Indonesia terhadap timnas Garuda muda Indonesia tidak ampuh dan harus mengakui permainan Australia dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 di Republican Central Stadium, Dushanbe, Tajikistan
Australia mendapatkan gol pada menit ke-8
berawal dari Asnawi Mangkualam lakukan kesalahan di sisi pertahanan yang
membuat wasit menginstruksikan tendangan bebas.
Benar saja, bola lambung yang dikirim
pemain Australia ke arah kotak penalty Indonesia, bola mengenai Taufik Hidayat
yang dapat menghalau namun sayang bola halauannya ke depan gawang yang dapat
dijangkau oleh Patrick Wood yang tidak bisa dijangkau oleh Ernando, 1-0 untuk Australia.
Indonesia beberapa kali menciptakan peluang
seperti kombinasi umpan pendek Hanis Saghara-Witan Sulaeman yang mengalir ke
Ramai Rumakiek yang bergerak di sisi kanan.
Rumakiek lepaskan crosiing mendatar yang
berbahaya namun wasit meniupkan peluit karena sudah dalam posisi offside.
Hingga akhir babak kedua, kedudukan 1-0 agregat
2-4 dipegang Australia dan negara kangguru itu lolos ke putaran final Piala Asia
U-23 di Uzbekistan pada 2022 mendatang.
Sangat disayangkan lagi-lagi Indonesia harus
akui permainan Australia padahal kita sudah mampu mengancam gawang Australia
namun Tuhan berkata lain dan kita juga menangis dan kalah lagi.
Kita tahu pemain kita adalah pemain andalan
di klubnya tetapi kenapa dalam lagi ini harus kalah lewat tendangan bola mati,
ini harus menjadi pelajaran bagi timnas Indonesia agar kedepannya tidak terjadi
lagi.
Ndut berharap ke depannya ada agenda Piala
AFF 2020 kita dapat gelar juara dengan persipan yang mepet, namun melihat
kiprah para pemain Indonesia saat bermain lawan Australia ndut yakin bisa
menang kita.
Ndut cuma pengen tanya kepada para (yang
katanya) pemain timnas, sampai kapan pecinta sepakbola Indonesia harus menonton
dan disuguhkan kekalahan, kapan menangnya, proses terus berjalan tapi kenapa
harus berujung kekalahan terus ?
Ingat keledai saja cukup dua kali jatuh
pada lubang yang sama, masa kalian lebih hina daripada keledai, pelatih mumpuni
terus apalagi yang buat timnas selalu kalah, saatnya menang di AFF 2020.
Kita nantikan kiprah dari timnas Indonesia
saat AFF Cup 2020 yang berlangsung di Singapura, apakah masih kalah terus atau
menang dan meraih juara, hanya pemain, Shin Tae-Yong, Official dan Tuhan yang
tahu itu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar