1921, 09.35 - Pasca keluar dan berakhirnya misi perang Amerika di Afghanistan membuat Badan PBB berjanji akan tetap berada di negara tersebut dan membantu jutaan orang yang telah menjadi pengungsi.
Sebagaimana
ndut baca di laman VOA mengatakan PBB telah berbicara dengan Taliban dan kelompok
lain selama beberapa dasawarsa menjangkau rakyat yang membutuhkan bantuan.
PBB
sendiri bertujuan membantu 16 juta orang tahun ini, termasuk 3,5 juta yang
terpaksa mengungsi karena konflik, namun tidak mungkin karena baru menerima 39
% dari permintaan bantuan kemanusiaan senilai USD1,3 miliar.
Badan
PBB bidang Kesehatan, WHO berhasil kirim 12,5 ton pasokan medis ke bandara
Mazar-i-Sharif di Afghanistan pada Senin (30/8) dan akan mengirim pasokan medis
lain dari pusat logistic WHO di Dubai dan memberikan pelayanan.
Pelayanan
yang diberikan WHO antara lain, imunisasi untuk anak, USG, perawatan setelah
melahirkan dan persalinan bagi ibu hamil, perawatan bagi yang kekurangan gizi
dan pusat perawatan Covid.
Ndut
mengapreasiasi dengan apa yang dilakukan PBB yang memilih bertahan di Afghanistan
untuk memberikan pelayanan kepada rakyat negeri tersebut ditengah situasi yang
tidak menentu pasca dikuasai kembali negara itu oleh Taliban.
Kita
tahu saat ini, Afghanistan belum memiliki pemerintahan baru pasca dikuasai
kembali oleh Taliban tanpa pertumpahan darah dan memaksa tentara AS mengakhiri
misi militer mereka selama dua puluh tahun lamanya.
Ndut
berharap Taliban memberikan hak yang sama kepada kaum perempuan dan
memfasilitasi dan setarakan perempuan dengan laki-laki dengan membiarkan perempuan
punya sikapnya dan tidak boleh dibungkam termasuk anak-anak dalam peroleh Pendidikan
dan gizi mereka.
Selain
itu juga negara yang berbatasan dengan Afghanistan membuka pusat perbatasan
agar jalur distribusi untuk negeri itu berjalan lancar termasuk pengungsi yang
ingin keluar dari Kabul untuk hidup lebih sejahtera dan trauma dengan Taliban
di masa lalu.
Kita
nantikan perkembangan Afghanistan di tangan Taliban termasuk dalam mengurusi rakyatnya
yang mungkin masih trauma dengan kekejaman Taliban di masa lalu demi negeri itu
lebih sejahtera dan maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar