18321, 22.30 -- Disaat radio anak muda berawal dari Prambanan, Mendut dan Borobudur a.k.a Prambors pada hari ini berusia 50tahun, timnas bulutangkis kita dipaksa mundur dari Arena Yonex All England 2021 lantaran covid19.
Team
bulutangkis Indonesia di ajang All England 2021 dipaksa mundur oleh panitia dan
BWF lantaran ada penumpang satu pesawat dengan timnas dari Istanbul ke
Birmingham dan harus jalani isolasi mandiri 10 hari.
Ya
cukup prihatin dengan situasi yang ada dan tentunya sebelumnya sudah
dipersiapkan sebelum berangkat seperti test usap PCR, kemudian sudah divaksin
oleh pemerintah dan menerapkan isolasi serta protocol Kesehatan sebelum dan
sesudah latihan.
Saat
tiba di Birmingham pun lakukan PCR hasilnya negative serta isolasi mandiri
setelah selesai isolasi lakukan test usap pun hasilnya negative tapi kenapa
saat ini dinyatakan mundur dari tournament hanya karena satu pesawat dengan
penumpang yang terindikasi terpapar covid19.
Ndut
pun pertanyakan seharusnya pihak NHS melacak lewat otoritas bandara Istanbul
dalam buat aturan sebelum berpergian kenapa ketika sampai Birmingham yang bawa
timnas ada yang terindikasi terpapr yang buat pasukan badminton Indonesia harus
isolasi.
Selain
itu timnas alami diskriminasi dimana satu pesawat dengan pemain Turki Neslihan
Yigit namun Yigit diizinkan main di All England sedangkan timnas tidak walaupun
beberapa jam setelah ramai dan hujat, pemain Turki ini diminta WO oleh BWF.
Kemudian
diskriminasi yang diterima timnas adalah selain diminta keluar arena untuk
kembali ke hotel tanpa ada shuttle bus dan harus jalan kaki ke hotel di hotel
pun tidak boleh gunakan lift harus pakai tangga darurat ke kamar, bisa
dibayangkan sudah letih, lemas karena di WO ditambah harus jalan kaki dan naik
tangga darurat dengan tenteng tas yang berat.
Ini
keterlaluan, ini sama saja menghina bangsa Indonesia, Kempora, Kemlu dan KBRI
London harus protes keras atas ketidak professionalan dan jiwa pengecut dari
BWF yang hanya mau terima dari NHS tanpa ada pasang badan demi Indonesia dengan
sertakan bukti negative kepada NHS.
Ndut
pun sesalkan pernyataan basi dan normative dari Yang Mulia Tuan Dubes Owen
Jenkins tanpa ada intervensi dengan membela timnas dengan melihat hubungan
RI-UK yang harmonis selama ini.
Seharusnya
BWF belajar dan konsultasi dengan Liga Premier yang tetap jalankan liga premier
sukses walau ada pemain yang terpapar covid19 tanpa harus menunda tapi
melakukan isolasi mandiri kepada pemain yang terpapar.
Ndut
berharap ada permintaan maaf yang berdasar Nurani dan azas pembalik dari BWF
dengan datang ke Jakarta untuk jelaskan dihadapan Menporan Zainuddin Amali,
Ketua PBSI Agung Firman berikut jajaran dan atlet serta pecinta bulutangkis.
Ya
kita nantikan keajaiban dari timnas bulutangkis dan BWF dalam keikutsertaan
timnas di ajang All England atau ada yang tidak senang bila Indonesia menang
tanpa ada lawan yang setara seperti Tiongkok dan Korea ? kita lihat saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar