Kamis, 04 April 2024

Inilah Alasan kenapa Jamur Matsutake Jepang Jadi yang Termahal di Dunia

4424, 13:45 – Jamur Matsutake menjadi jamu termahal di dunia untuk saat ini karena untuk sekilonya kita harus rogoh kocek capai USD500 ribu atau sekitaran Rp 8 juta..

Jamur Matsutake atau dikenal dengan nama jamur Mattake banyak tumbuh di semenanjung Korea, China hingga Amerika Serikat.

Tetapi ada yang berbeda dengan jamur Matsutake yang dipanen di wilayah Jepang terutama yang ditanam di sekitar wilayah Kyoto ini berbeda.

Sementara jamur Matsutake impor seharga sekitar USD50 per pon atau sekitar Rp800,000 dimana harga jamur Jepang ini harganya bisa sampai sepuluh kali lipat, wow…

Untuk bedakan antara Matsutake impor dengan produksi dalam negeri, pemerintah Jepang punya undang undang yang haruskan jamur impor dicuci dari kotoran sebelum dikomersilkan.

Sementara untuk pangsa pasar dalam negeri memeiliki tampilan yang kotor dan sangat kasar.

Sebagaimana dilansirkan dari Odditcentral pada Selasa 2 April 2024 menuliskan bahwa Matsutake Jepang dihargai karena aromannya yang sangat kuat dengan teksur seperti daging dan rasanya yang sangat enak sekali bila dicoba.

Lalu kenapa jamur Matsutake Jepang dikenal sebagai jamur paling mahal didunia, ini ada beberapa faktor seperti

Langka,

Jamur ini sempat langka selama 70 tahun terarkhir, dimana pada panen tahunan telah menurun hingga 95 persen yang jadikan jamur ini menjadi makanan lezat yang sangat langka.

Ditambah lagi fakta dari jamur ini hanya bisa dipanen selama setahun sekali tepatnya pada bulan September atau Oktober. Serta bisa gagal panen bila ada invasi dari cacing yang dapat merusak habitat jamur,

Sehingga dapat dimengerti kenapa jamur ini mahal harganya dan harus dibayar oleh sebagian orang untuk meraskan kenikmatan jamur ini.

Susah dibudidayakan,

Sudah langka dan susah dibudidayakan serta artifisial sejauh ini terbukti tidak dapat dilakukan kerena memiliki symbiosis dengan pohon pinus merah.

Selain susah dibudidayakan, jamur Matsutake ini juga sensiitif kepada perubahan cuaca, bila terlalu panas ditambah serangan serangan dapat berpengaruh pada hasil panen.

Termasuk terlalu kering dan tanaman tidak akan bisa tumbuh subur dan hasilkan jamur yang enak.

Akibat ini membuat pasar jamur Matsutake sangat naik turun dengan taksiran harga capai USD500 per pon.

Matsutake Jepang ini banyak disajikan di restoran mewah dan mahal di seluruh Jepang dengan sajian sup dan nasi atau sekedar dipanggang di atas garam yang disajikan dengan garam.

Dengan harga yang mahal dan rasanya yang nikmat apakah sudah sepadan ? inilah pertanyaan yang sulit untuk dijawab karena rasa itu tergantung lidah masih masing pribadi.

Namun bila rasa dari sungguhan yang disajikan ternyata langka mahal tidak masalah bagi harga untuk orang yang rela membanyarnya.

Kurang dari 1.000 ton matsutake ditemukan setiap tahunnya

Jamur Matsutake banyak tumbuh di pohon pinus merah dan harus mencari makan di alam liar oleh beberapa orang yang benar cara mencangkulnya untuk menemukannya.

Warna jamur Matsutake yang kecokelatan, jamur ini menyatu dengan sempurna bersama dedaunan di kala musim gugur,

Sehingga para pencair jamur Matsutake ini tidak akan pernah paham dengan keberadaan jamur ini sehingga menjadi kesulitan untuk mencarinya.

Jadi, pesanaran dengan jamur ini dan ingin mencicipinya ? maka siapkan uang USD 500 atau sekitar Rp800,000 tapi apakah anda rela mengeluarkan uang segitu untuk mencipinya ? silakan merenung…

Rabu, 03 April 2024

Sempat Terhenti, Jepang Kembali Salurkan Dana ke UNRWA Rp555,8 Miliar

3424, 18:25 – Setelah sempat terhenti, kini Jepang kembali salurkan dana sebesar USD 35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada UNRWA demi pastikan perbaikan kondisi kemanusiaan yang ada di Jalur Gaza.

Adanya penyaluran dana ini kepada UNRWA menunjukkan telah pulihnya dukungan Jepang terhadap badan PBB tersebut setelah dihentikan akibat tuduhan Israel soal keterlibatan staf lokal UNRWA terhadap perang yang berkecamuk sejak 7 Oktober 2023.

Kepastian ini disampaikan dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang pada Rabu 3 April 2024 yang dikonfirmasi oleh Dubes Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasuhi di Jakarta sebagaiman dilansir dari Antara..

Menurut Masaki Yasuhi mengatakan bahwa bantuan itu akan dimanfaatkan untuk pengadaan kebutuhan dasar, khususnya bagi anak anak dan wanita di Jalur Gaza serta berencana menyediakan layanan medis di Tepi Barat dan kawasan lain.

Selain bantuan, Jepang juga terus berjuang melalui jalur diplomasi dan tercpaainya gencatan senjata di Jalur Gaza sesuai dengan Resolusi DK PBB No 2728 yang disahkan pada 25 Maret 2024.

Jepang sendiri bukan merupakan salah satu anggota tidak tetap DK PBB yang menyetujui resolusi PBB

Selain itu, Jepang akan terus perjuangkan penyelsaian konflik Israel Palestina berdasarkan solusi dua negara yang digaungkan beberapa negara.

Sebelumnya, Menlu Jepang Yoko Kamikawa telah bertemu dengan Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini untuk membahas pendanaan Jepang untuk badan PBB tersebut.

Berdasarkan rilis dari Kemlu Jepang pada Selasa 2 April 2024, Kamikawa katakan telah usulkan sejumlah langkah yang perlu ditempuh UNRWA untuk mengembalikan kepercayaan kepada badan PBB tersebut menyusul pemulihan pendaan.

Dengan menyarakan UNRWA untuk perkuat langkah dalam menjamin netralitas serta pastikan transparansi dan pencatatan aliran dana organisasi.

Selain itu perkuat pelatihan dan pendidikan bagi staf UNRWA untuk pastikan nertalitas mereka dalam situasi seperti ini.

Menurut Kamikawa, pihaknya menerima laporan perkembangannya secara rutin dan rencana aksi UNRWA kepada para donor mencakup semua langkah tersebut.

Kamikawa juga menambahkan bahwa pihaknya telah sepakat dengan badan PBB tersebut untuk membina mekanisme, manajemen proyek dan pengawasan dalam perkuat pelaksanaan kegiatan, partisipasi wanita.

Selain adanya pelatihan staf dalam perspektif wanita, perdamainan dan keamanan di wilayah tersebut. ***