3424, 18:25 – Setelah sempat terhenti, kini Jepang kembali salurkan dana sebesar USD 35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada UNRWA demi pastikan perbaikan kondisi kemanusiaan yang ada di Jalur Gaza.
Adanya
penyaluran dana ini kepada UNRWA menunjukkan telah pulihnya dukungan Jepang
terhadap badan PBB tersebut setelah dihentikan akibat tuduhan Israel soal
keterlibatan staf lokal UNRWA terhadap perang yang berkecamuk sejak 7 Oktober
2023.
Kepastian
ini disampaikan dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang pada Rabu 3
April 2024 yang dikonfirmasi oleh Dubes Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasuhi
di Jakarta sebagaiman dilansir dari Antara..
Menurut
Masaki Yasuhi mengatakan bahwa bantuan itu akan dimanfaatkan untuk pengadaan
kebutuhan dasar, khususnya bagi anak anak dan wanita di Jalur Gaza serta
berencana menyediakan layanan medis di Tepi Barat dan kawasan lain.
Selain
bantuan, Jepang juga terus berjuang melalui jalur diplomasi dan tercpaainya
gencatan senjata di Jalur Gaza sesuai dengan Resolusi DK PBB No 2728 yang disahkan
pada 25 Maret 2024.
Jepang
sendiri bukan merupakan salah satu anggota tidak tetap DK PBB yang menyetujui
resolusi PBB
Selain
itu, Jepang akan terus perjuangkan penyelsaian konflik Israel Palestina berdasarkan
solusi dua negara yang digaungkan beberapa negara.
Sebelumnya,
Menlu Jepang Yoko Kamikawa telah bertemu dengan Komisaris Jenderal UNRWA
Philippe Lazzarini untuk membahas pendanaan Jepang untuk badan PBB tersebut.
Berdasarkan
rilis dari Kemlu Jepang pada Selasa 2 April 2024, Kamikawa katakan telah usulkan
sejumlah langkah yang perlu ditempuh UNRWA untuk mengembalikan kepercayaan
kepada badan PBB tersebut menyusul pemulihan pendaan.
Dengan
menyarakan UNRWA untuk perkuat langkah dalam menjamin netralitas serta pastikan
transparansi dan pencatatan aliran dana organisasi.
Selain
itu perkuat pelatihan dan pendidikan bagi staf UNRWA untuk pastikan nertalitas
mereka dalam situasi seperti ini.
Menurut
Kamikawa, pihaknya menerima laporan perkembangannya secara rutin dan rencana
aksi UNRWA kepada para donor mencakup semua langkah tersebut.
Kamikawa
juga menambahkan bahwa pihaknya telah sepakat dengan badan PBB tersebut untuk
membina mekanisme, manajemen proyek dan pengawasan dalam perkuat pelaksanaan
kegiatan, partisipasi wanita.
Selain
adanya pelatihan staf dalam perspektif wanita, perdamainan dan keamanan di wilayah
tersebut. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar