Senin, 25 Maret 2024

Tendangan Voli Ji Da Bin Selamatkan Indonesia dari Kekalahan atas Tiongkok

25324, 22:20 – Laga FIFA Matchday hadirkan Tiongkok melawan Timnas Indonesia yan berkesudahan denan skor 1-1.

Laga FIFA Matchday antara Tiongkok melawan Timnas Indonesia berlangsung di Stadion Madya, Komplek GBK, Senayan, Jakarta Senin 25 Maret 2024.

Timnas Indonesia langsung berinisiaitf menyerang wasit Thoriq M Alkatiri membuka laga tersebut.

Tiongkok nyaris membuka gol pada menit ke 14 usai Xiahezhati melepaskan tendnagannya namun sukses ditepis Ikram Al Giffari.

Figo Deni dapatkan peluang lewat tendangan bebas yang measih membentur satu bek lawan hingga berujung sepak pojok pada menit ke 35.

Kedua tim terus melancarkan serangan ke lini pertahanan lawan dalam mencari gol namun selalu gagal.

Hingga tambahan waktu 1 menit berakhir dan wasit Thoriq M Alkatiri meniupkan peluit tanda berakhirnya babak pertama dengan kedudukan 0-0.

Lepas dari kamar ganti, Indonesia terus meningkatkan intensitas penyerangan namun dapat dibendung oleh para pemain barisan belakang Tiongkok yang sangat disiplin.

Hingga menit ke 60, belum ada peluang berbahaya yang mengancam gawang lawan, pada menit ke 70 Tiongkok mendapatkan peluang dari sisi kiri pertahanan Timnas Indonesia melalui Tang Rui namun masih melebar dari gawang Fitrah Maulana.

Pada menit ke 75, Timnas Indonesia nyaris mencetak gol usai sepakan Welber Jardim dapat dihalau Peng Xiao.

Tiongkok mampu unggul lebih dulu pada menit ke 85 lewat Zhong Wen, berawal dari kesalahan Fitrah Maulana dalam passing dimanfaatkan oleh pemain China kemudian terjadi kemelut di depan gawang Indonesia,

Meshaal Hamzah dapat menyapu bola namun bola tidak keluar lapangan malah mantul ke dalam lapangan dan dimanfaatkan oleh Liu Chengyu  berikan bola kepada Zhong.

Zhong yang sudah berdiri bebas di areal kotak penalati tinggal arahkan bola ke gawang yang sudah kosong, 1-0 untuk TIongkok

Namun Timnas Indonesia mampu samakan kedudukan di menit ke 90 lewat tendangan voli yang sangat cantik dari luar lapangan oleh Ji Da Bin

Berawal dari mendapatkan ruang tembak di depan kotak penalti usai kemelut di depan gawang, Ji Da Bin lepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang langsung menghujam pojok kanan atas gawang.

Hingga tambahan waktu 4 menit berakhir dan wasit Thoriq M Alkatiri meniupkan peluit tanda berakhirnya laga dengan kedudukan  1-1 untuk kedua.

Dengan hasil ini membuat kedua tim tidak dapat meraih tiga angka, setelah pada pertemuan pertama, Timnas Indonesia sukses tahan imbang Tiongkok dengan skor yang sama 1-1. ***

Inilah Alasan 4 Negara Eropa ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara

25324, 20:05 – Setidaknya empat negara Eropa yang umumkan dimana mereka siap mengakui negara Palestina sebagai satu satunya cara untuk capai perdamaian dan kemanan yang dilanda perang.

Keempat negara tersebut adalah Malta, Isrlandia, Slovenia dan Spanyol melalui pemimpin mereka telah berkumpul di sela sela pertemuan puncak Uni Eropoa di Brussel pada Jumat 22 Maret 2024 untuk membahas kesiapan mereka untuk akui Palestina dan menambahkan mereka siap untuk melakukannya bila hal itu berikan kontribusi positif.

Dalam pernyataan bersama, mereka sepakat bahwa satu satunya cara untuk capai perdamaian dan stabilitas abadi di kawasan ini adalah melalui penerapan Solusi dua negara dimana Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan.

Walaupun Uni Eropa mendukung Solusi dua negara akan memberikan status kenegaraan bagi Palestina dan merupakan donor bantuan tersebar bagi Palestina, Uni Eropa belum secara bulat mendukung pengakuan negara Palestina.

Setidaknya 9 dari 27 negara anggota Uni Eropa mengakui hak warga Palestina untuk punya negara sesuai dengan apa yang di sebut perbatasan tahun 1967 yang mencakup Jalaur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Berikut ke 4 negara Eropa yang siap mengakui Palestoina sebagai negara

Spanyol,

Pada November lalu, PM Spanyol Pedro Sanchez bersumpah bahwa pemerintahan baru akan menjadi pengakuan negara Palestina sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negerinya.

Dalam KTT di Brussel pada Jumat 22 Maret, Sanchez katakan kepada para pewarta mengatakan bahwa neggaranya memilih bergerak sejalan dengan negara negara Uni Eropa lainnya daripada mengakui negara Palestina secara sepihak. Sebuah ide yang digagasnya di masa lalu.

Sanchez juga berpendapat bahwa fakta dari keempat pemimpin tersebut wakili spektrum politik, seperti Spanyol dan Malta dipimpin oleh partai kiri tengah, Slovenia adalah partai Leiberal dan Irlandia oleh Kanan Tengah, yang menunjukkan adanya consensus politik yang luas bahwa pengakuan atas Palestina diperlukan untuk setiap dalam proses perdamainan di masa depan.

Malta,

Negara kecil ini bersama dengan negara kawasan Timur seperti Republik Ceko, Rumania, Bulgaria dan Slovakia telah akui hak warga Palestina untuk menjadi negara sejak 1998 namun belum juga terapkan.

Malta sendiri siap akui Palestina sebagai negara sebagaimana dikatakan Kantor PM Robert Abela pada Jumat 22 Maret 2024.

Hal ini disampaikan usai Perdana Menteri Robert Abela ketika bertemua dengan para pemimpin Spanyol, Slovenia dan Irlandia untuk bahas perkembangan terkini di Gaza dan Timur Tenah.

Malta sendiri telah lama anjurkan solusi dua negara untuk mewujudkan perdamainan di kawasan Timur Tengah.

Slovenia,

Mendapatkan hak berbicara pertemuan puncak, PM Slovenia Robert Galob katakan bahwa dirinya yakin banyak yang dilakukan dalam minggu depan untuk perkuat dukungan politik bagi negara Palestina di PBB.

Sebagaimana dilansir dari Euronews, PM Golob tambahkan bahwa dirinya yakin bahwa kondisi dalam membentuk pemerintahan baru di Palestina akan terjadi dalam beberapa minggu dalam hitungan bulanan ke depan.

Irlandia,

Pada Februari 2024 lalu, PM Taoiseach Leo Varadkan katakan bahwa walapun kasus genosida dilakukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasiona ada dalam agenda.

Diskusi juga dilakukan mengenai adanya kemungkinan mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka.

Varadkar katakan bahwa ada sejumlah negara Uni Eropa yang bertindak bersama untuk akui Palestina dapat mungkinkan terjadinya negosiasi lebih setara, usai perang berakhir di Ggaza, melalui solusi dua negara yang selama ini diperjuangkan oleh semua pihak.

Varadkar sendiri katakan bahwa pendapat mengenaik konflik Gaza dan negara negara memandang isu isu terkait Israel dan Palestina berdasarkan sejarah nasional mereka.

Kita nantikan saja apakah perjuangan empat negara ini bersama Indonesia dan negara lain yang mendukung Palestina dan solusi dua negara dapat terwujud, kita tunggu saja. ***