Senin, 11 Maret 2024

Terkait Rusia Ukraina, Paus Fransiskus Serukan Bendera Putih

11324, 06:25 – Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus kembali bicara mengenai perang Rusia Ukraina dengan menekankan negara yang paling kuar yakni memilikir rakyatnya dan memiliki keberanian untuk kibarkan bendera putih.

Seruan ini disampaikan Paus ketika ditanya lembaga penyiaran Swiss RTS tentang perdebatan di Ukraina mengenai apakah akan menyerah pada invasi Rusia sebagaimana dilansir dari AFP pada Minggu 10 Maret 2024 dengan menyingung bendera putih dan negosiasi.

"Saya percaya bahwa yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya, dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi," kata Paus Fransiskus dalam wawancara.

"Namun menurut saya, (pihak) yang paling kuat adalah pihak yang mempertimbangkan situasi, memikirkan kepentingan rakyat, dan memiliki keberanian menggunakan bendera putih dalam bernegosiasi," kata Paus, sambil menambahkan bahwa pembicaraan sebaiknya dilakukan dengan dukungan kekuatan internasional.

“Kata bernegosiasi adalah kata yang berani. Ketika Anda melihat bahwa Anda dikalahkan, bahwa segala sesuatunya tidak berjalan baik, Anda harus berani bernegosiasi,” kata Paus.

Vatican sendiri dalam rilisan mereka terkait video yang beredar mengatakan bahwa wawancara dengan RTS tersebut dilakukan pada awal Februari dimana Paus menilai negosiasi merupakan langkah berani ketika sudah dikalahkah.

Sementara itu Juru Bicara yang juga Direktur Komunikasi Vatikan Matteo Bruni jelaskan bahwa Paus menggunakan diksi bendera putih ketika membahas perang Rusia Ukraina.

Bruni menggunakan istilah bendera putih yang dimaksud agar menekankan agar perang segera dihentikan.

"Untuk menunjukkan penghentian permusuhan, gencatan senjata yang dicapai dengan keberanian negosiasi," kata Bruni dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Vatican News.

Matteo Bruni juga ulangi seruan Paus untuk Solusi diplomatic dalam mencari perdamaian yang adil dan abadi di wilayah yang disebut Paus asal Argentina ini.

Selain perang Rusia Ukraiana, pewawancara pun menanyai soal pendapat Paus Fransiskus mengenai perang Hamas Israel, Paus pun mengatakan dengan menyalahkan kedua belah pihak

"Perang terjadi oleh dua pihak, bukan hanya satu pihak. Yang tidak bertanggung jawab adalah dua pihak yang berperang," katanya kepada stasiun televisi tersebut.

Paus Fransiskus dalam beberapa kali serukan perdamaian di tengah konflik yang terjadi di belahan dunia, seperti pada pesan Natal tahun lalu dimana Paus Fransiskus ini berbicara soal perang di Gaza.

Paus menyebutkan anak anak yang meninggal akibat perang, termasuk di Gaza adalah ‘Yesus kecil hari ini’ dan serangan Israel di sana menuai hasil ‘panen yang mengerikan’ berupa korban warga sipil yang tidak berdosa.

Dalam pesan Natal Urbi et Obi atau untuk kota kota dan dunia Paus sebutkan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober sebagai yang sangat mengerikan dan kembalinya minta dibebaskannya sekitar 100 sandera yang masih ditahan di Gaza.

Selain menyerukan berakhirnya berbagai konflik di dunia baik politik, sosial maupun militer, termasuk di Yaman,  Syria, Lebanon, Armenia, Azerbaijan, Ukraina dan Paus juga membela hak para migran di seluruh dunia.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak Ukraina mengenai wawancara dan seruan yang dilakukan oleh Paus Fransiskus. ***

Indonesia Usulkan Hari Danau Sedunia ke PBB

11324, 04:35 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR agendakan usulan Hari Danau Sedunia dalam gelaran Forum Air Dunia atau World Water Forum, WWF ke 10 yang akan berlangsung di Bali pada Mei 2024 mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu 10 Maret 2024, sebagaimana dilansir dari Antara

"Kita ingin mengagendakan adanya World Lake Days atau Hari Danau Sedunia, ini yang kita usulkan lewat mekanisme Sidang Umum (General Assembly) PBB yang nantinya putusan tersebut dapat diangkat menjadi resolusi PBB," ujar Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja

Alasan Indonesia mengusulkan Hari Air Sedunia dikarenakan sampai hari ini belum ada Hari tersebut.

Selain belum ada Hari Danau Sedunia, pertimbangannya sebagai tampungan air yang alami, dimana banyak danau di dunia yang alami kritis termasuk di Indonesia

"Kita mengusulkan itu karena danau-danau kita banyak yang kritis. Danau-danau kita berperan sebagai tampungan air luar biasa, kita bersusah payah membangun bendungan tapi tampungan air alaminya sendiri yakni danau harus kita rawat," katanya.

Selain mengusulkan Hari Danau Sedunia, Kementerian PUPR juga agendakan pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience.

"Pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience karena hubungan air dan iklim ini sangat erat," ujar Endra.

Selain itu juga mengusulkan agenda terkait untuk melakukan mainstream integrated water management in small island atau isu pengelolaan air untuk negara berkembang di pulau kecil.

Pemerintah Indonesia selaku tuan rumah World Water Forum ke 10 tengah menyiapkan Deklarasi Bali pada tingkat menteri sebagai bagain dari proses politik dunia.

Rancangan Deklarasi Bali telah memuat target Indonesia untuk lahirkan keberlanjutan nyata seusai pelaksanan Forum Air Dunia ke 10.

Pemerintah sendiri telah mengundang 48 delegasi yang terdiri dari 44 negara dan empat organisasi internasional seperti PBB, World Bank, IMF dan Uni Eropa untuk dapat hadir dalam forum ini.

Sekedar informasi, dalam rangka World Water Forum di Bali tahun 2024, Pemerintah bersama World Water Council (WWC) telah menyiapkan rangkaian forum pertemuan menuju puncak acara.

Forum tersebut terdiri dari tiga proses utama, yaitu politik, kawasan dan tematik dimana akan selaraskan dengan berbagai upaya yang berorientasi pada aksi atau Solusi nyata melalui agenda politik dan regional yang diprioritaskan serta tema utama yang diidentifikasi.

Sinergi ketiga proses ini diperlukan dalam upaya mewujudkan air sebagai sarana menuju kemakmuran bersama. ***