Sabtu, 02 Maret 2024

Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Persita Tangerang, Borneo FC Makin Nyaman di Puncak

2324, 16:50 – Pekan ke 27 BRI Liga 1 hadirkan laga Persita Tangerang melawan Borneo FC yang berkesudahan dengan skor 0-1 untuk Borneo FC.

Laga pekan ke 27 BRI Liga 1 antara Persita Tangerang melawan Borneo FC berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu 2 Maret 2024.

Persita Tangerang sebagai tim tuan rumah sejak wasit Thoriq M Alkatiri membuka laga langsung mencoba bermain dengan tempo dan serangan cepat.

Hingga menit ke 3, Persita Tangerang mencoba membangun serangan ke barisan pertahanan Borneo FC.

Namun hal tersebut tidak dibiarkan begitu saja oleh barisan pertahanan Borneo FC sehingga beberapa kali mencoba memberikan ancaman.

Hingga menit ke 8, para pemain Borneo FC mulai membangun serangan dengan sangat baik dalam penguasaan bolal, para anak asuhan Pieter Huistra ini terlihat cukup bagus sehingga mereka dengan percaya diri membangun serangan.

Namun hingga menit ke 11, belum ada gol tercipta bagi kedua tim, walaupun tak menunggu lama, akhirnya Felipe Cadenazzi berhasil memberikan ancaman ke gawang Persita Tangerang usai menerima umpan dari Adam Alis.

Sayang, tendangan Cadenazzi masih terlalu tipis berada di sisi kanan gawang Kartika Ajie sehingga belum ada gol tercipta.

Borneo FC terus melakukan serangan bertubi tubi dengan harapan bisa membobol gawang Persita Tangerang.

Namun hingga menit ke 14, Stefano Lilipaly sampai Wiljan Pluim membuat serangan pun tidak berbuah gol juga.

Bahkan Lilipaly mencoba melakukan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti, namun tendangannya masih membentur sisi kiri gawang  Kartika Ajie sehingga bola tidak masuk ke gawang.

Hingga menit ke 26, Persita Tangerang dan Borneo FC terus berusaha untuk bisa memecahkan kebuntuan lebih dulu namun tiada gol yang tercipta.

Persita Tangerang berhasil memberikan ancaman dari Ramiro Fergonzi yang mencoba langsung menjebol gawang Borneo FC pada menit ke 28.

Namun disiplin dan solidnya barisan pertahanan Borneo FC membuat Pendekar Cisadane masih kesulitan mencetak gol, sehingga belum ada kejutan hingga menit ke 35.

Di menit ke 37, Ezequiel Vidal sejatinya berhasil memberikan ancaman ke gawang Nadeo Argawinata, namun sundulannnya masih berada di atas tiang gawang.

Hingga menit ke 40 belum ada tanda tanda gol tercipta dari dua tim ini, Borneo FC yang tampil ngotot hingga menit ke 45 belum juga mampu jebol gawang Kartika Ajie.

Hingga tambahan waktu dan wasit Thoriq M Alkatiri meniupkan peluit tanda berakhirnya babak pertama dengan kedudukan 0-0.

Keluar dari kamar ganti, Borneo FC masih mencoba menguasai permainan dengan sangat baik sehingga serangan bertubi tubi yang dilakukan berbuah hasil manis.

Di menit ke 51, Borneo FC berhasil memecahkan kebuntuan lewat gol yang dicetak oleh Felipe Cadenazzi.

Berawal dari skema serangan cepat yang dibangun oleh Sihran Amarullah dengan berikan umpan kepada Kei Hirose.

Kei yang melihat Cadenazzi yang berada di depan gawang langsung kirimkan umpan yang manis sehingga bola pun langsung disundul dan Kartika Ajie pun gagal menghalau bola, 0-1 untuk Borneo FC.

Tertinggal 0-1, membuat Persita Tangerang mencoba menyamakan kedudukan namun kembali lagi disiplin dan soidnya barisan belakang Borneo FC membuat Pendekar Cisadane ini kesulitan dalam mencari gol penyimbang hingga menit ke 60.

Tim asuhan Pieter Huistra ini sempat kesulitan namun mereka masih bisa menguasai bola dengan apik dan berusahan terus memberikan ancaman ke gawang Kartika Ajie.

Namun sampai menit ke 75, belum ada juga gol bertambah bagi tim berjuluk Pesut Etam ini.

Persita Tangerang cukup kesulitan dalam membongkar pertahanan Borneo FC sehingga tim asuhan Divaldo Alves ini belum mampu menyamakan kedudukan hingga menit ke 81.

Walau rapatnya pertahanan Borneo FC tidak membuat para pemain Persita Tangerang menyerah dan terus berusaha menekan pertahanan Pesut Etam.

Beberapa kali Vidal berikan ancaman, namun bola masih terlalu mudah ditepis dan ditangkap oleh Nadeo Argawinata.

Hingga menit ke 87, belum ada gol yang tercipta karena serangan para pemain Persita Tangerang masih dapat ditangani dengan baik oleh para pemain Borneo FC.

Hingga tambahan waktu berakhir dan wasit Thoriq M Alkatiri meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan dengan kedudukan 0-1 untuk kemenangan Borneo FC.

Dengan hasil ini membuat Borneo FC tetap nyaman di puncak klasemen sementara BRI Liga 1 dengan koleksi poin 63 dari 27 laga yang sudah dimainkan.

Sementara bagi Persita Tangerang, kekalahan ini membuat mereka terjerumus ke zona degradasi tepatnya di peringkat 16 dengan koleksi poin 28 dari 27 laga yang sudah dimainkan. ***

Waduh, Lebih dari Satu Miliar Orang di Dunia Alami Obesitas

2324, 01:55 – Ini peringatan bagi kita semua agar tetap menjaga pola makan karena lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia mengalami obesitas, suatu kondisi yang menurut perkiraan dari WHO dan kelompok penelitian internasional

Hal ini disampaikan oleh Majid Ezzati, penulis senior makalah yang diterbitkan The Lancet pada Kamis 29 Februari 2024 dan seorang professor di Imperial College London.

“Banyak sekali orang yang hidup dengan obesitas,” kata Majid Ezzati

Sebagai informasi Obesitas sangat umum terjadi sehingga menjadi lebih umum dibandingkan kekurangan berat badan di sebagian negara, termasuk banyak negara yang berpendapatan rendah dan menengah yang sebelumnya berjuang melawan kekurangan gizi.

Temua ini dianggap sebagai salah satu perkiraan secara independent yang paling otoritatif berdasarkan data lebih dari 220 juta orang lebih dari 190 negara.

Walaupun tingkat obesitas tidak banyak berubah di banyak negara kaya, angka tersebut meningkat pesat di negara lain.

Walaupun kekurangan berat badan semakin jarang terjadi secara global, di banyak negara hal ini masih menjadi masalah yang siginfikan sehingga banyak negara yang menghadapai yang disebut beban ganda malnutrisi.

“Dulu, kita menganggap obesitas sebagai masalah orang kaya. Obesitas adalah masalah dunia,” kata Francesco Branca, kepala nutrisi WHO, dalam konferensi pers.

Untuk diketahui, bahwa tingkat obesitas pada orang dewasa meningkat lebih dari dua kali lipat antara 1990 dan 2022 dan lebih dari empat kali lipat terjadi pada anak anak dan remaja pada usia 5-19 tahun

Di periode yang sama proporsi anak perempuan, laki laki dan dewasa yang dianggap kekuarangan berat abdan masing masing turun sebesar seperlima, sepertiga dan setengahnya.

Ezzati sebutkan bahwa peningkatan angka obesitas di kalangan anak anak sangat memprihatinkan dimana mencerminkan tren yang terjadi pada orang dewasa bahkan sebelum tahun 1990.

Disaat yang sama, katanya ratusan juta orang masih belum mempunyai cukup makanan untuk dikonsumsi.

Berat badan yang terlalu rendah juga sangat merugikan perkembangan anak anak dan paling ekstrem adalah mati kelaparan.

Orang dengan obesitas juga berisiko alami kematian dini dan kecacatan karena kaitan dengan timbulnya diabetes dini, ginjal, jantung dan kondisi kesehatan lainnya.

Peningkatan beban ganda ini paling besar terjadi di beberapa negara dengan pendapatan rendah dan menengah, seperti kawasan Karibia dan Timur Tengah.

Pada negara tersebut, tingkat obesitasnya lebih tinggi dibandingkan di banyak negara berpendapatan tinggi seperti di Eropa.

Beberapa negara Eropa seperti Spanyol, ada indikasi tingkat obesitas mulai menurun atau setidaknya stagnan.

Terkait obesitas, Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghbreyesus katakan bahwa penerapan langkah langkah seperti pajak atas produk tinggi gula dan promosikan makanan sehat di sekolah diperlukan dalam membantu atasi tingkat obesitas.

“Yang terpenting, hal ini memerlukan kerja sama dari sektor swasta, yang harus bertanggung jawab atas dampak kesehatan dari produk mereka,” tambahnya.

Menurut Bracan dan Ezzati bahwa obat obesitas baru yang ampuh seperti NOVOb.CO Wegovy dari Novo Nordisk dan LLY.N Mounjaro dan Zepbound dari Eli Lilly adalah alat yang dapat membantu, namun biaya dan ketersediaannya yang rendah berisiko semakin meningkatkan kesenjangan.

Selain itu adanya keterbatasan dalam penelitian tersebut, termasuk kurangnya data usai pandemi Covid19 serta penggunaan indek massa tubuh (BMI) untuk menentukan obesitas yang digambarkan sebagai ukuran tidak sempurna oleh para peneliti. ***