301123, 22.00 - Indonesia tegaskan kembali bahwa bangsa Palestina punya hak untuk merdeka
berdasarkan solusi dua negara.
Twitter.com/Menlu_RI
Hal
ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi ketika berbicara dalam
pertemuan PBB di New York pada Rabu 29 November 2023 waktu setempat.
Menlu
Retni juga mengatakan bahwa jeda kemanusiaan yang menghentikan sementara pertempuran
Israel dan Hamas di Gaza adalah saat yang tepat untuk memulai kembali proses
perdamaian.
“Dan
mengingat hari ini kita memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan
Rakyat Palestina, maka kita jangan menutup mata atau tinggal diam terhadap
perjuangan rakyat Palestina,” kata Retno dalam video pernyataan persnya yang
termuat dalam Youtube Kemlu.
Di
2023 ini, menurut Menlu Retno semua menlu anggota OKI berada di New York untuk
hadiri peringatan Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina yang dirayakan
setiap tanggal 29 November setiap tahunnya.
Dalam
peringatan tersebut, Presiden Jokowi sampaikan pesan tertulis yang intinya tegaskan
kembali dukungan Indonesia bagi perjuangan bangsa Palestina.
Selain
itu, dalam pertemuan khusus dengan Sekjen PBB Antonio Guterres para menlu
anggota OKI tekankan pentingnya dihasilkan resoluasi Dewan Keamanan PBB yang lebih
tegas dengan fokus utama mengenai isu kemanusiaan
“Isu
penting terkait gencatan senjata kembali disampaikan. Dan dibahas pula mengenai
penjajakan pembukaan akses lain untuk pengiriman bantuan kemanusiaan, serta
pentingnya penyederhanaan pengecekan keamanan agar bantuan kemanusiaan dapat
lebih cepat tersalurkan karena memang kebutuhannya sangat mendesak,” kata Menlu
Retno.
Sementara
itu, dalam pertemuan bilateral dengan koleganya Menlu China Wang Yi, Menlu
Retno katakan bahwa kedua pihak berbagi pandangan yang sama mengenai pentingnya
gencatan senjata.
Selain
itu akses bantuan kemanusiaan yang tanpa hambatan dan juga pentingnya dimulainya
kembali proses perdamaian.
Dalam
pertemuan dengan Menlu China yang juga menjabat sebagai Presiden DK PBB, Menlu
Retno juga meminta perhatian diberikan ke Tepi Barat dimana kekerasan terus
terjadi dan semakin hari semakin meingkat bahkan selama jeda kemanusiaan.
Dalam
pembicaraan di Dewan Keamanan PBB Menlu Retno kritisi tahanan yang dibebaskan
oleh Israel selama jeda kemanusiaan dengan Hamas, jumlahnya hampir sama dengan
warga Palestina yang baru baru ini ditangkapi di Tepi Barat.
“Karena
itu lah pesan kuat harus keluar dari DK PBB dan penghentian kekerasan dan
kekejaman harus dilakukan sekarang,” kata Menlu Retno….