20722,
18:50 – Para Pelajar dan mahasiswa di Nur-Sultan,
Kazakhstan kini memiliki wadah organisasi untuk berekspresi berpendapat.
Dok : FB Fadjroel Rachman
Sebagaimana
tangkapan status dari akun social media Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh RI untuk Republik Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman yang juga meresmikan
pembentukan Perhimpunan Pelajar Indonesia a.k.a. PPI Nur-Sultan
Dalam
keterangannya, PPI Kazakhstan dilakukan pada 19 Juli 2022 di tengah musim panas
negeri itu, dimana dalam susunan kepengurusan, terdapat nama Dubes Fadjroel
yang didapuk sebagai pelindung, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya a.k.a.
Pensosbud KBRI Nur-Sultan, Darmia Dimu sebagai pembina.
Lalu
ada staff Pensosbud Agung Saputra dan Sekretaris Dubes RI, Andi Zulkarnain sebagai penasihat PPI Kazakhstan.
Sementara
itu Ketua PPI Kazakhstan, Muhammad Julfi Annur mengatakan bahwa pendirian PPI
Kazakhstan ini sebagai wadah komunikasi para mahasiswa Indonesia di negara
tersebut untuk berbagai pengalan, informasi dan pengembangan jejaring dan
persahabatan.
Ndut
ucapkan selamat atas terbentuknya PPI Kazakhstan tentunya pembentukan ini penuh
dengan keringat semangat walau mungkin ada sedikit debat tapi itulah demokrasi.
Setahu
ndut yang pernah ndut tanya kepada salah satu pengurus PPI dunia, PPI Indonesia
di luar negeri pun banyak di temui setidaknya sekitar 60 negara terdapat PPI yaitu
Amerika Eropa terdapat 28 PPI, Timur Tengah Afrika (18) dan Asia Oceania (15
dengan tambahan PPI Kazakhstan)
Wadah
ini pun banyak melahirkan tokoh salah satunya adalah Adamas Belva Syah Devara
mantan staff khusus Presiden yang pernah jabat Sekjen PPI Singapura pada 2011
lalu, dan ndut yakin 10 tahun ke depan ada alumni PPI Kazakhstan yang menduduki
posisi penting di Indonesia, amin..
Ndut
sich berharap wadah ini dapat aktif dan memberikan masukan kepada pemerintah
terutama kepada KBRI untuk disampaikan kepada pemerintah pusat terkait isu-isu
penting dalam negeri misalnya soal subsidi bahan bakar atau soal ibukota baru
Nusantara apa yang pemerintah pusat lakukan apakah sudah benar atau tidak ?
lalu berikan solusinya yang terbaik agar sama-sama bisa memakluminya dan bukan
sekedar wadah berekspresi tanpa aksi.
Buat
PPI Kazakhstan, lihat lah bagaimana rekam jejak Dubes Fadjroel selama kuliah, ambilah
contoh yang baik bagaimana beliau berekspresi menyampaikan pendapat bukan sekedar
asal omong belaka tanpa solusi berarti.
Sekali
lagi selamat atas terbentuknya PPI Kazakhstan dan semoga bisa menjalin kerja
sama dengan PPI dunia dan siapa tahu dari negara yang terkenal dengan Virgin Land
ini melahirkan calon pemimpin masa depan Indonesia, sukses terus untuk PPI Kazahstan,
Tuhan Berkati..
Penulis
: Lorca
