Rabu, 20 Juli 2022

Dubes RI Resmikan PPI Nur-Sultan

Dok : FB Fadjroel Rachman
20722, 18:50 –  Para Pelajar dan mahasiswa di Nur-Sultan, Kazakhstan kini memiliki wadah organisasi untuk berekspresi berpendapat.

Sebagaimana tangkapan status dari akun social media Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman yang juga meresmikan pembentukan Perhimpunan Pelajar Indonesia a.k.a. PPI Nur-Sultan

Dalam keterangannya, PPI Kazakhstan dilakukan pada 19 Juli 2022 di tengah musim panas negeri itu, dimana dalam susunan kepengurusan, terdapat nama Dubes Fadjroel yang didapuk sebagai pelindung, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya a.k.a. Pensosbud KBRI Nur-Sultan, Darmia Dimu sebagai pembina.

Lalu ada staff Pensosbud Agung Saputra dan Sekretaris Dubes RI, Andi Zulkarnain sebagai penasihat PPI Kazakhstan.

Sementara itu Ketua PPI Kazakhstan, Muhammad Julfi Annur mengatakan bahwa pendirian PPI Kazakhstan ini sebagai wadah komunikasi para mahasiswa Indonesia di negara tersebut untuk berbagai pengalan, informasi dan pengembangan jejaring dan persahabatan.

Ndut ucapkan selamat atas terbentuknya PPI Kazakhstan tentunya pembentukan ini penuh dengan keringat semangat walau mungkin ada sedikit debat tapi itulah demokrasi.

Setahu ndut yang pernah ndut tanya kepada salah satu pengurus PPI dunia, PPI Indonesia di luar negeri pun banyak di temui setidaknya sekitar 60 negara terdapat PPI yaitu Amerika Eropa terdapat 28 PPI, Timur Tengah Afrika (18) dan Asia Oceania (15 dengan tambahan PPI Kazakhstan)

Wadah ini pun banyak melahirkan tokoh salah satunya adalah Adamas Belva Syah Devara mantan staff khusus Presiden yang pernah jabat Sekjen PPI Singapura pada 2011 lalu, dan ndut yakin 10 tahun ke depan ada alumni PPI Kazakhstan yang menduduki posisi penting di Indonesia, amin..

Ndut sich berharap wadah ini dapat aktif dan memberikan masukan kepada pemerintah terutama kepada KBRI untuk disampaikan kepada pemerintah pusat terkait isu-isu penting dalam negeri misalnya soal subsidi bahan bakar atau soal ibukota baru Nusantara apa yang pemerintah pusat lakukan apakah sudah benar atau tidak ? lalu berikan solusinya yang terbaik agar sama-sama bisa memakluminya dan bukan sekedar wadah berekspresi tanpa aksi.

Buat PPI Kazakhstan, lihat lah bagaimana rekam jejak Dubes Fadjroel selama kuliah, ambilah contoh yang baik bagaimana beliau berekspresi menyampaikan pendapat bukan sekedar asal omong belaka tanpa solusi berarti.

Sekali lagi selamat atas terbentuknya PPI Kazakhstan dan semoga bisa menjalin kerja sama dengan PPI dunia dan siapa tahu dari negara yang terkenal dengan Virgin Land ini melahirkan calon pemimpin masa depan Indonesia, sukses terus untuk PPI Kazahstan, Tuhan Berkati..

Penulis : Lorca


Tidak ada komentar:

Posting Komentar