Rabu, 20 Juli 2022

Dubes RI Serahkan Kredensial

Kemlu.go.id
20722, 16:44 - Sebagai bagian tata kunjungan kehormatan sebagai syarat sebagai kepala perwakilan negara adalah menyerahkan Kredensial kepada pemimpin negara setempat

Sebagaimana ndut baca pada laman Kemlu, Dubes LBBP RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga dan Kepulauan Cook, Fientje Maritje Suebu menyerahkan Surat Kepercayaan a.k.a. Letter of Credential kepada Premier Tagelagi dengan disaksikan Komisaris Tinggi Niue di Wellington.

Dengan menyerahkan Surat Kepercayaan, Dubes Fientje resmi menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republi Indonesia untuk Niue yang bertempat tinggal di Wellington.

Dubes Fientje menyampaikan beberapa amanat Presiden Joko Widodo untuk terus memperkuat kerja sama dan persahabatan kedua negara di beberapa sektor, antara lain: sektor perdagangan; pariwisata; sosial budaya; saling mendukung dan bekerja sama di forum regional dan internasional, termasuk di Forum Kepulauan Pasifik (PIF); serta kesediaan pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan pengembangan teknis yang sesuai dengan perlindungan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim yang dibutuhkan di Niue.

Selain itu, Dubes Fientje menekankan pentingnya untuk terus menjalin kerjasama dengan Niue sembari mendukung integritas wilayah dan kedaulatan negara masing-masing, ekonomi, dukungan untuk dapat saling bangkit dari pandemi Covid-19, serta kerjasama di bidang sosial budaya mengingat kedekatan hubungan antar masyarakat Indonesia dan Niue yang merupakan rumah terbesar bagi masyarakat Melanesia dan Polinesia.

Pada kesempatan yang sama, Premier Niue menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi oleh Niue, terutama terkait dampak perubahan iklim dan pandemi COVID-19. Premier Niue membahas lebih lanjut kemungkinan tempat untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi dengan Indonesia, termasuk melalui kemitraan dan bantuan teknis.

Di akhir pertemuan, Dubes Fientje sampaikan harapan agar penyerahan Surat Kepercayaan tersebut akan menjadi awal baru bagi hubungan kedua negara yang lebih erat, lebih kuat dan lebih sejahtera serta minta dukungan dari Premier Tagelagi dan Pemerintah Niue untuk keberhasilan pemenuhan masa jabatannya.

Pertama-tama ndut ucapkan selamat atas terakreditasinya Dubes LBPP Fientje yang menjadi Dubes RI pertama untuk Niue agar ke depannya mampu memingkatkan hubungan kedua negara menjadi erat dan harmonis.

Setahu ndut (maaf kalau salah) hubungan diplomatic kedua negara ini baru ditandai 3 tahun lalu tepatnya pada 12 Juli 2019 dengan ditandainya joint communique di sela-sela acara Pacific Esposition 2019 antara Menlu Retno Marsudi dan Premier Niue saat itu Almarhum Toke Talagi.

Niue sendiri merupakan negara dengan pemerintahan sendir yang punya system pemerintahan demokrasi parlementer dan berstatus asosiasi bebas dengan Selandia Baru sejak 19 Oktober 1974, negara ini dipimpin oleh Hon. Dalton Tagelagi sebagai Premier yang merangkap Menteri Luar Negeri Niue.

Ndut berharap ke depannya, banyak kerja sama tercipta terutama pada sector perdagangan seperti kerja sama kemaritiman atau perikanan antar kedua negara sehingga dapat mensejahterakan rakyat kedua negara selain itu sector lainnya yang bisa menjadi kerja sama ke depannya.

Kita nantikan kiprah Dubes Fientje dalam menjembatani hubungan antara Indonesia dengan Niue di tengah pandemic covid19 agar semakin harmonis dan lebih mesra.


Operasi Diplomasi, KRI Bima Suci Arungi Malaysia hingga Australia

tnial.mid.id
20722, 08:32 – Kapal Perang kebanggaan rakyat Indonesia, KRI Bima Suci akan mengarungi laut dan beberapa negara selama 91 hari.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi TNI AL, kegiatan ini dalam rangka melaksanan pelayaran operasi diplomasi muhibah duta bangsa dalam rangka mendukung latihan praktek pelayaran Kartika Jala Krida a.k.a. KJK Taruna AAL Angkatan ke-69 tahun 2022.

Kegiatan yang membawa nama bangsa ini di lepas oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono didampingi Pangkoarmada II Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat dan Gubernur AAL Laksda TNI Denih Hendrata melepas keberangkatan Kapal Latih TNI Angkatan Laut (TNI AL) jenis Barquentine KRI Bima Suci yang bertempat di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya yang ditandai dengan pelepasan tali tambat terakhir KRI Bima Suci secara simbolis oleh Wakasal.

Pelepasan keberangkatan Satgas KJK dibawah dipimpin Dansatgas sekaligus Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) M. Sati Lubis yang membawa 208 orang terdiri dari  92 orang ABK, 102 orang Taruna AAL dan 14 orang staf ini akan berlangsung selama 91 hari dengan menempuh jarak 11.122 Nm serta direncanakan akan tiba kembali di tanah air pada 18 Oktober 2022 mendatang.

Wakasal mengatakan bahwa pelayaran ini dimaksudkan untuk menjadi duta negara dalam menjalankan peran diplomasi guna menambah wawasan tentang pergaulan internasional serta kondisi sosial masyarakat ditempat yang disinggahi.

Selama pelayaran 91 hari KRI Bima Suci akan singgah di Malaysia, Singapura dan kota-kota di Australia, seluruh personel dan Taruna AAL akan melaksanakan kunjungan kehormatan ke pejabat setempat sekaligus mengadakan promosi wisata dan kebudayaan Indonesia terhadap masyarakat setempat yang disinggahi.

Ndut ucapkan selamat jalan kepada para komandan dan taruna dalam mengarungi lautan bebas dan berkunjung ke negara-negara yang disinggahi, perkenalkan Indonesia sebagaimana mestinya, berita hal yang positif terutama pariwisata dan budayanya kepada masyarakat di negara yang anda singgahi.

Ini untuk kesekian kalinya TNI AL melepaskan para tarunanya untuk mempraktekkan semua pelajaran yang telah didapatkan di kampus bumimoro dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan yaitu laut luas sebagai medan juang prajurit matra laut.

Karena bagaimanapun para taruna ini 20 tahun ke depan akan menjadi pemimpin dan penjaga laut Indonesia paling depan dengan bermoral, disiplin, dan tentunya bertanggung jawab.

Ndut setuju dengan prinsip TNI AL dimana menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa bahari berwawasan maritim kepada masyarakat internasional.

Ndut berharap para taruna ini, bisa terbuka mata dan pemikirannya terhadap situasi yang ada saat ini termasuk isu-isu yang sedang berkembang seperti Laut Tiongkok Selatan yang sampai sekarang belum ada pemecahannya, semoga 20 tahun mendatang para taruna ini punya pemikiran lain dalam memecahkan masalah rumit ini, semoga.

Kita nantikan saja kiprah para taruna ini dalam mengarungi laut bebas dan menjelajahi negara-negara yang dilewatinya, semoga bisa menambah ilmu kemaritimannya sebagai bekal di masa mendatang.

Salam Jalesveva Jayâmahe