Rabu, 13 Juli 2022

WHO : Covid19 Masih Jauh Dari Kata Akhir

presidenri.go.id
13722, 13:00 – Disaat peringatan 46 tahun kelahiran penyerang legenda timnas Indonesia, Kurniawan ‘Kurus’ Dwi Yulianto, angka pasien positf covid19 catatkan rekor di angka nyaris 4 ribu pasien.

Perhari ini, pasien positif covid19 ada penambahan 3,822 pasien total 6,120,169 pasien, yang wafat bertambah 12 orang menjadi 156,818 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 1,939 pasien menjadi 5,939,564 pasien.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus tegaskan bahwa pandemic covid19 masih jauh dari kata berakhir, dirinya berprediksi jumlah kasus akan kembali meningkat dan berikan tekanan kepada system kesehatan masyarakat.

Tedros juga tegaskan agar pemerintah kembali perketat protocol kesehatan yaitu memakai masker, peningkatan ventilasi ruangan hingga testing.

Sebagaimana ndut baca pada laman WHO dimana pada Jumat (8/7) lalu badan kesehatan dunia ini putuskan bahwa pandemic covid19 masih menjadi ‘darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional’

Ndut setuju dengan penyataan Dirjen WHO bahwa covid19 masih jauh dari kata akhir, karena seperti Indonesia saja kemarin catatkan rekor 3,361 dalam waktu 24 jam.

Ndut juga setuju dengan WHO, bahwa saat ini terjadi penurunan testing yang berkurang juga pengawasan dan genome sequiencing dengan turunnya ini buat penyebaran virus semakin sulit di deteksi hingga ada risiko mutase yang buat perpanjang masa pandemic.

Kita tahu kenapa maraknya angka positif khususnya di Indonesia, karena masyarakat kita mulai lengah dan menurunnya disiploin protocol kesehatan khususnya pemakaian masker, ditambah adanya mudik dann munculnya varian sub omicron BA.4 dan BA.5 yang kabarnya daya penularannya yang tinggi dibandingkan omicron aslinya.

Ndut berharap masyarakat tetap jalani protocol kesehatan terutama penggunaan masker baik di dalam maupun di luar ruangan, agar bisa menurun lagi angka covid19 dan kita bisa berubah menjadi negara endemic.

Serta jangan lupa vaksin bagi yang belum, apalagi sekarang mau beraktivitas selalu syaratnya sudah divaksin terutama booster, jadi tunggu apalgi ayo vaksin.

Kita nantikan keputusan pemerintah apakah akan ada instruksi penerapan lebih ketat seperti awal pandemic atau seperti sekarang hanya imbauan belaka, kita tunggu saja.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia

Senin, 11 Juli 2022

Menhan Prabowo Terima KSAU Perancis

Kemhan.go.id
11722, 17:10 – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Kepala Staff Angkatan Udara dan Antariksa Perancis, Général d’Armée Aérienne Stephane Mille di Kemham, hari ini.

Sebagaimana ndut baca pada laman Kemhan, ketika menjamu Mille, mantan Danjen Kopassus ini menyoroti kesuksesan dan upaya meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara.

Karena Perancis mitra stretegis utama bagi Indonesia dalam hal geopolitik dan geostrategi dalam hal kawasan Indo-Pasific karena kontribusi dalam meningkatkan stabilitas perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.

Ndut ucapkan selamat datang kepada Menteri Mille di Jakarta, semoga anda bisa menikmati udara Jakarta dan juga keramahtamahan warga Jakarta selama anda berkunjung.

Kita tahu semenjak Menhan dijabat Prabowo, pengadaan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut Alutsista TNI terutama Angkatan Udara mengandalkan produk Perancis saat ini ketimbang Eropa Timur macam Russia.

Kalau ndut ndak salah (maaf kalau salah) Indonesia pesan sekitar enam unit pesawat tempur Rafale dan 36 unit pesawat untuk rencana lainya.

Selain itu ada kerja sama di bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup selain itu ada kerja sama programa offset dan To Tantara Dassault dan PT Dirgantara Indonesia.

Selanjutnya ada kerja sama di bidang komunikasi antara PT LEN dan Thales Group serta kerja sama pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition yang tentunya akan menambah daya saing dunia pertahanan internasional dan diperhitungkan lebih lagi.

Ndut sich berharap kerja sama ini tidak hanya sampai di sini saja tetapi lanjut ke masa depan dalam pemenuhan alutsista TNI yang mungkin saat ini telah masuki masa purna dinas.

Kita nantikan saja bukti nyata  dari diplomasi ini agar semakin modern alutsista TNI kita yang sesuai jamannya bukan barang bekas pakai seperti yang sudah-sudah.