Rabu, 29 Juni 2022

Tiba di Kyiv, Presiden Jokowi Tinjau Bangunan Rusak Akibat Perang

twitter.com/Jokowi
29622, 16:21 – Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan rombongan terbatas tiba di Kyiv, Ukraina setelah perjalanan 11 jam dengan Kereta Luar Biasa a.k.a. KLB.

Sebagaimana ndut baca pada laman kepresidenan, di Stasiun Kereta Central Kyiv, Ukraina, Presiden dan Ibu Negara disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar Pemerintah Ukraina-Indonesia, Taras Kachka dan pejabat KBRI Kyiv.

Setelah tiba di Kyiv, Presiden pun melanjutkan agenda kunjungannnya dengan mengunjungi Kota Irpin untuk melihat situasi terkini dari kota tersebut yang menjadi korban dari Perang Russia-Ukraina.

Setibanya di Kota Irpin, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana meninjau komplek apartemen Lipky di kota tersebut dengan didampingi oleh Wali Kota Irpin, Alexander Grigorovich Markushin serta melihat puing-puing bangunan apartemen yang rusak.

Dalam keterangannya, Presiden Jokowi berharap agar perang bisa segera dihentikan dan tidak ada lagi kota-kota di negara itu yang rusak akibat perang…

Ndut acungi jempol dan apresiasi dengan agenda kunjungan luar negeri Presiden Joko Widodo dengan rombongan terbatas ke Kyiv yang menurut ndut sangat beresiko namun ndut percaya Tuhan melindungi Presiden dan rombongan karena membawa misi perdamainan.

Kita tahu perang Rusia dan Ukraina sudah masuki 124 hari atau empat bulan lebih dengan menyisahkan bangunan menjadi puing dan ribuan orang tidak berdosa harus kehilangan orang terkasihnya karena perang ini.

Presiden Jokowi pun berinisiatif untuk mencoba mendamaikan kedua negara agar tidak lagi menimbulkan perang yang lebih besar lagi, tentunya ini didukung oleh dunia bahkan banyak kalangan kalo Indonesia bisa berperan dalam mendamaikan kedua negara, karena pengalaman yang sudah pernah dilakukan selama ini.

Contohnya pada tahun 1995 saat itu Presiden Soeharto menjadi juru damai antara Bosnia dan Herzegovina dan ini juga sesuai dengan amanat konsitusi dalam hal menjaga perdamaian dunia.

Ndut berharap Presiden Joko Widodo bisa mendamaikan kedua negara walaupun mungkin kedua pemimpin negara ini masih belum bisa niatan damai, setidaknya ucapan atau saran Indonesia dapat didengar, karena perang ini menjadi dampak lintas sector di dunia seperti terancam krisis energi dan pangan.

Dan juga kiranya perdamaian itu bisa dilaksanakan di Bali saat inagurasi Presidensi G20 pada November 2022 mendatang sebagai puncak dari ketegangan yang ada sehingga ancaman krisis itu tidak pernah terjadi walaupun perubahan iklim semakin nyata setidaknya rakyat Rusia dan Ukraina bisa mimpi indah saat terjaga dalam lelapnya.

Kita nantikan kiprah Presiden Jokowi yang kabarnya hari ini akan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, semoga ada titik cerah dari pertemuan bersejarah ini.


Senin, 27 Juni 2022

Bahas Ancaman Krisis Pangan, Presiden Jokowi Bertemu Dengan PM India

twitter.com/Jokowi
27622, 22:15 – Di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan PM India, Narendra Modi

Sebagaimana ndut baca di laman kepresidenan, Presiden Jokowi dan PM Modi lakukan pertemuan bilateral dalam membahas upaya penguatan kerja sama di bidang pangan.

Dirinya pun meminta Menteri Perdagangan untuk segera berkomunikasi dnegan Menteri Perdagangan India terkait kerja sama perdagangan bahan pangan kedua negara.

Kedua pemimpin Asia ini pun membahas masalah situasi di Ukraina dimana Presiden kembali menyerukan pentingnya perang untuk dihentikan dan mengatakan senang kedua negara memiliki posisi yang sama untuk mendesak penyelesaian secara damai.

Di pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga sampaikan apresiasi atas dukungan kuat India terhadap Presidensi G20 Indonesia dimana juga akan mendukung negara Asia Tengah itu ketika menjabat Presidensi G20 tahun depan.

Ndut apresiasi dengan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan PM Narendra Modi yang menghasilkan beberapa kesepakatan terutama dalam hal sector pangan dimana terancam krisis akibat perang.

Kita tahu kisruh Ukraina dan Rusia mengakibatkan semua sector pun berdampak salah satunya adalah pangan dan juga bahan bakar dimana produksi ekspor-impor terhalang karena Ukraina setahu ndut adalah negara penghasil gandum terbesar di dunia yang mengekspor ke beberapa negara salah satunya adalah Indonesia dan India.

Belum lagi soal isu pasokan gas yang selama ini negara-negara Eropa nikmati bakal akan dihentikan oleh Russia akibat kisruh ini yang membuat negara Eropa pun ketar-ketir dibayang-bayang ancaman musim dingin yang sangat berat nantinya.

Ndut berharap kisruh ini bisa berakhir dengan damai, dimana kabarnya Presiden Jokowi akan menuju Ukraina untuk berbicara dengan Presiden Ukraina Zelenskiiy dan juga akan berbicara dengan Presiden Putin di Moskwa semoga bisa damai karena inilah yang ditunggu oleh masyarakat dunia.

Kita nantikan saja perjalanan Presiden dalam pertemuan G7 dan misi perdamaian di Ukraina dan Russia agar dunia semakin damai dan adem tentram…