Jumat, 03 Juni 2022

Dubes RI Untuk Kolombia Serahkan Kredensial

Kemlu.go.id
3622, 17:39 - Sebagai bagian tata kunjungan kehormatan sebagai syarat sebagai kepala perwakilan negara adalah menyerahkan Kredensial kepada pemimpin negara setempat

Sebagaimana ndut baca pada laman Kemlu, Dubes LBBP RI untuk Republik Kolombia, Drs. Tatang Budie Utama Razak, M.BA menyerahkan surat kepercayaan a.k.a. letter of credential kepada Presiden Republik Kolombia, Ivan Duque Marquez di Istana Kepresidenan, Casa de Narino di Bogota, pada Rabu (1/6) pukul 15.30 waktu setempat.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Tatang Budie Utama Razak sampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan rakyat Indonesia serta mendoakan kiranya Presiden Duque beserta rakyat Kolombia diberikan kesehatan dan kesejahteraan.

Dalam pembicaraan tersebut, Dubes Tatang sampaikan beberapa hal seperti komitmen untuk melanjutkan dan perkuat hubungan bilateral RI-Kolombia dengan semaksimal mungkin.

Akan berkomitmen memberikan yang terbaik untuk potensi Indonesia-Kolombia khususnya di sector ekonomi untuk berikan manfaat bagi kedua negara, dimana posisi Kolombia sangat penting bagi Indonesia di kawasan Amerika Selatan.

Selain itu Dubes Tatang berharap mendapatkan dukungan langsung dari Presiden Duque dalam wujudkan kerja sama yang konkrit antara kedua negara.

Dalam tanggapan dari Dubes Tatang, Presiden Ivan Duque Marquez sampaikan sambutan hangat atas penugasan Dubes RI untuk Republik Kolombia dan mengapresiasi upaya Dubes RI untuk tingkatkan hubungan bilateral dan kerja sama konkrit kedua negara.

Dengan diserahkan surat kepercayaan ini menandai dimulainya aktivitas penuh mantan Dubes LBBP RI untuk Kuwait sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Kolombia, merangkap Antigua dan Barbuda, Federasi St.Kitts dan Nevis serta Barbados.

Ndut haturkan selamat bertugas kepada Dubes Tatang, semoga di bawah kepemimpinan anda, hubungan RI-Kolombia semakin harmonis dan banyak invoasi dan kreasi yang ciptakan demi kesejahteraan rakyat kedua negara.

Kita tahu Kolombia adalah potensi lintas sector terutama ekonomi di Amerika Selatan tanpa mengucilkan negara lain di wilayah tersebut, ini terbukti sebagaimana ndut baca pada tulisan di laman Kemlu dimana Kolombia catatkan kenaikan menjadi USD267 juta pada 2021 lalu total perdagangan kedua negara.

Sejumlah kerja sama pun di sepakati kedua negara mulai dari kerja sama bidang budaya dan pendidikan di tahun 1996 lalu pemberantasan narkotika dan turunannya pada 2016 hingga pembebasan visa bagi pemegang passport biasa di tahun 2020.

Bukti nyata adanya keberadaan Kolombia di Indonesia mungkin bisa dilihat dengan adanya transjakarta yang mengadopsi bus TransMilenio yang banyak dijumpai di Bogota, dan ini menjadi sarana transportasi utama warga Jakarta saat ini walau banyak berita miring terhadap moda transportasi ini.

Ndut berharap di bawah kepemimpinan Dubes Tatang banyak inovasi dan kerja sama yang tercipta demi kesejahteraan rakyat kedua negara termasuk dalam rangka penanganan covid19 dan juga perubahan iklim yang sedang terjadi saat ini.

Sekali lagi, selamat bertugas di pos baru Yang Mulia Dubes LBPP RI untuk Republik Kolombia, Tatang Budie Utama Razak, sukses dan ditunggu kerja nyata dalam menjaga serta lebih hangat lagi keharmonisan kedua negara yang sudah terbina selama ini.


Greysia Polii, Terima Kasih Legenda

Dok. PBSI
3622, 13:20 – Kabar mengejutkan datang dari dunia bulutangkis dimana salah satu pebulutangkis puteri putuskan gantung raket pada Minggu (12/6) mendatang

Adalah ganda puteri Indonesia, Greysia Polii yang telah mengambil keputusan untuk mengakhiri karirnya di dunia raket dan kock ini yang telah digelutinya sejak kecil dan bernaung di PBSI sejak 2003 silam

Hal ini disampaikannya kepada para jurnalis sebagaimana ndut baca pada sejumlah laman berita, walaupun belum resmi dan baru akan terrealisasi pada Minggu (12/6) beberapa jam sebelum final Indonesia Master berlangsung di Istora Senaya, Jakarta.

Grey mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak termasuk PBSI yang telah menjadi rumahnya selama 19 tahun berkarir dengan sejumlah prestasi yang diraih baik individu maupun ganda.

Terungkap sudah teka-teki selama ini keberadaan dan kepastian dari Greysia Polii selepas Olimpiade bahwa dirinya putuskan akan gantung raket pada dua minggu mendatang lewat pertandingan testimonial yang akan berlangsung beberapa sebelum berlangsungnya Indonesia Master 2022 di Istora Senayan.

Ndut jujur kaget dengan keputusan ini, namun kalau melihat tayangan dan pertanyaan yang terlontar dari beberapa presenter televisi atau pernyataan beliau di televisi, sudah menggambarkan kondisi saat ini.

Siapa yang tidak kenal dengan Greysia Polii, perempuan kelahiran 11 Agustus 1987 ini sudah mulai masuk di pelatnas sejak 2003 serta sudah dipasangkan dengan beberapa pasangan puteri maupun putera.

Setahu ndut, maaf kalo salah diantara para pasangannya di ganda adalah Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda Maheswari hingga Apriyani Rahayu, namun bukan Greys panggilan akrabnya tidak menghasilkan prestasi untuk Indonesia bersama tandemnya.

Misalnya dengan Hani Budiman, dirinya peroleh medali perunggu di nomor ganda puteri Kejuaraan Dunia Junior 2004 di Kanada, dan menariknya dirinya juga meraih medali perak untuk kategori nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal.

Dengan Jo Novita membawa gelar juara turnamen individu BWF pertama di Philipines Open pada tahun 2006.

Saat dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari, ganda ini sukses naik podium juara individu seperti Thailand Opern, Chinese Taipei Open, Korea Open, Singapore Open dan puncaknya adalah emas Asian Games 2016 setelah kalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari Jepang.

Namun ganda ini harus berpisah pada Desember 2016 setelah Nitya alami cedera serius yang mengharuskan naik meja operasi.

Setelah ditinggal Nitya karena cidera, Grey sempat dipasangkan dengan beberapa pemain seperti Rosyita Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta namun baru pada Mei 2017 dirinya dipasangkan dengan Apriyani Rahayu.

Dengan Apriyani langsung catatkan tren positif dengan juara Thailand Open dan Frech Open, serta runner up Hong Kong Open ditahun yang sama serta semifinalis New Zealand Open dan perempat final Korea Open.

Dewi fortuna terus menanungi pasangan yang beda 10 tahun ini terbukti pada SEA Games 2019 dirinya membawa emas setelah kalahkan wakil Thailand, Chayanit Chaladchalom/Phataimas Muenwong.

Di tahun 2020, ganda ini menangkan Indonesia Masters 2020 dan Spain Masters 2020 dan menjadi gelar terakhir mereka pada musim ini karena BWF batalkan sisa turnamen akibat pandemic.

Setelah tidak bertanding, pasangan Greysia/Apriyani awal musim 202 dengan gelar juara Thailand Open sebelum akhirnya meraih puncak prestasi dengan emas Olimpade Tokyo 2022 dengan catatan tidak terkalahkan pada babak penyisihan dan berlanjut di final dengan kalahkan Chen Qingchen/Jia Yi Fan dari Tiongkok dengan angka 21019 dan 21-15 dan memperpanjang tradisi emas di Olimpiade.

Ndut berharap Kaka Grey mau menularkan ilmu dan kemampuannya selama menjadi atlet kepada para juniornya entah menjadi pelatih atau motivator agar semangat tim puteri seperti saat kaka berlatih serta bertanding terpacu untuk mendapatkan prestasi yang membanggakan bangsa dan negara terutama pecinta bulutangkis Indonesia.

Kita nantikan acara testimoni dari Kak Grey dan rekan-rekan bulutangkis lainnya, ndut doakan semoga sukses untuk bidang barunya semoga tidak jauh dari lapangan badminton dan terima kasih atas permainan serta cerita indahnya di lapangan bulutangkis, Tuhan Berkati…