Rabu, 18 Mei 2022

Dubes RI Serahkan Kredensial

dok. FB KBRI Colombo
18522, 18:44 - Sebagai bagian tata kunjungan kehormatan sebagai syarat sebagai kepala perwakilan negara adalah menyerahkan Kredensial kepada pemimpin negara setempat

Sebagaimana ndut baca pada laman sosial media KBRI Colombo, Duta Besar LBPP Indonesia untuk Srilanka merangkap Maladewa Dewi Gustina Tobing menyerahkan kredensial kepada Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih.

Dalam penyerahan kredensial di Kantor Presiden di Male, Maladewa, Dubes sampiakan harapan terbaik dari Pemerintah dan Rakyat Republik Indonesia Indonesia kepada pemerintah dan masyarakat Republik Maladewa.

Selama berbicara dengan Presiden Ibrahim Mohamed Salih, Dubes Dewi nyatakan kesiapannya untuk menjalin ikatan persahabatan yang lebih erat Indonesia dan Maladewa.

Ndut apresiasi dan ucapkan selamat bertugas kepada Ibu Dubes atas penyerahan kredensial kepada Presiden Maladewa, semoaga banyak inovasi dan kerja sama yang terjalin kedua negara.

Kita tahu Maladewa dan Indonesia sama-sama negara kepulauan, banyak potensi yang bisa dijadikan kerja sama dan mungkin sudah ada jadi seperti pada sector pariwisata dimana banyak warga Indonesia yang berbulan madu atau berwisata ke Maladewa.

Banyak produk Indonesia yang digunakan dan dikonsumsi oleh warga setempat, itu membuktikan bahwa produk kita tidak kalah bagus dengan produk serupa dari negara lain, selain itu juga Indonesia-Maladewa juga memiliki pandangan yang sama dalam hal perubahan iklim yang semakin menjadi ini.

Ndut berharap banyak inovasi dan kerja sama yang terjalin di bawah kepemimpinan Ibu Dubes Dewi seperti kerja sama dalam bidang transportasi udara seperti yang dibahas dalam pertemuan antar Menlu di tahun 2017 lalu termasuk mendatangkan wisatawan Maladewa ke Indonesia.

Kita nantikan kerja sama dan inovasi di bawah kepemimpinan Ibu Dubes Dewi dalam mempererat kedua negara yang semakin harmonis dan selamat bekerja..


SEA Games 2022, Timnas Bulutangkis Puteri Raih Perak

istimewa
18522, 14:25 - Timnas bulutangkis putera Indonesia harus mengakui permainan daripada timnas bulutangkis puteri Thailand pada semifinal SEA Games.

Bertanding di Bac Giang Gumnasium, Hanoi, Vietnam, tim puteri Indonesia menurunkan tunggal puteri pertama, Putri Kusuma Wardani a.k.a. Putri KW menghadapi tunggal puteri Thailand,  Pornpawee Chochuwong

Putri harus mengakui permainaan dari Chochuwong ini dengan dua gim langsung  16-21, 20-22 dalam waktu 55 menit dan berubah menjadi 0-1 untuk keunggulan Thailand

Pada partai kedua, Indonesia menurunkan ganda puteri Apriyani Rahayu berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti berhadapan dengan Jongkolphan Kititharakul / Rawinda Prajongjai.

Lagi-lagi Indonesia harus takluk dari Gajah Perang, Thailand, kali ini Apri dan Fadia harus mengakui permainan Rawinda dan Jongkolphan dengan dua gim langsung 16-21, 12-21

Pada partai penentuan untuk melanjutkan atau usai sampai disini, Indonesia menurunkan tunggal puteri kedua mereka, Stephanie Widjaja berhadapan dengan Supanida Katethong.

Sama seperti rekan-rekan yang sudah bermain, Stephanie pun harus mengakui permainan Supanida dengan dua gim langsung 14-21 dan 8-21 mengubah menjadi 0-3 untuk kemenangan Thailand dan tidak mainkan partai keempat dan kelima.

Dengan hasil ini, Indonesia meraih perak dari cabang bulutangkis pada SEA Games, Hanoi Vietnam setelah kalah dari Thailand.

Ndut yang menyaksikan cuplikannya cukup kecewa tapi itulah yang bisa dipersembahkan para srikandi bulutangkis Indonesia dalam menghadapi tim Thailand yang mungkin andalkan ganda puterinya.

Kita tahu target dari PBSI adalah tiga emas dari bulutangkis walaupun saat ini baru perak yang diraih sedangkan tim putera semoga mendapatkan perunggu namun itulah yang bisa diberikan bila melihat materi pemain yang dimainkan adalah para pemain masa depan bulutangkis Indonesia.

Mungkin kita tidak ada yang tahu kalau dari pijakan ini diantara mereka ada yang juara dunia dan membawa bendera Indonesia ke tiang tertinggi di setiap ajang asalkan konsisten berkelanjutan dalam bertanding dan juga semangat yang sangat tinggi, tidak mustahil apa yang ndut bilang di atas akan terjadi di 2-5 tahun mendatang.

Ndut berharap PBSI memberikan waktu dan turnamen yang banyak kepada para pemain ini agar makin terasah kompetisi mereka menghadapi lawan-lawan yang tangguh untuk semakin percaya diri dan konsisten berkelanjutan dalam bertanding.

Kita nantikan kiprah mereka dalam membawa merah-putih ke setiap tournament yang mereka mainkan, semoga bisa memberikan yang terbaik bagi negara ini dan pecinta bulutangkis Indonesia, kami rindu juara kawan….