Kamis, 31 Maret 2022

Film Indonesia Tampil di Festival Film Perempuan

31322, 16:08 – Film Indonesia mulai diperkenalkan dalam ajang festival film internasional salah satunya adalah The First International Women’s Film Festival.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi Kemlu, Festival Film Perempuan pertama di gelar di Gedung Opera, Darul Assad For Culture and Arts dari tanggal 23 hingga 26 Maret 2022 lalu. 

Film Indonesia yang ditampilkan dalam ajang tersebut ada dua film yaitu film documenter singkat tentang sosial, budaya dan pariwisata Indonesia dengan judul It’s Indonesia dan yang kedua ada film drama MARS yang kepanjangan dari Mimpi Ananda Meraih Semesta yang disutradarai oleh Sahrul Gibran.

Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Wajid Fauzi menyatakan bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Suriah sudah dimulai sejak lama, bersifat historis dan mendalam, dan kita harus melestarikan serta memperkuatnya dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang kebudayaan. Tema festival juga sangat tepat yaitu “Women Make Change".

Film-film Indonesia yang ditayangkan menampilkan peran perempuan di Indonesia. Saat ini perempuan Indonesia memiliki peran yang besar serta aktif dalam berbagai sektor kehidupan. Mereka menempati posisi strategis penting sebagai pejabat negara, pengacara atau dokter dan bidang lain.

Film MARS berhasil memukau sekitar ratusan pengunjung yang hadir dan mereka mengharapkan agar film MARS tersebut dapat ditayangkan di beberapa bioskop di Suriah.

Mereka menilai, film tersebut mengandung nilai-nilai pendidikan dan akhlak mengenai perjuangan, tekad, kesabaran dan pengorbanan orang tua, terutama kaum ibu.

Kedua film Indonesia baik “Its Indonesia" dan film “MARS (Mimpi Ananda Meraih Semesta)" telah berkontribusi dalam memperkenalkan warna budaya dan citra positif Indonesia tentang Indonesia.

Rabu, 30 Maret 2022

Al-Rihla

Istimewa
30322, 19:15 – Produsen peralatan olahraga asal Jerman, Adidas pada hari ini resmi luncurkan bola resmi pertandingan Piala Dunia FIFA Qatar 2022 yang diberi nama Al-Rihla.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi media sosial Adidas, ini menjadi edisi ke-14 kali berturut-turut menciptakan bola untuk even Piala Dunia.

Bola Al-Rihla dirancang untuk mendukung kecepatan tertinggi pada pertandingan karena bergerak lebih cepat daripada bola Piala Dunia lainnya dimana permainan semakin cepat, akurasi dan stabilitas yang menjadi sangat penting.

Dengan desain baru ini mungkinkan bola pertahanankan kecepatan lebih tinggi secara signifikan saat bergerak di udara.

Bola ini dirancang secara kohesif gunakan data dari pengujian ketat di lab Adidas dengan perhatikan wind, tunnel dan di lapangan bola ini berikan tingkat akurasi dan keandalan tertinggi dilapangan karena terdiri dari

CTR-CORE, dimana inti bola yang inovatif di desain untuk tingkatkan akurasi dan konsistensi mendukung permainan yang cepat dan tepat dengan retensi bentu dan udara yang maksimum.

Kemudian SpeedShell dimana kulit polyurethane a.k.a. PU pada bola miliki teksur mikro dan makro serta dilengkapi dengan bentuk panel dengan 20 bagian terbaru yang meningkatkan aerodinamika untuk tingkatkan akurasi, stabilitas dan tembakan yang tajam.

Bola ini dirancang dengan pertimbangkan lingkungan dan semua komponen yang sangat cermat.

Al Rihla adalah bola Piala Dunia pertama yang dibuat hanya dengan gunakan tinta dan lem berbahan dasar air, warna dan grafis yang berani dan cerah pada kulit bola yang berpendar seperti Mutiara mencerminkan kecepatan permainan yang terus meningkat dengan kecepatan yang ungkapkan spektrum warna untuk gairahkan pemain dan penggemar di seluruh dunia dari akar bawah hingga elite.

Al Rihla yang dalam bahasa Arab punya arti ‘perjalanan’ terinspirasi dari arsitektur, perahu ikonik dan bendera Qatar.

Peluncurna ini menandakan awal perjalanan Al Rihla ke sepuluh kota di seluruh dunia dimana Adidas ciptakan serangkaian insiatif yang bertujuan untuk tingkatkan akses dan kesetaraan dalam berolahraga di antara komunitas loka.

Memulai dari Qatar, Al Rihla diperkenalkan bersama dengan legenda Piala Dunia, Kiper Iker Casilla dan Ricardo Kakadan pemain ikonik Farah Jefry dan Nouf Al Anzi

Al Rihla adalah bola Piala Dunia pertama dalam kurun waktu 92 tahun sejarah turnamen yang secara langsung berkontribusi dalam penggalangan dana untuk berikan dampak positif bagi kehidupan seluruh dunia.

Dimana satu persen dari penjualan bersih bola Al Rihla ini akan disumbangkan untuk gerakan Common Goal.

Bicara sepakbola apalagi Piala Dunia tidak lengkap bila tidak bicarakan bola yang akan dipakai dalam pesta empat tahunan tersebut.

Mula dari Tiento & T-Model pada Piala Dunia pertama Uruguay di tahun 1930 hingga saat ini Al Rihla di Qatar pada November mendatang, setidaknya sudah ada 22 bola sudah digunakan di ajang ini

Semakin tahun semakin maju teknologi dalam membuat sepakbola tidak hanya soal keindahan namun bagaimana bola itu bisa dapat sasaran tembak pemain depan dalam mencetak gol dan juga mampu ditangkap oleh Kiper dengan akurat itu pun ada hitung-hitungannya.

Jadi bola sudah ada yaitu Al Rihla, nah sekarang apakah timnas kesayangan anda sudah lolos dan bersiap bermain di ajang empat tahunan ini atau malah tidak lolos ? kita tunggu saja November mendatang.