Kamis, 24 Maret 2022

Sudah Booster, Boleh Mudik

24322, 13:00 – Disaat peringatan hari tuberkolosis sedunia, angka pasien positif berada di angka lima ribu pasien.

Perhari ini pasien positif ada penambahan 5,808 pasien total 5,986,830 pasien, yang wafat bertambah 122 orang menjadi 154,343 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 18,272 pasien menjadi 5,676,510 pasien.

Akhirnya pemerintah perbolehkan mudik lebaran 2022 dengan sejumlah syarat dimana menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin ungkap syarat utama mudik adalah sudah vaksin booster, sementara yang baru vaksin sekali wajib tunjukkan hasil negative PCR, serta dua dosis wajib lampirkan hasil negative antigen.

Apakah akan picu lonjakan ? Menkes Budi jelaskan potensi kenaikan kasus terjadi setiap kali ada acara besar atau kerumunan yang mana risiko tetap ada tapi itu lonjakan tinggi disebabkan adanya varian baru.

Tentunya ini menjadi kabar gembira bagi kawan-kawan muslim dan siapa pun yang sudah kangen atau rindu kampung halaman, kini bisa mudik asalkan sudah vaksin booster tentunya tetap disiplin protocol kesehatan terutama penggunaan masker.

Kita tahun kenaikan yang tinggi selalu disebabkan adanya varian baru seperti yang terjadi pada bulan Juli lalu karena adanya varian baru namun pada Natal dan Tahun Baru a.k.a. Nataru tidak naik karena tidak ada varian baru.

Soal vaksin, saat ini untuk vaksin pertama sudah ada 195,450 juta orang atau 93,85 persen, dosis kedua capai 156,465 juta orang atau 75,13 persen sedangkan booster sudah ada 18,273 juta orang atau 8,77 persen dari total 208,265,720 orang.

Sedangkan lansia, dosis pertama sudah ada 16,923 juta orang atau 78,52 persen, dosis kedua ada 12,941 juta orang atau 60,05 persen sedangkan booster sekitar 2,029 juta orang atau 9,42 persen dari total 21,553,118 orang.

Ndut berharap pemerintah lakukan mitigasi pencegahan pasca Ramadhan dan lebaran walau masyarakat miliki imunitas tinggi tetap ada potensi penularan dan kasus covid19 bisa naik kembali.

Jadi tetap disiplin akan protocol kesehatan terutama penggunaan masker yang baik dan benar agar kita terhindar dari covid19 selama mudik atau pulang mudik.

Kita nantikan saja upaya pemerintah dalam menekan angka positif dan kematian di saat melonggarkan kebijakan mudik yang Sudah lama tertunda dengan disiplin protocol kesehatan.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia


Rabu, 23 Maret 2022

Wacana Mudik Tanpa PCR dan Antigen

23322, 13:00 – Disaat peringatan Hari Meteorologi dan Hari Matematika Sedunia, angka pasien positif berada di angka enam ribu pasien.

Perhari ini angka pasien positif ada penambahan 6,376 pasien total 5,981,022 pasien, yang wafat bertambah 159 orang menjadi 154,221 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 19,209 pasien menjadi 5,658,238 pasien.

Kemkes pun angkat bicara soal usulan wapres yang syaratkan vaksin booster untuk perjalanan mudik serta pengganti syarat PCR dan antigen untuk libur lebaran 2022.

Menurut Juru Bicara vaksin Covid19 Kemkes, dr Siti Nadia Tarmizi pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait syarat perjalanan mudik dan wacana vaksin booster pengganti PCR dan antigen, sebagaimana ndut baca pada laman berita.

Dirinya pun minta kepada masyarakat tunggu ketentuan yang bakal diterbitkan khusus dalam bentuk surat edaran.

Namun beda dengan sang atasan, Menkes Budi isyaratkan ibadah Ramadhan dan Lebaran tahun ini bisa lebih bebas dari tahun sebelumnya, namun itu dengan syarat cakupan vaksin booster yang terus ditingkatkan.

Kalau ini benar berarti menjadi kabar gembira bagi kawan-kawan Muslim bahwa lebaran boleh mudik setelah dua tahun tidak ada kegiatan mudik lantaran pandemic yang semakin mencekam kala itu dengan pertambahan jumlah kasus yang melonjak.

Namun semua itu bisa terjadi apabila jumlah pertambahan pasien yang melambai, penerapan protocol kesehatan dari tiap-tiap individu serta cakupan vaksin baik dosis 1, kedua serta vaksin booster khususnya kepada kelompok rentan dan komorbid seperti kelompok lansia.

Kita tahu bagaimana cakupan vaksin booster perhari ini saja baru tersuntik 18,113 juta orang atau baru 8,70 persen dari total target 208 juta jiwa, sedangkan booster kelompok lansia telah tersuntik 2,018 juta atau 9,37 persen dari total target lansia sekitar 21,553,118 orang.

Jadi bagi kalian yang punya orangtua atau kakek nenek belum vaksin agar segera vaksin, jangan percaya dengan berita-berita sampah yang namanya hoax, vaksin di Indonesia itu aman dan halal, segera vaksin agar kekebalan tubuh lebih meningkat.

Ndut berharap banyak lansia yang mau divaksin, jangan sampai kondisi lansia kita seperti yang terjadi di HongKong dimana tingkat kematian pada lansia sangat tinggi dan yang penting banyak wafat adalah yang belum vaksin lengkap walau faktanya tingkat vaksinasinya sangat tinggi.

Kita nantikan saja apakah wacana ini terrealisasi dalam bentuk surat edaran dari Kemkes dan Satgas dalam teknis mudik yang aman dari bahaya covid19, dan selalu menerapkan protocol kesehatan dan juga segera vaksin bila belum.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia