Rabu, 23 Maret 2022

Wacana Mudik Tanpa PCR dan Antigen

23322, 13:00 – Disaat peringatan Hari Meteorologi dan Hari Matematika Sedunia, angka pasien positif berada di angka enam ribu pasien.

Perhari ini angka pasien positif ada penambahan 6,376 pasien total 5,981,022 pasien, yang wafat bertambah 159 orang menjadi 154,221 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 19,209 pasien menjadi 5,658,238 pasien.

Kemkes pun angkat bicara soal usulan wapres yang syaratkan vaksin booster untuk perjalanan mudik serta pengganti syarat PCR dan antigen untuk libur lebaran 2022.

Menurut Juru Bicara vaksin Covid19 Kemkes, dr Siti Nadia Tarmizi pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait syarat perjalanan mudik dan wacana vaksin booster pengganti PCR dan antigen, sebagaimana ndut baca pada laman berita.

Dirinya pun minta kepada masyarakat tunggu ketentuan yang bakal diterbitkan khusus dalam bentuk surat edaran.

Namun beda dengan sang atasan, Menkes Budi isyaratkan ibadah Ramadhan dan Lebaran tahun ini bisa lebih bebas dari tahun sebelumnya, namun itu dengan syarat cakupan vaksin booster yang terus ditingkatkan.

Kalau ini benar berarti menjadi kabar gembira bagi kawan-kawan Muslim bahwa lebaran boleh mudik setelah dua tahun tidak ada kegiatan mudik lantaran pandemic yang semakin mencekam kala itu dengan pertambahan jumlah kasus yang melonjak.

Namun semua itu bisa terjadi apabila jumlah pertambahan pasien yang melambai, penerapan protocol kesehatan dari tiap-tiap individu serta cakupan vaksin baik dosis 1, kedua serta vaksin booster khususnya kepada kelompok rentan dan komorbid seperti kelompok lansia.

Kita tahu bagaimana cakupan vaksin booster perhari ini saja baru tersuntik 18,113 juta orang atau baru 8,70 persen dari total target 208 juta jiwa, sedangkan booster kelompok lansia telah tersuntik 2,018 juta atau 9,37 persen dari total target lansia sekitar 21,553,118 orang.

Jadi bagi kalian yang punya orangtua atau kakek nenek belum vaksin agar segera vaksin, jangan percaya dengan berita-berita sampah yang namanya hoax, vaksin di Indonesia itu aman dan halal, segera vaksin agar kekebalan tubuh lebih meningkat.

Ndut berharap banyak lansia yang mau divaksin, jangan sampai kondisi lansia kita seperti yang terjadi di HongKong dimana tingkat kematian pada lansia sangat tinggi dan yang penting banyak wafat adalah yang belum vaksin lengkap walau faktanya tingkat vaksinasinya sangat tinggi.

Kita nantikan saja apakah wacana ini terrealisasi dalam bentuk surat edaran dari Kemkes dan Satgas dalam teknis mudik yang aman dari bahaya covid19, dan selalu menerapkan protocol kesehatan dan juga segera vaksin bila belum.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia


Selasa, 22 Maret 2022

Wow, 3 Bulan Lagi Endemi

22322,  13:00 – Disaat peringatan Hari Air Sedunia, angka pasien positif berada di angka tujuh ribu pasien.

Perhari ini angka pasien positif ada penambagan 7,464 pasien total 5,974,646 pasien, yang wafat bertambah 170 orang menjadi 154,062 pasien, sedangkan yang sembuh bertambah 29,084 pasien menjadi 5,639,029 pasien.

Ketua Satgas Covid19 IDI, Prof Zubaeri Djoerban cukup yakin Indonesia akan masuk fase endemi 3 bulan lagi dari sekarang, sebagaimana ndut baca pada laman akun twiiter beliau.

Keyakinan itu mengacu pada indicator suatu penyakit masuk ke fase endemic yaitu tingkat rawat inap dan kematian yang rendah, beban satuan kesehatan tak lagi besar serta kasus hariannya sedikit.

Apakah covid19 dapat diberantas total ? tidak akan bisa sekarang ini, tetapi kita akan melihatnya keluar dari fase pandemic ke endemic, tidak lagi jadi krisis dan lebih terkendali.

Ndut apresiasi dengan apa yang dikatakan Prof Zubairi Djoerban dapat kita amini sambil kita pun disiplin protocol kesehatan terutama penggunaan masker yang baik dan benar serta segera lengkapi vaksin bila belum lengkap.

Karena dua hal itu yang menjadi kunci pencegahan walaupun saat ini masih banyak yang abai akan protocol kesehatan terutama penggunaan masker dan juga banyak terjadi kerumunan yang berpotensi meningkatnya angka positif.

Kita tahu ada beberapa factor yang berperan dalam menuju endemic, selain tingkat rumkit terutama rawat inap dan kematian adalah vaksinasi, kebijakan pemerintah, perilaku masyarakat akan protocol kesehatan dan pengobatan baru.

Jadi tunggu apalagi segera vaksin booster lantaran imun tubuh bisa berkurang jika sudah lebih dari enam bulan pasca vaksinasi lengkap, semua vaksin aman dan halal kok.

Kita nantikan saja apakah yang dikatakan Prof Zubairi benar adanya akan menjadi endemic di tengah maraknya varian BA.2 serta kolaborasi BA.1 dan BA.2 yang menjangkit dunia, kita tunggu saja.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia