Senin, 03 Januari 2022

12 Januari 2022, Vaksin Booster Diberikan

3122,  16:00 – Di saat 133 tahun sedotan pertama kali ditemukan dan dipatenkan oleh Marvin Stone dari Washington, vaksin booster akan diberikan kepada masyarakat.

Presiden Joko Widodo putuskan vaksinasi booster a.k.a. dosis ketiga akan dimulai pada 12 Januari 2022 vaksin ini diberikan kepada kelompok usia di atas 18 tahun sesuai rekomendasi badan Kesehatan dunia WHO.

Kemudian Kabupaten / Kota yang bisa laksanakan vaksinasi dosis ketiga miliki cakupan vaksinasi sebanyak 70% untuk suntikan pertama dan 60% dosis kedua, saat ini sudah ada 21 juta sasaran target vaksinasi dosis ketiga di bulan Januari.

Diberikan kepada masyarakat dengan jangka waktu di atas 6 bulan setelah menerima dosis kedua, untuk vaksin yang digunakan apakah semua atau tidak akan diputuskan pada 10 Januari 2022 setelah rekomendasi dari ITAGI dan BPOM.

Ada lima jenis vaksin covid yang sedang registrasi sebagai booster di BPOM, kelima merek itu adalah Pfizer, Astrazeneca, Coronavac/vaksin PT Biofarma, Zifivax dan Sinopham.

Ndut apresiasi dengan langkah pemerintah dalam menyiapkan vaksin booster untuk masyarakat di tengah ancaman varian omicron yang menggila.

Kita tahu bahwa vaksin memiliki untuk kebal pada tubuh namun dengan kebal itu kita terhindar dari dampak buruk penyakit seperti omicron ini, beda dengan yang tidak vaksin karena akan mudah terserang penyakit tidak ada proteksi diri.

Ndut berharap agar pemerintah transparan dalam biaya vaksin booster bila berbayar agar tidak terlalu membebani masyarakat yang sudah berat karena pandemic ini, kalau bisa terjangkau oleh masyarakat, bila ingin kita bisa hidup damai dengan covid19.

Kita nantikan saja rekomendasi dari ITAGI dan BPOM dalam keluarkan kebijakan soal pemberian vaksin booster agar kitab isa hidup damai dengan covid19.


Update, 152 Pasien Omicron di Indonesia

3122,  13:00 – Disaat peringatan Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional, angka kematian berada di bawah 10 jiwa.

Perhari ini, pasien positif ada penambahan 265 pasien total 4,263,433 pasien, yang wafat bertambah 5 orang menjadi 144,102 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 112 pasien menjadi 4,114,801 pasien.

Di tengah kedatangan vaksin tahap 186 Sinovac dengan jumlah 3 juta pada Jumat (31/12) dan tahap 187 sebanyak 1,236,000 dosis Pfizer donasi dari Italia via Covax pada Sabtu (1/1).

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin sebagaimana ndut tonton di laman video resmi Sekretariat Presiden mengatakan hingga saat ini sudah ada 152 kasus covid19 varian omicron di Indonesia, sebagian besar pelaku perjalanan luar negeri dan 6 kasus transmisi local selain di Jakarta, Medan, Surabaya, Bali.

Sebagian besar pelaku varian omicron tidak bergejala selain itu alami gejala ringan dalam artian tidak membutuhkan oksigen karena saturasi di atas 95%, ada 34 orang yang sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah.

Ndut mengapresiasi dengan kerja cepat Kemkes dalam deteksi varian omicron di tanah air, dan saat ini ada 152 pasien yang terjangkit varian dengan kode B.1.1.259, walaupun menyayangkan makin bertambah lagi pasien varian ini.

Kita tahu omicron yang penyebarannya sangat massif walaupun gejalanya sangat ringan namun tetap tubuhnya agar tidak tertular kiranya masyarakat terus disiplin dan patuhi protocol Kesehatan terutama memakai masker yang benar.

Ndut berharap yang belum vaksin agar vaksin, memang benar yang kena omicron adalah yang sudah vaksin namun di dalam tubuh ada proteksi dan vaksin untuk melindungi tubuh agar tak berdampak parah, beda dengan yang belum vaksin, jadi segera vaksin dan tidak usah pilih-pilih semua vaksin sama khasiatnya.

Kita nantikan saja apakah bertambah pasien omicron di Indonesia dengan lonjakan pasien varian ini atau kita menangkal itu, kita lihat saja.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia