Selasa, 28 Desember 2021

Gagal Ke Final, Tatsuma Yoshida Mundur dari Pelatih Singapura

281221, 17:18 – Gagal membawa timnas Singapura melaju ke final, pelatih timnas Singapura, Tatsuma Yoshida memilih mundur sebagai pelatih negara singa tersebut.

Sebagaimana yang ndut baca pada laman-laman berita local Singapura, menuliskan Yoshida putuskan untuk tinggalkan jabatan itu walau masih ada kontrak dengan federasi hingga Desember 2022.

Mundurnya Yoshida ini setelah adanya pertemuan antara skuad timnas Singapura dengan Menteri Budaya, Komunitas dan Pemuda Singapura, Edwin Tong hari ini.

Alasan mundurnya Yoshida dari timnas Singapura untuk lebih dekat dengan keluarganya di Jepang, namun rumor yang beredar, Yoshida akan menjadi pelatih tim kasta kedua liga Jepang, Ventforet Kofu karena sebelum melatih Singapura, Yoshida melatih klub ini pada 2017 hingga 2018.

Yoshida adalah pelatih pertama yang mampu bawa Singapura lolos ke simifinal Piala AFF sejak 2021 dengan rekor selama melatih 5menang, 4 imbang dan 10 kalah.

Ndut cukup kaget membaca artikel tersebut namun bisa memaklumi bila alasan keluarga menjadi mundur namun mungkin itu jalannya bila rumor itu benar.

Ndut respect dengan kerja keras dan usaha Yoshida dalam membangun tim sepakbola Singapura bila melihat permainan tim singa ini di arena AFF Suzuki Cup terlebih ketika melawan Indonesia.

Kita tahu Singapura dibanyak pihak diisi oleh para perpaduan pemain muda dan pengalmaan namun itulah yang membuat mungkin sedikit jumawa namun ndut tetap respect dengan perjuangan tim singa yang mampu raih partai semifinal walaupun kalah tragis dari Indonesia.

Buat coach Yoshida, apapun alasan anda mundur, ndut tetap respect terhadap anda saat melatih timnas Singapura dan sukses ditempat baru bila rumor itu benar adanya…

Kita nantikan kiprah Singapura di era pelatih baru dan juga nantikan kiprah pelatih Yoshida di tempat barunya semoga bisa raih prestasi lebih dari timnas singa…


Update, Satu Kasus Omicron Transmisi Lokal

281221,  13:00  - Disaat peringatan 7 tahun peristiwa hilang kontak Air Asia QZ8501 di sekitar laut Jawa dekat Selat Karimata saat terbang dari Surabaya menuju Singapura, angka kematian perhari ini berada di bawah sepuluh orang,

Perhari ini pasien positif ada penambahan 278 pasien total 4,262,157 pasien, yang wafat bertambah 8 orang menjadi 144,071 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 152 pasien menjadi 4,113,472 pasien.

Kemkes umumkan satu kasus transmisi local varian omicron di Indonesia, hingga saat ini ada 47 pasien dimana 46 pasien diantaranya kasus import dan satu transmisi local.

Pasien transmisi local, HK Laki-laki 37 tahun, tidak ada Riwayat perjalanan ke luar negeri atau kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri, tinggal bersama isteri di Medan dan kunjungi Jakarta sebulan sekali.

Pasangan itu tiba pada 6 Desember 2021, pada 17 Desember sempat menyambangi salah satu restoran di SCBD, saat hendak ke Medan pada 19 Desember, keduanya test antigen dan positif lalu dilakukan PCR pada 26 Desember dan konfirmasi omicron dari laboratorium pada 26 Desember 2021.

Saat tulisan ini ditulis, sang pasien tengah dievakasi dari sebuah apartemen di Pluit untuk lakukan isolasi di rumkit penyakit infeksi Prof Sulianti Saroso.

Sementara sang isteri berdasarkan sample per-3 Desember hasilnya positif covid19 namun belum diketahui apakah positif omicron atau tidak karena masih menunggu hasil pemeriksaan berlanjut, saat ini keduanya di karantina dan dilakukan monitoring di rumkit yang sama.

Ndut mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh petugas Dinkes DKI yang mampu deteksi transmisi local pertam varian omicron, walau menyayangkan masih ada saja penambahan dari varian ini yang makin lama makin bertambah banyak.

Kita tahu omicron ini selalu berlipat ganda tiap dua hari yang tentunya akan banyak korban walau gejalanya cukup ringan namun penyebarannya yang massif sehingga banyak yang kena varian ini, setidaknya 116 negara sudah merasakan dahsyatnya omicron ini.

Selain itu vaksin perlu diperlukan untuk mencegah bertambah parahnya virus ini di dalam tubuh ketika kena, jadi segera vaksin bila belum, ndak perlu pilih-pilih semua vaksin sama khasiatnya, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Ndut berharap percepatan vaksin lebih ditingkatkan lagi selain menerapkan protocol Kesehatan agar tidak dijangkiti oleh omicron dan juga membentuk kekebalan komunal di masyarakat.

Kita nantikan saja hasil dari sample sang isteri pasien omicron apakah bergejala sama dengan suaminya atau tidak dan juga pelacakannya di setiap tempat yang dikunjungi pasangan suami isteri, dan semoga tidak bertambah lagi.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia