Kamis, 23 Desember 2021

Update, Tembah 3 Pasien Varian Omicron

231221,  13:00 – Disaat 78 tahun kelahiran Ratu Swedia, Silvia Renate Sommerlath, angka kematian alami penurunan di bawah 10 orang.

Perhari ini, pasien positif ada penambahan 136 pasien, total 4,261,208 pasien, yang wafat bertambah 8 orang menjadi 144,042 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 232 pasien menjadi 4,112,524 pasien.

Ditengah kedatangan 1,116,180 vaksin Pfizer tahap 164 pada Rabu (22/12) dengan skema pembelian langsung, tahap 165, 2,389,400 dosis vaksin Moderna donasi pemerintah Jerman via Covax Facility, tahap 166 vaksin Moderna 1,054,400 dosis donasi pemerintah Perancis via Covax Facility.

Kemkes kembali laporkan 3 kasus baru covid19 varian omicron, tiga pasien ini terdiri dari satu orang pekerja migran Indonesia a.k.a. PMI dari Malaysia dan dua orang PMI dari R.D.Kongo.

Ketiganya positif varian omicron berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing a.k.a. WGS yang keluar pagi tadi, ketiga pasien ini alami gejala ringan dan jalani isolasi di wisma atlet.

Total saat ini ada 8 orang positif omicron, petugas kebersihan wisma atlet, pelaku perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris, dua kasus dari London, dua dari Kongo dan satu dari Malaysia.

Ndut menyayangkan kembali bertambahnya pasien omicron tapi apa mau dinyana itulah yang terjadi, sudah ada delapan pasin yang terjangkit varian ini dan sekarang jalani isolasi di wisma atlet.

Kita tahu omicron sudah merajalela di 106 negara dan kebanyakan ada di Eropa dan Asia, bahkan beberapa negara di benua biru itu lakukan lockdown walau diprotes warganya, gejala ringan namun penyebarannya yang massif, bahkan ada kabar satu orang terpapar omicron bisa menyebarkan ke 40 orang, sangat ngeri sekali.

Ndut berharap bagi yang belum vaksin agar segera vaksin bila tidak ingin merasakan omicron, covid19 itu nyata, ndak usah pilih-pilih vaksin, semuanya halal, aman dan berkhasiat, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Kita nantikan saja apakah besok ada penambahan atau tidak yang terpenting adalah tetap disiplin protocol Kesehatan terutama memakai masker dan segera vaksin bagi yang belum agar terhindar dari varian ini.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia


Aturan Makan Saat Libur Natal dan Tahun Baru Di Resto dan Café

231221,  10:30  - Jelang libur Natal dan Tahun Baru, Pemerintah mengatur waktu operasional dan kapasitas pengunjung Restoran atau Rumah Makan, Kafe dan Bar selama perayaan Nataru.

Sebagaimana ndut baca pada laman Kemparekraf, keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang aktivitas usaha dan destinasi Pariwisata pada saat perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Dalam surat edaran tersebut, restoran, rumah makan, kafe, bar dan sejenisnya yang berada di lokasi sendiri maupun fasilitas hotel, Gedung / toko / pusat perbelanjaan / mall dapat beroperasi sampai pukul 21.00 waktu setempat.

Adapun operasional tempat itu hanya diperbolehkan buka dengan kapasitas 50 persen dan waktu makan maksimal 60 menit.

Sedangkan restoran, kafe, rumah makan, bar dan sejenisnya yang jam operasionalnya dimulai pada malam hari dapat beroperasi mulai pukul18.00 sampai dengan maksimal pukul00.00 waktu setempat.

Operasional tempat yang dibuka pada malam hari hanya diperbolehkan dengan kapasitas maksimal 25 persen dan waktu makan maksimal 60 menit.

Sedangkan rumah makan yang hanya melayani pesan antar atau di bawa pulang dapat beroperasi selama 24 ja.m. Ketentuan ini berlaku dari tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Ndut mengapresiasi dengan apa yang dilakukan Menteri Pariwisata dalam mencegah penyebaran covid19 apalagi saat ini sudah masuk varian omicron dengan total delapan pasien positif.

Kita tahu pariwisata adalah utama yang terdampak dari pandemic ini tapi apa mau dikata lebih baik Kesehatan dan keselamatan yang diutamakan walau sangat berat tapi itulah yang terjadi.

Sekarang pun pariwisata kita sudah mulai bergerak kembali, Bali sudah mulai bergeliat walaupun tidak seperti sebelum pandemic, tapi itulah realita kita saat ini, kita harus bisa hidup damai dengan covid19 termasuk pariwisata.

Ndut berharap pandemic bisa selesai dan pariwisata kita pun bisa berjalan beriringan kalau pandemic masih ada, setidaknya tidak mati suri, dengan menjaring wisatawan local toch masih banyak warga Indonesia yang belum pernah melihat Bali atau destinasi wisata local lainnya.

Kita nantikan saja apakah varian omicron hanya bertumpu pada delapan pasien, atau pemerintah kembali menarik rem tangan untuk mencegah penyebaran omicron yang semakin merajalela yang membuat pariwisata kita kembali menunduk, kita lihat saja kedepannya..