Rabu, 03 November 2021

Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Baru

31121, 11.36 – Teka-teki siapa yang menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terungkap semua, setelah surat presiden kepada DPR diterima oleh Ketua DPR, Puan Maharani.

Sebagaimana yang ndut kutip dari berbagai sumber, dalam surat tersebut presiden mengajukan Jenderal TNI Andika Perkasa  S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D sebagai Panglima TNI yang baru.

Lantas siapa Jenderal Andika Perkasa, pria kelahiran 21 Desember 1964 yang saat ini menjabat Kepala Staff TNI AD sejak 22 November 2018.

Andika lulusan Akmil tahun 1987 memulai karir militernya  perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun, dan setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha;

Pernah jabat Sekretaris Pribadi (Sespri) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI pada 2010, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta (2011), Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan pada 2012, Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) (2013)

Sebelum menjadi Kepala Staff, Andika menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) pada 2018 dan ditahun sama menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Bahkan sempat menduduki sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Preisden ditahun 2014 saat Joko Widodo menjadi Presiden.

Pemegang brevet komando pasukan khusus ini adalah menantu dari mantan kepala BIN, A.M. Hendropriyono.

Ndut mengapresasi dengan apa yang disampaikan Jokowi kepada DPR soal pemilihan Panglima TNI yang baru menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Kita tahu dalam beberapa bulan belakang muncul isu dua jenderal yang bersaing dari dua matra darat dan laut dengan rekam jejak yang mendekati kenyataan dan segala hitung matematikanya.

Ndut berharap kedepannya, TNI dibawah komando Jenderal Andika dapat lebih sinergi dengan Polri dan dapat menyelesaikan PR di era Marsekal Hadi seperti konflik di Papua dan juga masalah kesejahteraan prajurit serta modernisasi alutsista ditengah isu internasional seperti isu Laut China Selatan.

Kita nantikan persetujuan DPR dalam hal fit and proper test, dan semoga TNI lebih maju ditangan komando Jenderal Andika.

Pesan Paus Fransiskus Untuk COP26

31121, 06.25  - Pemimpin Umat Katholik dunia, Paus Fransiskus menyampaikan pesan dalam KTT Perubahan Iklim a.k.a. COP26 dimana penderitaan yang dihasilkan pandemic Covid19 dan krisis iklim sebanding dengan konflik global.

Sebagaimana ndut baca pada laman berita internasional, Paus meminta para pemimpin dunia menyikapi permasalahan tersebut dengan cara yang sama, sudah waktunya bertindak, mendesak, berani dan bertanggung jawab.

Paus juga katakan bahwa negara kaya memiliki utang ekologis dengan negara-negara miskin karena penggunaan sumber daya alam yang tidak proporsional.

Paus berharap setelah KTT ini para pemimpin dunia bersikap perubahan iklim seperti dunia memulihkan dampak dari Perang Dunia kedua, dimana solidaritas dan kerja sama sangat terlihat demi kebaikan bersama terutama bagi pihak-pihak lemah.

Selain itu negara dengan sarana yang lebih besar harus pimpim upaya dekarbonisasi dalam system ekonomi dan kehidupan masyarakat, dirinya juga singgung komitmen negara kaya untuk membantu negara miskin dalam mengembangkan energi terbarukan dan beradaptasi dengan krisis iklim.

Paus mengatakan bahwa COP26 adalah cara untuk menyelamatkan generasi muda dan masa depan, dirinya juga berharap pemimpin dunia bisa menghasilkan kebijakan yang radikal dan konkret.

Paus tidak hadiri COP26 secara langsung karena factor Kesehatan, kehadirannya diwakilkan oleh Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin.

Apa yang dipesankan oleh Paus sangat kena dan terjadi saat ini, dimana perubahan iklim semakin menggila dan dapat dihentikan sementara dengan kolaborasi dan kerja sama antar negara

Kita bisa rasakan saat ini, udara panas selalu hinggap di kehidupan, belum lagi banjir, longsor dan gempa bumi yang membuat perubahan iklim semakin cepat datangnya, dan dapat mempengaruhi lintas sector salah satunya adalah banyaknya kemiskinan dimana-mana.

Kalau sudah saat ini, apa yang bisa berikan kepada anak muda generasi mendatang, bila saat ini saja sudah hadapi perubahan iklim yang semakin menggila, sudah saatnya yang dikatakan Paus agar dijalankan oleh pemimpin negara terutama negara kaya dalam membantu negara miskin agar tidak terlalu jatuh.

Kita nantikan komitmen nyata dari para pemimpin dunia dalam menjaga bumi ini tetap sejuk dan teduh serta membantu negara miskin agar tidak terlalu jatuh namun dapat bangkit bersama dalam hadapi perubahan iklim ini.