Senin, 01 November 2021

3 Upaya dalam Pemenuhan SDGs versi Jokowi

istimewa
11121, 05.35  - Sebagai payung besar bagi pemenuhan hak-hak pembangunan yang berkelanjutan (SDGs), target SDGs harus makin diperjuangkan pascapandemi COVID-19 ini.

Akibat pandemi, kemiskinan ekstrem dunia kembali meningkat dari yang semula diharapkan 7,5 persen di 2021, naik kembali ke 9,4 persen.

Dilansir dari laman presidenri.go.id, terganggunya rantai pasok global bukan hanya menggoyahkan kebutuhan industri, tetapi juga mengganggu stabilitas kebutuhan dasar, termasuk pangan, terutama di negara-negara berkembang.

Saat berpidato pada sesi KTT G20 yang membahas tentang pembangunan berkelanjutan di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). Presiden Joko Widodo mendorong agar negara-negara G20 melakukan sejumlah upaya untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SSGs.  

Upaya bersama tersebut yaitu pertama, menggalang solidaritas untuk membantu negara dan masyarakat yang paling rentan.

Menurut Presiden Jokowi, inisiatif debt service suspension serta tambahan alokasi SDR senilai USD650 miliar menjadi langkah penting untuk memberi ruang kebijakan bagi negara berpendapatan rendah dan menengah untuk berkonsentrasi melawan pandemi.

Kedua, memperkuat kemitraan global untuk membantu pendanaan dan akses teknologi bagi negara berkembang. Financing gap yang melebar dari USD2,5 triliun per tahun menjadi USD4,2 triliun per tahun, harus menjadi perhatian serius.  

Ketiga, meningkatkan kemampuan adaptasi dan ketangguhan terhadap guncangan dan ketidakpastian masa depan, terutama di sektor kesehatan, kapasitas fiskal, serta kapasitas perencanaan dan implementasi pembangunan.

Seperti diketauhi, PBB mencatat setidaknya 8 negara berada di tingkat risiko sangat tinggi dan 40 negara risiko tinggi bagi lost generation, terutama karena menurunnya kesempatan belajar dan lapangan pekerjaan. Menurut Presiden Jokowi, Indonesia telah mengembangkan kebijakan yang meningkatkan adaptasi sektor pendidikan dan memberikan perlindungan sosial bagi mereka yang paling rentan dan kehilangan pekerjaan.

Ndut apresiasi dengan Presiden yang sedari dulu concern dengan isu tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari MDGs pada tahun 2009 lalu dimana sekarang ini mengancam negara ditambah pandemic.

Tujuan pembangunan berkelanjutan sendiri adalah program kelanjutan dari Millenium Development Goals yang telah habis pada 2015 lalu dan menciptakan SDGs yang akan berakhir pada 2030 mendatang dengan 17 tujuan salah satunya adalah pengentasan kemiskinan dan pelayanan Kesehatan yang memadai .

Ndut berharap Indonesia bisa konsisten dalam menjalankan SDGs ini dinegara atau memberikan contoh kepada negara lain agar program PBB sesuai target dan tidak molor lagi hingga ke tahun selanjutnya yang semakin parah.

Perlu adanya kerjsama antar negara dan lintas sector dalam pemenuhan kebijakan dari SDGs ini supaya rakyat sejahtera dan negara pun bisa Makmur dengan capaian yang Sudah disepakati oleh puluhan negara di markas besar PBB.

Kita nantikan wujud nyata dari SDGs dalam forum G20 dimana Indonesia sebagai ketua agar negara tengah maju dapat berkontribusi dalam hal pengentasan kemiskinan dan aksi lingkungan serta kesetaraan gender.


Indonesia Resmi Jabat Keketuaan G20

Kemlu.go.id

11121,  05.30 – Indonesia secara remsi meneruskan estafet keketuaan atau presidensi G20 dari Italia dan hal ini untuk pertama kalinya akan memegang presidensi G20 pada 2022 mendatang. 

Sebagaimana ndut baca pada laman info public, penyerahan presidensi tersebut dilakukan pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu (31/10/2021) waktu setempat.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden Jokowi yang kemudian mengetukkan palu tersebut. Dalam intervensinya, Presiden Jokowi mengapresiasi Italia yang telah berhasil memegang presidensi G20 tahun 2021.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar “Recover Together, Recover Stronger”. Pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.  

Pada kesempatan tersebut, Presiden secara langsung mengundang para pemimpin dunia yang hadir untuk melanjutkan diskusi pada KTT G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022 yang akan dijamu di hamparan pantai Bali yang indah.

Pertama-tama ndut ucapkan selamat atas kehormatan Indonesia menjadi Presidensi G20 tahun 2022 mendatang yang akan dimulai pada 1 Desember mendatang.

Kita tahu G20 adalah organisasi internasional yang terdiri dari 20 negara maju di dunia ini dengan membawa sebuah issu penting yang tengah berkembang saat ini, kalau tahun ini mungkin menyoroti keuangan dunia ditengah pandemic.

Ndut berharap dengan keketuaan Indonesia di G20 dapat memberikan contoh kepada dunia bahwa Indonesia patut diperhitungkan dalam lintas sector terutama saat ini kabarnya Indonesia mengangkat keberadaan UMKM dan peran perempuan dalam membangun bangsa ditengah pandemic ini dalam isu G20 di Italia lalu.

Kita nantikan peran Indonesia dalam forum G20 semoga dapat menjadi role model bagi negara peserta untuk memajukan negaranya yang tengah dilanda krisis akibat pandemic covid19.