Sabtu, 30 Oktober 2021

Amerika Sahkan Vaksin untuk 5-11 Tahun

201021, 06.00  - Amerika Serikat lewat The Food and Drug Administration a.k.a. FDA akhirnya berikan otorisasi untuk penggunaan vaksin Covid19 buatan Pfizer-BioNTech pada usia 5-11 tahun.

Sebagaimana ndut baca pada laman berita, kabar ini tentunya menggembirakan bagi warga AS karena untuk pertama kalinya di negara itu yang berikan kepada anak.

Namun vaksin Covid19 buatan Pfizer ini belum akan segera diberikan kepada anak, karena para pakar dari US Centers for Disease Control and Prevention a.k.a. CDC masih akan merumuskan petujuk penggunaan vaksin ini dan tengah dalam proses pembahasan.

Pfizer sendiri dengan putusan ini akan segera mulai pengiriman vaksin ke apotek, dokter-dokter anak dan tempat pemberian vaksin lainnya, diharapkan 28 juta anak di AS bisa dapatkan vaksin bila melihat kegiatan sekolah tatap muka dinegara itu sudah dimulai.

Di luar Amerika, ada beberapa negara yang memberikan izin penggunaann vaksin Covid19 pada anak seperti Kuba, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab.

Nantinya dosis yang disuntikkan adalah 10 mikrogram, lebih rendah 30 mikrogram dibanding dosis asli untuk anak usia 12 tahun ke atas.

Ndut melihat ini kabar gembira bagi para orangtua yang bingung akan nasib anaknya yang masih berusia di bawah 12 tahun bila akan keluar rumah, kini bisa tenang karena di AS sudah disetujui tinggal menunggu persetujuan dari CDC.

Kita tahu banyak anak usia 5 hingga 11 tahun yang menjadi korban dari covid19 ini membuat orangtua takut akan membawa anaknya keluar rumah karena bahayanya penyakit ini yang cepat sekali menular lewat droplet.

Ndut berharap Indonesia terutama pakar di Satgas covi19 dapat mengadaptasi dari yang dikerjakan oleh Amerika Serikat, karena di Indonesia banyak sekali anak dibawah 6 tahun terutama saat ini pembelajaran tatap muka sudah dimulai agar para anak ini bisa divaksin bila sudah keluar petunjuk pemakaian dari CDC.

Kita nantikan hasil dari pembahasan CDC terhadap vaksin untuk anak 5 hingga 11 tahun, agar dunia dapat selamat dan hidup damai dengan covid19


Jumat, 29 Oktober 2021

Kalah Lagi, Kalah Lagi

291021, 21.00  -- Ternyata doa dan dukungan 270 juta jiwa rakyat Indonesia terhadap timnas Garuda muda Indonesia tidak ampuh dan harus mengakui permainan Australia dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 di Republican Central Stadium, Dushanbe, Tajikistan

Australia mendapatkan gol pada menit ke-8 berawal dari Asnawi Mangkualam lakukan kesalahan di sisi pertahanan yang membuat wasit menginstruksikan tendangan bebas.

Benar saja, bola lambung yang dikirim pemain Australia ke arah kotak penalty Indonesia, bola mengenai Taufik Hidayat yang dapat menghalau namun sayang bola halauannya ke depan gawang yang dapat dijangkau oleh Patrick Wood yang tidak bisa dijangkau oleh Ernando, 1-0 untuk Australia.

Indonesia beberapa kali menciptakan peluang seperti kombinasi umpan pendek Hanis Saghara-Witan Sulaeman yang mengalir ke Ramai Rumakiek yang bergerak di sisi kanan.

Rumakiek lepaskan crosiing mendatar yang berbahaya namun wasit meniupkan peluit karena sudah dalam posisi offside.

Hingga akhir babak kedua, kedudukan 1-0 agregat 2-4 dipegang Australia dan negara kangguru itu lolos ke putaran final Piala Asia U-23 di Uzbekistan pada 2022 mendatang.

Sangat disayangkan lagi-lagi Indonesia harus akui permainan Australia padahal kita sudah mampu mengancam gawang Australia namun Tuhan berkata lain dan kita juga menangis dan kalah lagi.

Kita tahu pemain kita adalah pemain andalan di klubnya tetapi kenapa dalam lagi ini harus kalah lewat tendangan bola mati, ini harus menjadi pelajaran bagi timnas Indonesia agar kedepannya tidak terjadi lagi.

Ndut berharap ke depannya ada agenda Piala AFF 2020 kita dapat gelar juara dengan persipan yang mepet, namun melihat kiprah para pemain Indonesia saat bermain lawan Australia ndut yakin bisa menang kita.

Ndut cuma pengen tanya kepada para (yang katanya) pemain timnas, sampai kapan pecinta sepakbola Indonesia harus menonton dan disuguhkan kekalahan, kapan menangnya, proses terus berjalan tapi kenapa harus berujung kekalahan terus ?

Ingat keledai saja cukup dua kali jatuh pada lubang yang sama, masa kalian lebih hina daripada keledai, pelatih mumpuni terus apalagi yang buat timnas selalu kalah, saatnya menang di AFF 2020.

Kita nantikan kiprah dari timnas Indonesia saat AFF Cup 2020 yang berlangsung di Singapura, apakah masih kalah terus atau menang dan meraih juara, hanya pemain, Shin Tae-Yong, Official dan Tuhan yang tahu itu…