Rabu, 13 Oktober 2021

Piala Thomas 2020 : Indonesia Sukses Bungkam Taiwan

131021,  20.00  - Tim bulutangkis Indonesia jalani pertandingan ketiga melawan Taiwan di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.

Pada pertandingan pertama, Indonesia menurunkan Anthony Sinisuka Ginting yang berhadapan dengan tunggal Taiwan peringkat empat dunia, Chou Tien Chen.

Ginting yang peringkat lima dunia sukses menggulung Chen dengan angka 22-20 dan 21-16 dalam waktu 50 menit saja, Indonesia unggul 1-0 atas Taiwan.

Pada pertandingan selanjutnya, Indonesia menurunkan ganda putera Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto yang berhadapan dengan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang / Wang Chi Lin.

Fajar / Rian harus akui permainan Lee Yang / Wang Chi Lin walaupun sempat meraih satu gim namun akhirnya pasangan Taiwan ini menang dengan tiga gim dengan angka 29-22, 16-21 dan 21-14 dan mengubah menjadi imbang 1-1 untuk kedua negara.

Pertandingan ketiga, Indonesia menurunkan Jonathan Christie berhadapan Putera Taiwan, Wang Tzu Wei.

Jojo mampu tumbangkan tunggal Taiwan ini dengan dua gim langsung 21-17 dan 21-13 dalam waktu kurang dari 50 menit saja.

Dengan kemenangan ini membuka peluang Indonesia lolos dari juara grup dan bagi Jojo ini memperkecil ketinggalan rekor pertemuan dengan Tzu Wei menjadi 4-6

Pada pertandingan keempat, Indonesia menurunkan ganda “coba-coba” (kok untuk negara coba-coba!) Mohammad Ahsan / Daniel Marthin yang berhadapan dengan peringkat 22 dunia, Lu Ching Yao / Yang Po Han.

Pada pertandingan ini, ganda “coba-coba” ini harus akui permainan Ching Yao/Po Han walaupun sempat unggul satu gim namun akhirnya kalah dengan angka 22-20, 17-21, 23-21 yang berlangsung selama 1 jam 18 menit

Pada pertandingan penentuan, Indonesia menurunkan tunggal putera andalan negeri ini Shesar Hiren Rhustavito yang peringkat 19 dunia berhadapan dengan peringkat 146 dunia asal Taiwan, Chi Yu Jen

Shesar pun menutup pertandingan yang lebih dari 1 jam dengan tiga gim langsung yaitu 16-21, 21-18 dan 21-19 dan pastikan lolos sebagai juara grup A Piala Thomas.

Ndut sangat senang melihat pertandingan Indonesia v Taiwan walau deg-degan juga apakah nasibnya sama seperti tim Uber yaitu runner up ternyata tidak malah jadi juara grup.

Ndut berharap langkah ini bisa menjadi langkah bagus dalam meraih Piala Thomas yang sudah lama didampakan rakyat karena sudah lebih 20 tahun lebih tidak meraihnya.

Kita nantikan perjuangan para pemain Indonesia dalam meraih Piala Thomas semoga bisa raih dan bawa pulang ke Jakarta, semoga, sukses terus tim bulutangkis putera Indonesia, Tuhan Berkati.

Selasa, 12 Oktober 2021

Piala Uber 2020 : Indonesia Keook di Tangan Jepang

121021,   19.00  - Indonesia harus rela turun menjadi runner up grup A setelah kalah dari tim bulutangkis Jepang dalam ajang Piala Uber 2020 yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark

Para pertandingan pertama, Indonesia menrunkan tunggal putera peringkat 22 dunia, Gregoria Mariska Tunjung yang berhadapan dengan Akane Yamguchi.

Gregoria harus akui permainan Akane dengan dua gim langsung tanpa perlawanan sama sekali dengan angka 7-21 dan 16-21 dalam tempo 31 menit saja.

Pada pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda puteri Siti Fadia Silva Ramadhanti / Ribka Sugiarto yang akan berhadapan dengan ‘pasangan coba-coba’ Mayu Matsumoto / Nami Matsuyama.

Dalam pertandingan ini, Siti Fadia dan Ribka Sugiarto harus mengakui permainan dari Matsumoto dan Matsuyama dengan angka 14-21 dan 19-21 dalam tempo waktu lebih panjang daripada partai Gregoria-Akane yaitu 45 menit.

Indonesia tertinggal 0-2 dari Jepang, pada pertandingan ketiga, Indonesia menurunkan pemain tunggal puteri, Putri Kusuma Wardani yang bertemu dengan tunggal puteri Jepang, Sayaka Takahashi.

Walau sempat unggul jauh di awal pertandingan tetapi kemenangan tetap milik Sayaka Takahashi dengan angka 14-21 dan 19-21 dalam waktu 45 menit saja, dan 0-3 untuk Jepang atas Indonesia.

Indonesia mencoba peruntungan dalam memperkecil keadaan dengan menurunkan ganda puteri Nita Violina Marwah / Putri Syaikah melawan Yuki Fukushima / Arisa Higashino.

Namun apa daya, lagi-lagi Indonesia diajarkan main bulutangkis yang benar, Nita / Putri harus akui permainan Yuki / Arisa dengan dua gim langsung 21-9 dan 21-10 dalam waktu hanya 44 menit saja untuk kalahkan ganda Indonesia.

Pada pertandingan terakhir yang tidak menentukan namun demi jam terbang dan terbiasa dengan tournament, Indonesia menurunkan Ester Nurumi Tri Wardoyo berhadapan dengan Aya Ohori.

Lagi-lagi Indonesia harus akui permainan Jepang yang dinamis, dimana Ester harus kalah dua gim langsung dengan angka 14-21 dan 7-21 dalam waktu lebih bagus daripada Gregoria yaitu 35 menit saja..

Ndut yang menonton hanya bisa kesal sendiri melihat permainan Indonesia yang dapat dibaca oleh Jepang tanpa ada perlawanan sama sekali untuk bangkit atau mengejar ketinggalan.

Dan lebih geramnya lagi, saat kamera mengarahkan ke tribun penonton, para pemain kita seakan tidak ada penyesalan dan malu malah tertawa bercanda, padahal Indonesia sudah tertinggal, astaga…

Dan lagi-lagi kita hanya bisa jadi runner up, seperti di Sudirman cup kita runner up, apakah target dari PBSI di kualifikasi hanya ditargetkan untuk jadi runner up ? pastinya tidak tapi kenapa selalu runner up ?

Ndut berharap PBSI lakukan evaluasi besar-besaran kenapa kita selalu kalah, Sudirman Cup kita kalah dari Malaysia dan sekarang runner up lagi agar ke depannya tidak ada lagi kesalahan dan menjadi pemenang, runner up itu tidak lagi seperti pecundang !

Kita nantikan hasil perempat final apakah tim Uber kita bangkit dan berjuang mati-matian tidak seperti lawan Jepang, kalah telak atau memang nasib kita sebagai pecundang sejati, kita tunggu saja