Sabtu, 09 Oktober 2021

Swab Anti Gen

13121,  13.15wita  - Deg-degan itulah yang mungkin perasaan sejumlah orang yang baru pertama kali di swab antigen termasuk ndut dan firstlady yang akan lakukan itu untuk kembali ke Bekasi.

Ndut pun melakukan swab antigen dirumah tidak ke clinik dengan panggil dokter dan perawat dari Sanur Medical Clinic dengan harga satuan Rp350,000 berupa satu stick ukuran kecil sedang Panjang, dan alat macam test pack untuk deteksi narkoba atau urine.

Ndut lakukan swab dengan cara telentang di kursi dengan kepala mengada ke atas, lalu perawat Ayume (maaf kalau salah) mulai memasukkan perlahan ke lubang hidung stick hingga mentok.

Inisiatif ndut adalah membuka mulut agar tidak terlalu sakit, karena memang sakit sekali apalagi sampai mentok dan dipilin.

Model ini ibarat kayak lagi bersihin kuping pakai cottonbud, geli-geli nikmat tapi ini sedikit sakit dan setelah ditarik, hidung agak gatal dan tidak boleh bersin karena akan luka.

Setelah diambil sampel dari hidung, ditetes ke alat macam testpack dengan ditambah reagen untuk tahu positif atau negative covid19, Puji Tuhan ndut dan firstlady negative dan siap mengudara menuju Bekasi, hasil ditunggu 20 menit.

Matur Suksma untuk sdr Barney Hutabarat dan perawat yang juga selebgram Ayume (maaf kalau salah tapi yang ndut dengar seperti itu) dari Sanur Medical Clinic atas pelayanannya kepada kami Svaha, Tuhan Berkati

Jadi Swab anti gen itu tidak sakit kawan, namun setelah tes tetap lakukan 4M, memakai masker bila keluar rumah, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir dan menghindari kerumunan kawan, selamat swab antigen kawan…


Uji Vaksin pada Balita dan Anak

3421,   13.00 – Di saat Densus 88 tangkap Muchsin Kamal, penjual Airgun kepada Zakiah Aini penyerang Mabes Polri di Aceh, penambahan pasien positif diangka 4 ribu pasien.

Per hari ini, pasien positif ada penambahan 4,345 pasien total 1,527,524 pasien, yang meninggal bertambah 91 orang menjadi 41,242 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 5,197 pasien menjadi 1,366,214 pasien.

Beberapa negara tengah lakukan uji klinis pemberian vaksin kepada balita dan anak seperti Pfizer dan Moderna, namun Indonesia saat ini tengah menunggu hasil kajian dari Ikatan Dokter Anak Indonesia dan hasil uji klinis.

Ndut sich menyambut baik bila memang ada yang tengah lakukan uji klinis vaksin kepada anak dan balita setidaknya pada 12-17 tahun adalah fase untuk diuji krena mereka sudah paham akan situasi yang ada.

Toch kita secara optimalisasi vaksin yang terbaik se-ASEAn tapi saran ndut sih lebih baik ditunggu hasil uji klinisnya sama kajian dari Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan lebih pasti disamping hasil keamanan dari WHO.

Karena bagaimanapun anak pun sangat rentan tertular atau menularkan covid19 kepada orang tua serta orang sekitar rumahnya, jadi anggapan anak dan balita kebal dari covid belum bisa dibuktikkan.

Kita nantikan saja bagaimana akhirnya apakah anak dan balita dapat juga divaksin, kita tunggu hasil uji klinis dan kajian dari WHO agar wabah ini bisa berakhir dan kita kembali normal walau tidak 100%

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang bekerja atau mengurus pasien covid seperti supir ambulans, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia.