Kamis, 30 September 2021

Pengiriman ke-80

30921, 13.00  - Disaat peringatan 56 tahun peristiwa G30 S/PKI, angka pertambahan pasien positif sekitar seribu pasien.

Perhari ini, pasien positif ada penambahan 1,690 pasien total 4,215,104 pasien, yang wafat bertambah 113 orang menjadi 141,939 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 2,848 pasien menjadi 4,037,024 pasien.

Indonesia kedatangan vaksin Astrazeneca sebanyak 796,800 dosis vaksin jadi, vaksin ini adalah donasi dari pemerintah Italia lewat jalur Covax Facility dan menjadi tahapan ke-80 sejak 6 Desember 2020 lalu.

Dengan kedatangan vaksin dari Italia ini maka Indonesia sudah mengamankan vaksin sebanyak 274,400,590 dosis baik dosis jadi ataupun bahan baku lintas merek vaksin.

Ndut apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Italia yang mendonasikan vaksin untuk Indonesia semoga dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia dalam membentuk kekebalan komunal.

Kita tahu kedatangan vaksin ini merupakan bukti keberhasilan pemerintah menempuh cara diplomasi untuk pemenuhan kebutuhan vaksinasi dalam negeri.

Saat ini yang sudah menerima vaksin dosis pertama ada sekitar 91,079,001 orang, sedangkan yang menerima dosis kedua ada sekitar 51,113,360 orang, untuk yang menerima booster ada sekitar 932,482 orang.

Ndut berharap vaksin ini dapat bermanfaat bagi semua orang termasuk yang menunda vaksin karena percaya pada hoax agar segera divaksin kalau tidak mau tertular covid19.

Kita nantikan pengaplikasian dari vaksin ini kepada masyarakat, agar status negara kita berganti dari negara pandemic menjadi endemic dan membentuk kekebalan komunal.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia

Selamat Jalan Kaka Bung

 8420, 23.00  -- Dunia industry music, film, dan politik sosbud Indonesia sangat kehilangan salah satu kebanggaan negeri ini yang membuat satu negeri kaget serta tidak percaya dengan hal ini.

Itulah yang ndut rasakan berawal dipanggilnya ndut ke kamar oleh firstlady yang menanyakan kabar bahwa Glenn Fredly meninggal dunia dengan memperlihatkan sebuah berita dari laman berita tajam dan terpercaya.

Ndut pun cari tahu mulai dari ganti saluran tipi hingga dengarkan radio, namun hasilnya nihil, ndut baru pasti benar kabar itu dari tayangan Tonight Show di NET sembari kuping satu dengarkan ‘News Update’ dari Gen FM dan benar Glenn Fredly tiada !

Iya, musisi, produser film, filantropis Indonesia, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo menghembuskan napas terakhirnya di rumkit Setia Mitra, Jakarta dalam usia 44 tahun akibat penyakit meningitis yang dideritanya, dirinya wafat pada pukul18.00 petang.

Ndut mulai dari jaman SLTP hingga saat ini hidup dengan iringan music karya Nyong Ambon kelahiran Jakarta 30 September 1976 ini mulai dari vokalis di Funk Section bersama Mus Mujiono sampai sekarang menjadi solois dengan band pengiring bakucaka.

Banyak lagu diciptakannya menjadi hits dengan jutaan kopi serta streaming di era digital, siapa yang tidak kenal dengan hits kau, cukup sudah, akhir cerita cinta, terserah, tega, kembali ke awal dan banyak lagi itu semua masih enak didengar tak lekang oleh massa.

Ndut beruntung bisa mengobrol dan bertemu dengan Glenn ketika masih jadi pewarta online di PedomanNews.com ditahun 2012-2013, ndut dua kali bertemu dengan sosok ini ketika premier untuk pewarta film Cahaya dari Timur ! Beta Maluku di Plasa Senayan.

Itu kecintaan dirinya terhadap tanah leluhurnya, Maluku dimana dirinya menjadi produser film tersebut yang mengangkat kisah nyata dari kampung Tulehu, Nusaina, Maluku Tengah ditengah konflik Ambon mereka mampu bersatu dalam team sepakbola.

Bahkan team ini mampu berangkat ke Jakarta dan menangkan tournament Piala Medco U-15, bahkan ndut pernah bertemu dan ngobrol dengan pelatih serta orang dibalik team sepakbola yang juga atlet timnas Indonesia tahun 1988 di Brunei, Sani Tawanella.

Nyong Ambon ini selain cinta akan tanah leluhurnya dirinya juga memberikan perhatian kepada budaya local termasuk cagar budaya negeri ini dan dibuktikan dengan sebuah karya dengan rekaman di lokasi bersejarah di Solo.

Iya ndut pernah diminta datang ke acara launching Album Glenn Fredly oleh Pemred yang sekarang jadi Jubir Presiden, Fadjroel Rachman yang berlangsung pada 2 Oktober bertepatan dengan hari Batik Nasional di Epicentrum XXI, Kuningan.

Jadi Glenn bersama band pengiringnya Bakucaka merilis lagu lama mereka dengan aransemen serta rekaman di studio rekaman legendaris Indonesia, Lokananta yang berada di Kawasan Solo, Jawa Tengah, ada yang tahu ndak Lokananta itu apa ?

Lokananta itu adalah studio rekaman serta label music pertama di Indonesia, didirikan oleh Ir Soekarno ini banyak musisi mengibaratkan studio ini sebagai ‘Abbey Road’nya Indonesia bahkan ada satu alat yang punya hanya dua negara, Indonesia dan Inggris yang ada di BBC London !

Di tempat ini banyak rekaman tokoh dunia, mau dengar pidato Presiden Rusia Nikita Kruvcev atau Jawaharal Nehru bahkan lagu Indonesia Raya pertama kali direkam distudio ini, itulah kecintaan Glenn terhadap music dan budaya local.

Dalam dunia politik pun dia buktikan dengan mengajak anak muda untuk tetap bersatu apapun pilihan politiknya saat pemilu 2014 serta 2019 dirinya tetap mengangkat persatuan tanpa memandang SARA satu sama lain.

Itulah Glenn Fredly yang ingin minta agar ketika meninggalkan jejak dengan karya itu telah dibuktikan pada mala mini, sejumlah orang tidak percaya akan kepergiannya yang mendadak ditengah pandemic covid19 ini.

Kini rakyat Indonesia harus lewati sepi harinya tanpa kehadiran mu lagi, dan biarkan rakyat Indonesia berdiri untuk mengenangmu, perpisahan kali ini untuk rakyat Indonesia akan menjadi kisah dan sedih yang tak berujung.

Selamat jalan kaka bung, Tuhan lebih sayang ama ale, selamat menempuh hidup baru di keabadian kakabung bersama Allah Bapa, kami merindukanmu..