Kamis, 09 September 2021

Media Asing Soroti Kebakaran Lapas

9921,  16.00 – Insiden Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang menjadi perhatian banyak pihak terlebih media asing yang juga menyoroti kejadian ini lewat tulisan para jurnalis andalan mereka.

Seperti, Cable News Network a.k.a. CNN media asal negeri Paman Sam, menurunkan berita pada Rabu (8/9) dengan judul ‘Fire at a prison in Indonesia kills at least 41 people’.

CNN juga menulis sedikitnya 41 tahanan tewas dan sedikitnya delapan terluka setelah kebakaran melahap blok penjara yang penuh sesak di pinggiran ibu kota Indonesia, dengan mengutip keterangan kepolisian Yusri Yunus.

Kantor Berita Jerman, Deutsche Welle a.k.a. DW turunkan berita dengan judul ‘Indonesia Prison fire near Jakarta kills 41 pada Rabu (8/9)

DW menyoroti tentang dua warga negara asing dari Afrika Selatan dan Portugal yang tewas diantara 41 orang. Juga menurunkan tentang penjara yang penuh sesak.

DW juga mengutip dari AP News bahwa penjara ditujukan untuk 1,225 narapidana tetapi telah menampung lebih dari 2,000 orang namun petugas penjara tidak ada yang meninggal dunia.

Sementara dari Australia, media ABC menurunkan tulisan tentang kebakaran ini dalam judul ‘Fire breaks out at Indonesian prison as inmates sleep, kiliing 41 including two foreigners’

Kebakaran di sebuah penjara di provinsi Banten, Indonesia telah menewaskan 41 orang dan melukai 80 lainnya, ABC juga menyoroti adanya warga negara asing yang tewas dalam kejadian tersebut.

ABC juga soroti soal kriminalitas serta buruknya system penjara di Indonesia bahwa pembobolan penjara dan kerusuhan yang berujung luka-luka pada tahanan adalah hal bisa di Indonesia dimana kepadatan menjadi masalah.

Dengan mengutip dari Human Right Watch bahwa pada Maret 2020, Indonesia memiliki 270,000 narapidana lebih dari dua kali lipat dari total kapasitas 133,000.

Dari negara Joe Biden, dua koran dengan oplah terbesar dan menjadi perbincangan juga adalah New York dan the Washington Post, kedua media ini penjara yang dibangun pada 1972 dengan system kelistrikan yang belum diperbarui dalam beberapa decade

Selain itu juga menyoroti sel penjara yang telah dijejali lebih dari tiga kali lipat dari kapasitas seharusnya.

Sementara dari Turki pun, media negeri PM Erdogan ini Anadolu Agency pun menurunkan berita dengan judul ‘Fire at Indonesian prison kills at least 41 inmates’

Dalam laporannya, media Turki ini mengutip keterangan dari Menteri Hukum dan Ham RI, Yasonna Laoly dan Kapolda Metropolitan Jakarta Raya, Fadil Imran serta memberikan kronologi kebakaran.

Tulisan ini juga menyoroti korban yang dikunci dalam sel mereka sehingga tidak ada kesempatan untuk menyelamatkan diri

Entah mau bilang apa tapi inilah kecanggihan teknologi, negara yang ratusan mill dari belahan bumi bisa terpantau dalam satu genggaman, seperti kasus kebakaran ini, negara seperti Turki pun bisa menurunkan tulisan ini dan dibaca warganya.

Kita tahu saat ini Kepolisian tengah menyelidiki kasus ini, dan bagian forensic tengah mencocokkan data yang diambil dari keluarga dengan korban kebakaran apakah cocok atau tidak.

Ndut berharap kejadian ini untuk terakhir kalinya dan meminta agar semua rutan dan lapas diaudit mulai dari system kelistrikan dan lainnya agar kejadian di Tangerang tidak terulang kemba

Dan ndut yakin media asing pun menunggu kelanjutan dari kasus ini untuk diberitahukan kepada para pembacanya walau tidak tahu Indonesia itu dimana, karena ya teknologi yang mendekatkan kita dengan warga asing lain.

Kita nantikan hasil penyelidikan dan kecocokan dari data keluarga dengan korban, semoga ada titik terang dan menyeret orang yang lalai sebabkan kebakaran ini.

Selasa, 07 September 2021

Varian Mu

 7921, 13.00  - Disaat 17 tahun Munir diracun di udara yang tidak tahu siapa yang meracuninya, angka pertambahan positif berada diangka 7 ribu.

Perhari ini, pasien positif ada penambahan 7,201 pasien total 4,140,634 pasien, yang wafat bertambah 683 orang menjadi 137,156 orang, yang sembuh bertambah 14,159 pasien menjadi 3,864,848 pasien.

Untuk mencegah masuk varian Mu a.k.a. B1621, kementerian perhubungan perketat bandara dan Pelabuhan dengan koordinasi Kemlu, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Satgas Covid19 dan Dirjen Imigrasi.

Seperti diketahui, WHO tengan pantau varian baru covid19 yaitu Mu. Mu diklasifikasikan sebagai varian of interest memiliki mutase yang tunjukkan resiko resistensi terhadap vaksin.

Ada kekhawatiran yang meluas karena tingkat efikasi kembali meningkat secara global dengan varian Delta yang sangat menular, varian Mu pertama kali ditemukan di Kolombia Januari 2021 dengan penyebaran di HongKong, AS, Eropa hingga Inggris.

Semakin banyak saja varian covid19 yang ada didunia ini dengan tingkat keganasan yang bervariasi kepada individu manusia, bahkan lebih kebal dengan vaksin, kalau seperti ini hanya satu yang bisa aman perketat lagi protocol Kesehatan.

Kita tahu protocol Kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun adalah kunci dalam menangkal atau terhindar dari varian covid19, selama itu diterapkan ndut yakin kita akan terbebas.

Ndut berharap covid19 ini tidak bertambah lagi varian yang lebih mengganas lagi, cukuplah sudah ada ini, agar kita bisa berdampingan dengan covid19 agar ekonomi dunia dapat pulih kembali.

Kita nantikan kesimpulan dari WHO apakah varian Mu sama bahayanya dengan Delta atau yang lain, kita tunggu saja dan selalu terapkan protocol Kesehatan.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia