Sabtu, 28 Agustus 2021

Belum Ada Penggunaan Sputnik V

28821,  13.00  - Disaat gol Irsyad dan Horizon menangkan Persita 1-2 atas Persipura di pekan perdana BRI Liga 1, angka positif alami penurunan hingga 10 ribu pasien.

Perhari ini, pasien positif ada penambahan 10,050 pasien total 4,066,404 pasien, yang wafat bertambah 591 orang menjadi 131,372 orang sedangkan yang sembuh bertambah 18,594 pasien menjadi 3,707,850 pasien.

Pemerintah belum ada rencana untuk gunakan vaksin Sputnik V untuk program vaksinasi pemerintah atau gotong royong, sejauh ini ada lima vaksin yang diberikan kepada masyarakat yaitu Sinovac, Sinopharm, Astrazeneca, Moderna dan Pfizer yang dapat izin penggunaan darurat, Emergency Use List (EUL) dari WHO.

Saat ini pemerintah sudah merilis 130 juta dosis vaksin dari total 168 juta dosis vaksin yang telah diterima, dan ada 38 juta dosis masih dalam proses untuk menjadi vaksin dengan durasi 3-4 minggu.

Ke-38 juta vaksin ini akan digunakan pada bulan September, sedang yang sudah didistribusikan sampai saat ini ada 116 juta dosis, ndut apresiasi dengan yang dilakukan pemerintah untuk menunda pemberian vaksin Sputnik V

Kita tahu BPOM telah terbitkan EUA untuk Sputnik V yang punya efikasi 91,6% dengan rentang confidence interval 85,6% - 95,2% untuk dua kali penyuntikan di atas 18 tahun dengan rentang suntik 3 minggu.

Ndut berharap vaksin Sputnik V digunakan saat tiba sebagai vaksin ketiga bila melihat efikasi yang mampu tangkal varian delta yang mengganas dunia saat ini sehingga kita bisa berdampingan dengan covid19.

Kita nantikan kehadiran vaksin Sputnik V di Indonesia sembari menunggu tindakan Kemkes atas vaksin ini kedepannya, apakah dipakai atau tidak, kita tunggu saja kebijakannya.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia


Indonesia Anggota Dewan Pos

28821, 05.00  - Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan Pos PBB a.k.a. Postal Operation Council (POC) periode 2022-2025.

Sebagaimana dilansir dari laman kemlu, Indonesia terpilih dalam pemilihan yang berlangsung di sela-sela Kongres UPU ke-27 di Abidjan, Pantai Gading (25/8)

Indonesia berhasil duduki satu dari sebelas kursi pada kelompok IV wilayah Asia Selatan dan Oseania dari total 20 negara yang mencalonkan pada pemilihan secara secret ballot berhasil peroleh 91 suara dari total 154 negara yang hadir dan miliki hak pilih.

Sebagai informasi, UPU adalah badan khusus PBB yang mewadahi kerja sama antar pemerintah dan operator pos negara, badan ini juga bertanggung jawab untuk koordinasikan kebijakan dan system pos di antara negara anggotanya.

POC UPU sendiri beranggotakan 48 negara yang mewakili 5 kelompok Kawasan yaitu kelompok 1 mewakili Amerika, kelompok 2 (Eropa Timur dan Asia Utara), kelompok 3 (Eropa Barat), kelompok 4 (Asia Selatan dan Oseania), dan kelompok 5 (Afrika)

Sebelumnya Indonesia terpilih sebagai anggota council of administration pada periode 2017-2020 pada pemilihan di Kongres UPU ke-26 di Turki, tahun 2016 dan menjadi anggota dan Postal Operation Council pada periode 1957-1999, 2009-2012, dan 2013-2016.

Menurut Dubes RI untuk Senegal yang merupakan Ketua Delegasi Indonesia, Dindin Wahyudin katakan bahwa dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota POC UPU merupakan bukti kepercayaan dunia internasional atas peran aktif Indonesia dalam pengembangan layanan pos global.

Sebagi warga Indonesia, tentunya bangga dengan hasil yang terjadi pada kongres UPU ini dimana Indonesia menjadi anggota Dewan Pos PBB tentunya dengan usaha keras dari diplomasi teman-teman diplomat dan delegasi.

Ndut setuju dengan Dubes Dindin bahwa terpilihnya Indonesia sebagai bukti kepercayaan dunia internasional atas peran aktif Indonesia selama ini tidak hanya dalam layanan pos global tetapi banyak pihak yang mengarah perdamaian.

Ndut berharap dengan terpilih ini bisa membuat Indonesia melakukan semacam kebijakan agar dunia pos kembali bergejolak lagi di era teknologi internet dan kembali mengembalikan semangat berkirim surat lewat pos

Sekali lagi selamat atas terpilih sebagai anggota Dewan Pos, semoga pemikiran dari Indonesia dapat menjadi bahan rujukan demi majunya Dewan Pos ditengah gempuran teknologi internet.