16524, 12:00 – Di tengah gempuran domain (dot)com merajelela, membuat Penelola Nama Domain Internet Indonesia atau dikenal dengan Pandi terus menggenjot penggunaan domain (dot)Id.
Pengembangan
(dot)ID ini dilakukan agar Indonesia dapat semakin berdaulat di sektor Digital
yang semakin prihatin dengan target pada 2024 dapat tercapi sekitar 1,2 juta
domai.
Hal
ini disampaikan oleh Ketua Pandi, Johan Sihar Simanjuntak dalam sambutannya
dalam acara Pandi Meeting 14, Indonesia Berdaulat Digital di Hotel Ritz
Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Kamis 16 Mei 2024.
Sejauh
ini ada sekitar 952 ribu domain (dot)ID yang sudah terdaftar, pengembangan
pasar domain hingga ke mancangeara dan UMKM juga diharapkan dapat menaikkan
angka sampai akhir tahun 2024 ini.
Untuk
tingkatkan jumlah domain (dot)ID dihadapakan dengan sejumlah tantangan mulai
dari pemahaman masyarakat akan penggunaan domain lokal yang masih sangat rendah
dibandingkan negara lainnya.
Dengan
melihat dimana Jerman, China dan Australia besar sekali seperti di Jerman
kurang lebih dari 17 juta domain melawan 80 juta penduduk.
Sementara
Australia sekitar empat sekian juta melawan 25-30 juta penduduknya sementara
Indonesia sekitar 0,3 persen dari total populasi kita atau juga dibandingan
dengan jumlah pengguna internet yang kurang lebih dari 170 juta.
Menurut
John Sihar Simanjuntak, nama domain (dot)ID adalah bentuk identitas Digital
Indonesia untuk menguasai sekotr digital dengan menyoroti penggunaan domain
asing yang berarti sama halnya dengan menyertakan data data Indonesia kepada
pihak asing.
Sudah
saatnya Indonesia untuk bisa bermufakat dan pastikan data informasi dan
teknologi dapat dikuasai dikontrol dan berdaulat di Indonesia untuk kebaikan
bersama dalam jangka panjang.
Saat
ini pun Pandi semakin gencar mensosialisasikan domain (dot)ID ke Masyarakat
salah satunya lewat Indonesia Berdaulat Digital sebuah acara yang berlangsung
mulai hari ini hingga 17 Mei 2024 besok.
Dalam
acara tersebut Pandi luncurkan produk whiter paper Infrastruktur Identitas
Digital terdesentralisasi Berbasi Teknolgi Blockchain (IDChain) serta Aplikasi
e.id. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar