Jumat, 03 Mei 2024

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Raih Penghargaan UNESCO

3524, 18:20 – Dalam rangkah hari kebebasan Pers Sedunia, UNESCO berikan penghargaan kebebasan  Pers Dunia kepada semua jurnalis Palestina yang meliput serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu

Menruut Mauricio Weibel, Ketua juri professional media internasional dan jumpa pewarta mengatakan bahwa di masa masa kegelapan dan keputusasaan ini, pihaknya ingin menyampaikan pesan solidaritas dan pengakuat yang kuat kepada para jurnalis Palestina yang meliput situasi ini dalam keadaan yang begitu dramatis.

Dalam sebuah upacara di Santiago, Chile jelang Hai Kebebasan Pers Seduni pada 3 Mei 2024, Mauricio Weibel juga katakan bahwa sebagai umat manusia kita berhutang besar atas keberanian dan komitmen para jurnalis Palestina terhadap kebebasan berekspresi.

Setidaknya menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) melaporkan ada lebih dari 100 jurnalis dan pekerja media dimana sebagian besar adalah warga Palestina telah terbunuh dalam tujuh bulan pertama konflik  di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.

Sementara itu menurut Kantor Media Pemerintahan Gaza bahwa jumlah korban jiwa jurnalis telah tembus lebih dari 140 orang.

Dalam wawancaranya dengan media televisi asal Qatar, Al Jazeera, Mauricio Weibel mengatakan bahwa dunia memiliki utang besar kepada para jurnalis Palestina. di dunia ini banyak resikonya dan perlu juga untuk menghentikannya

Sementara itu Audrey Azoulay, Dirjen UNESCO mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan apresiasi dari keberanian jurnalis dalam menghadapi keadaan sulit dan berbahaya

Dalam seremoni yang diadakan di Santiago tersebut, Lucia Newman dari Al Jazeera melaprokan bahwa upcara peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia sangat emosional.

Dimana ada banyak orang dalam ruangan tersebut yang menangis serta banyak emosi dan tepuk tangan yang meriah.

Bicara jurnalis yang terbunuh, di dominasi oleh jurnalis Al Jazeera di Gaza yang menjadi target dan sasaran serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu.

Seperti dibertakan, pada Desember lalu, Kepala Biro Al Jazeera di Gaza Wael Dahdouh terluka dalam serangan Israel namun rakennya dan juru kamera Al Jazeera Arab, Samer Abudaqa tewas ketika melaporkan situasi di Gaza Selatan.

Istri Dahdouh, Ama, putra Mahmoud Sham, Putri Sham dan cucunya Adam tewas dalam serangan pada Oktober usai serangan udara Israel hantam rumah tempat berlindung di kamp pengungsi di Nuseirat.

Putra Wael Dahdouh yang tertua, Hamza Dahdouh yang juga jurnalis Al Jazeera terbunuh pada Januari 2024 lewat serangan rudal Israel di Khan Youni, Gaza Selatan.

Dirinya berada di dalam kendaraan dekat al Mawasi, kawasan aman yang ditetapkan Israel bersama sejawatnya Mustafa Thuraya yang juga tewas dalam serangan tersebut.

Berdsarkan lapoan dari biro Al Jazeera, kendaraan mereka menjadi sasaran ketika mencoba mewawancarai warga sipil yang kehilangan rumah akibat pemboman sebelumnya.

Kemudian pada Februari 2024, jurnalis foto lepas yang bekerja dengan lintas media termasuk Al Jazeera, Mohamed Yaghi tewas dalam serangan udara Israel di Deir el Bala, Gaza Tengah.

Hingga tulisan ini ditulis ada 34,596 warga Palestina tewas yang mayoritas adalah perempuan dan anak anak serta 77.816 alami luka luka dalam serangan yang dilontarkan Israel sejak 7 Oktober 2024.

Sementara itu dari pihak Israel, serangan Hamas mencapi 1.1139 orang dengan pulihan orang yang masih ditawan oleh pihak Hamas. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar