3524, 18:20 – Dalam rangkah hari kebebasan Pers Sedunia, UNESCO berikan penghargaan kebebasan Pers Dunia kepada semua jurnalis Palestina yang meliput serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu
Menruut Mauricio Weibel, Ketua juri
professional media internasional dan jumpa pewarta mengatakan bahwa di masa
masa kegelapan dan keputusasaan ini, pihaknya ingin menyampaikan pesan
solidaritas dan pengakuat yang kuat kepada para jurnalis Palestina yang meliput
situasi ini dalam keadaan yang begitu dramatis.
Dalam sebuah upacara di Santiago, Chile
jelang Hai Kebebasan Pers Seduni pada 3 Mei 2024, Mauricio Weibel juga katakan
bahwa sebagai umat manusia kita berhutang besar atas keberanian dan komitmen
para jurnalis Palestina terhadap kebebasan berekspresi.
Setidaknya menurut Komite Perlindungan
Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) melaporkan ada lebih
dari 100 jurnalis dan pekerja media dimana sebagian besar adalah warga
Palestina telah terbunuh dalam tujuh bulan pertama konflik di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.
Sementara itu menurut Kantor Media
Pemerintahan Gaza bahwa jumlah korban jiwa jurnalis telah tembus lebih dari 140
orang.
Dalam wawancaranya dengan media televisi
asal Qatar, Al Jazeera, Mauricio Weibel mengatakan bahwa dunia memiliki utang
besar kepada para jurnalis Palestina. di dunia ini banyak resikonya dan perlu
juga untuk menghentikannya
Sementara itu Audrey Azoulay, Dirjen UNESCO
mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan apresiasi dari keberanian
jurnalis dalam menghadapi keadaan sulit dan berbahaya
Dalam seremoni yang diadakan di Santiago
tersebut, Lucia Newman dari Al Jazeera melaprokan bahwa upcara peringatan Hari
Kebebasan Pers Sedunia sangat emosional.
Dimana ada banyak orang dalam ruangan
tersebut yang menangis serta banyak emosi dan tepuk tangan yang meriah.
Bicara jurnalis yang terbunuh, di dominasi
oleh jurnalis Al Jazeera di Gaza yang menjadi target dan sasaran serangan
Israel sejak Oktober 2023 lalu.
Seperti dibertakan, pada Desember lalu,
Kepala Biro Al Jazeera di Gaza Wael Dahdouh terluka dalam serangan Israel namun
rakennya dan juru kamera Al Jazeera Arab, Samer Abudaqa tewas ketika melaporkan
situasi di Gaza Selatan.
Istri Dahdouh, Ama, putra Mahmoud Sham,
Putri Sham dan cucunya Adam tewas dalam serangan pada Oktober usai serangan
udara Israel hantam rumah tempat berlindung di kamp pengungsi di Nuseirat.
Putra Wael Dahdouh yang tertua, Hamza
Dahdouh yang juga jurnalis Al Jazeera terbunuh pada Januari 2024 lewat serangan
rudal Israel di Khan Youni, Gaza Selatan.
Dirinya berada di dalam kendaraan dekat al
Mawasi, kawasan aman yang ditetapkan Israel bersama sejawatnya Mustafa Thuraya
yang juga tewas dalam serangan tersebut.
Berdsarkan lapoan dari biro Al Jazeera,
kendaraan mereka menjadi sasaran ketika mencoba mewawancarai warga sipil yang
kehilangan rumah akibat pemboman sebelumnya.
Kemudian pada Februari 2024, jurnalis foto
lepas yang bekerja dengan lintas media termasuk Al Jazeera, Mohamed Yaghi tewas
dalam serangan udara Israel di Deir el Bala, Gaza Tengah.
Hingga tulisan ini ditulis ada 34,596 warga
Palestina tewas yang mayoritas adalah perempuan dan anak anak serta 77.816
alami luka luka dalam serangan yang dilontarkan Israel sejak 7 Oktober 2024.
Sementara itu dari pihak Israel, serangan
Hamas mencapi 1.1139 orang dengan pulihan orang yang masih ditawan oleh pihak
Hamas. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar