19424, 07:25 – Amerika serikat menggunakan hak vetonya di DK PBB untuk hentikan PBB untuk akui negara Palestina sebagai keanggotaaan penuh di organisasi tersebut.
Amerika Serikat veto rancanan resolusi
tersebut yan rekomendasikan kepada Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193
negara agar Palestina diterima sebagai anggota PBB.
Swiss dan Inggris memilih abstain sedangkan
12 negara anggota dewan lainnya berikan suara setuju.
Menurut Wakil Dubes AS untuk PBB Robert Wood mengatakan bahwa negaranya terus mendukung solusi dua negara, pemungutan
in tidak mencerminkan penentanganya terhadap kenegaraaan Palestina.
Namun pengakuan tersebut hanya akan datang negosiasi
langsung antara kedua belah pihak.
Akibat vetonya Amerika Serikat soal resolusi
ini membuat Presiden Palestina Mahmoud Abbas kutuk veto AS dalam sebuah
penyataan yang disebut tidak etis, tidak dapat dibiarkan dan tidak adil.
Usai pemungutan suara dihadapan dewan,
Dubes Palestina untuk PBB, Riyad Mansour katakan bahwa fakta dari resolusi ini
tidak lolos tidak akan patahakan tekad kami dan tidak akan mengalahkan tekad
kami.
Dubes Riyad Mansour juga katakan batalnya
keanggotaan Palestina di PBB tiak akan berhenti dalam upaya mereka terus
mengajukan kepada anggota DK PBB.
Dorongan Palestina untuk menjadi anggota
penuh PBB muncul enam bulan ketika perang antara Israel dan Hamas di Jalur
Gaza, dan Israel perluas pemukiman di Tepi Barat yang diduduki dimana oleh PBB
dianggap Ilegal.
Vetonya Amerika Serikat di sidang DK PBB
menuai pujuan dari sekutu sejatinya, Menteri Luar Ngeri Israel, Israel Katz.
Sementara itu Dubes Isreal untuk PBB Gilad Erdan
ketika berbicara kepada 12 anggota dewan yang berikan suara mendukung
keanggotaan PBB mengatakan bahwa dirinya sangat menyedihkan karena suara mereka
hanya akan menguatkan penolakan atas Palestina dan membuat perdamaian menjadi
hampir mustahil terjadi.
Seperti diketahui, Palestina saat ni merupakan
negara pengamat non anggota, sebuah pengakuan fakta tas kenegaraan yang
diberikan oleh Majelis Umum PBB pada 2012.
Namun permohonan menjadi anggota penuh PBB
harus disetujui oleh DK PBB serta setidaknya dua pertiga dari Majelis Umum.
Menurut Dubes Inggris untuk PBB, Barbara
Woodward dihadapan dewan mengatakan bahwa piuhaknya percaya bahwa pengakuan
kenegaraan Palestina seharunya tidak adatang di awal proses baru namun juga
tidak harus di akhir proses.
Namun harus dimulai dengan perbaiki krisis
yang ada di Gaza. Sementara itu Dubes Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama sebelum
pemungutan suara katakan bahwa penerimaan Palestina di PBB akan memperkuat
bukan melemahkan solusi daua negara.
Dubes Amar Bendjama juga menambahkan bahwa
perdamainan akan datang dari keikutsertaan Palestina bukan pengucilannya.
DK PBB telah lema mendukung visi dua negara
yang hidup berdampingan dalam perbatasan yang aman dan diakui.
Palestina inginkan sebuah negara di Tepi
Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza yang mana semua wilayah tersebut direbut
oleh Israel pada 1967.
Hamas sendiri kutuk akan sikap Amerika
Serikat dalam sebuah penyataan dan serukan kepada masyarakat internasional
untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan hak mereka yang sah untuk
menerukan nasib mereka.
Seperti diketahui, Israel melalukan
pembalasan terhadap Hamas di Gaza atas serangan 7 Oktober di Israel bagian Selatan
yang dipimpin oleh kelompok militant tersebut.
Sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari
250 orang disandera dalam serangan tersebut, dan Otoritas kesehatan Gaza dalam
laprannya mengatakan bahwa Israel telah tewaskan hampir 34,000 orang dalam
serangan di wilayah tersebut sejak 7 Oktober lalu.
Vetonya Amerika Serikat atas keanggotaan
Palestina di PBB membuat Sekjen PBB Antonio Guterres mangatakan
bahwa kegagalan untuk membuat kemjuan menuju solusi dua Negra hanya akan
meningkatkan volatilitas dan risiko bagi ratusan juga orang di sluruh wilayah
yang terus hidup bawah ancaman kekerasan yang terus menerus. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar