22324, 11:35 – Situasi di Gaza yang tidak menentu membuat anak anak menjadi korban bahkan terancam kehilangan masa depannya.
Menurut
juru bicara UNICEF, James Elder, peristiwa yang terjadi di Gaza sebagai perang
terhadap kondisi anak anak di sana bahkan menyedihkan.
Menurutnya
situasi cukup mengerikan terjadi di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis Gaza
Selatan yang menangani anak anak terluka dirinya mencatat banyak kecapaian dan
keputusasaan akan hidup di dalam masyarakat Gaza sendiri.
Dimana
Rumah Sakit Nasser adalah rumah sakit khusus untuk anak anak yang terluka sudah
tidak beroperasi lagi akibat kurangnya pasokan medis untuk pengobatan dan
penanganan operasi.
Sebagiaman
dilansir dari Anadolu, James Elder catat bahwa mayoritas anak anak di Gaza
alami tekanan psikologis. Dirinya mengatakan bahwa satu satunya cara untuk
meredam itu semua dimulai dengan gencatan senjata.
Karena
bila belum ada terjadi gencatan senjata para anak ini akan hidup di zona perang
dan Gaza bukanlah tempat untuk anak anak bahkan lebih dari satu juta anak hidup
di wilayah ini.
Bila
ada gencatan senjata, maka dipastikan mereka akan mendapatkan perawatan yang
mereka butuhkan untuk kesembuhan mereka akan bisa bermain dan tersenyum
kembali.
Namun
kata James Elder jika perang berlanjut, dan mereka alami tekanan mental mereka
tidak mampu peroleh ketrampilan yang menjadi bagian dari Angkatan kerja maka
akan terjadi bencana demografi.
Seperti
diketahui bersama, Israel lancarkan serangan militer di Gaza sejak 7 Oktober
2023 yang tewaskan lebih dari 1.200 warga Israel.
Dan
juga lebih dari 32.000 warga Palestina yang mayoritas korban adalah wanita dan
anak anak terutama di Jalur gaza.
Lebih
dari 74.000 orang terluka dan kekurangan kebutuhan pokok yang sebabkan lebih
dari 85 persen warga Palestina memilih mengungsi dibalik rasa ketakutan.
Sementara
itu akibat perang ini, Israel memblokasi sebagian besar akses warga Palestina
untuk mendapatkan pasokan air bersih, Listrik, obat obatan hingga makan.
Bahkan
lebih dari 65 persen infrastruktur di wilyah tersebut juga hancur bahkan rata
dengan tanah hal ini berdasarkan laporan PBB>
Israel
sendiri diduga dan dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional dimana
Keputusan sementara pada bulan Januari 2024 lalu perintahkan Tel Aviv untuk
pasukannya tidak melakukan tindakan genosida.
Namun
yang terjadi hingga detik in adalah pasukan Israel terus membombardir wilayah
Gaza untuk membasmi kelompok Hamas lewat serangan udara dan darat.
Kabar
terbaru Amerika Serikat akan mensponsori resolusi gencatan senjata di Gaza dan
hari ini akan dilakukan voting di Dewan Keamanan PBB.
Kita
nantikan saja apakah draf yang diusung oleh Amerika Serikat dapat diloloskan
oleh negara anggota DK PBB tanpa ada veto dari Inggris, China, Rusia, Prancis,
kita tunggu saja. ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar