Selasa, 26 Maret 2024

Indonesia Apresiasi Terhadap Resolusi DK PBB Mengenai Gencatan Senjata Gaza

26324, 09:45 – Kemlu RI mewakili pemerintah Indonesia mengapresiasi terhadap diloloskannya Resolusi DK PBB 2728 yang serukan gencatan senjata di Gaza pada Senin 25 Maret 2024 kemarin.

Hal ini disampaikan Kemlu RI melalui akun resmi Twitter mereka pada hari ini Selasa 26 Maret 2024

Dimana dalam cuitannya Indonesia menyambut baiik adposi DK PBB 2728 (2024) yang menuntun adanya gencatan senjata di Gaza.

Resolusi diadpsi ketika serangan Israel di Gaza masuki bulan keenam sejak dimulainya pada 7 Oktober 2023 yang akibatkan lebih dari 32,33 orang tewas yang mayoritas perempuan dan anak anak serta melukai 74,694 orang lainnya.

Kementerian yang berlokasi di Pejambon Jakarta ini mewakili pemerintah serukan agar resolusi yang mengikat secara hukum segera dilaksanakan dan diimplementasikan oleh seluruh pihak.

Berbeda dengan resolusi yang dikeluarkan oleh Majelis Umum PBB dimana semua resolusi DK PBB mengikat secara hukum, hal ini mulai berlaku sejak Mahkamah Internasional atau ICJ tetapkan lewat nasihat hukum tentang masalah Namibia pada tahun 1971.

Kemlu juga menambahkan bahwa saaatnya untuk memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan secara besar besarn dengan menuntut adanya perlindungan warga sipil di Gaza.

Seperti diketahui, DK PBB yang beranggotakan 15 negara itu adopsi resolusi yang menuntut adanya gencatan senjata antara Israel dan Hamas usai Amerika Serikat memilih abstain ketika pemungutan suara.

Setidaknya 14 anggota dewan yang tersisa mendukung resolusi ini yang bermaterikan menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera Hamas. Ketika diketuk palu para perwakilan negara anggota DK PBB pun bertepuk tangan.

Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres pada akun media sosialnya mengatakan bahwa resolusi ini harus dilaksanakan, karena kegagalan tidak bisa dimaafkan.

Sikap abstain dari Amerika Serikat membuka perselisihannya dengan Israel dimana PM Benyamin Netanyahu katakan bahwa kegagalan Amerika gunakan hak vetonya dalam resolusi tersebut merupakan kemunduran yang sangat jelas dari posisi sebelumnya.

Serta akan merugikan upaya dalam perang Israel dan usaha dari Netanyahu dalam membebaskan lebih dari 130 sandera yang masih ditahan oleh pihak Hamas.

Sementara itu dari Washington DC, juru bicara Gedung Putih, John Kirby tegaskan sikap abstain Amerika Serika tidak mewakili perubahan dalam kebijakan mereka sebagaimana diucapkan di depan para pewarta.

Usai hasil pemungutan suara di PBB keluar, Netanyahu kabarnya membatalkan kunjungan delegasi tinggi di Washington DC yang dijadwalkan untuk bahas rencana operasi militer Israel di Rafah, Gaza Selatan yang menjadi tempat berlindung 1,5 juta pengungsi Palestina. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar