7224, 10:05 – Anggota parlemen Amerika Serikat pada Selasa 6 Februari 2024 melakukan pemungutan suara untuk menolak RUU bantuan Israel senilai USD17,6 miliar atau sekitar Rp276 triliun.
Pemimpin
Partai Demokrat di DPR sebutkan bahwa RUU bantuan Israel sebagai upaya yang
jelas dan sinis untuk melemahkan paket yang lebih besar.
RUU
bantuan Israel ini muncul ketika Gedung Putih memberikan bantuan kepada Ukraina
Senilai USD 60 miliar dan Israel USD20 miliar dan menyediakan dana segar untuk
keamanan perbatasan Amerika dan bukan hanya berikan bantuan kepada satu pihak.
Menurut
Pemimpin Minoritas Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries mengatakan bahwa undang undang
mandiri yang diperkenalkan oleh Partai Republik di DPR pada akhir pekan tanpa
konsultasi dan tidak diajukan dengan itikad baik,
"Sayangnya,
undang-undang mandiri yang diperkenalkan oleh Partai Republik di DPR pada akhir
pekan, tanpa pemberitahuan atau konsultasi, tidak diajukan dengan itikad
baik," kata Pemimpin Minoritas Demokrat di DPR Hakeem Jeffries dalam
suratnya kepada rekan-rekannya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Sejatinya
Partai Republik di DPR menjadwalkan pemungutan suara usai Senat yang dipimpin
Partai Demokrat rilis RUU Bipartisan yang menggabungkan miliaran dolar untuk
Israel dan Ukraiana.
Namun
dukungan terhadap paket bantuan senilai USD118 miliar tersebut telah berkurang,
dikarenakan mantan presiden Donald Trump tekankan Republik untuk tidak berikan
kemenangan legislative terhadap Presiden Joe Biden jelang pemilu November
mendatang.
Setidaknya
167 anggota Demokrat memilih tidak usai Biden mengancam akan gunakan hak vetonya
karena marah, undang undang tersebut bertujuan untuk melemahkan paket yang
lebih besar yang telah disepakati usai berbulan bulan negosiasi dengan kelompok
senator bipartisan.
RUU
bantuan Israel ini sendiri ditentang 13 anggota Partai Republik karena tidak
memuat keseimbangan anggaran yang telah didorong oleh kaum konservatif dalam usulan
pengeluaran baru.
Tindakan
yang pertama Partai Republik adalah mengajukan undang undang ke DPR yang akan
memberikan USD14,3 miliar kepada Israel termasuk pemotongan besar besaran pada Internal
Revenue Service yang jelas ditentang oleh Biden. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar