Jumat, 09 Februari 2024

Israel Luncurkan Serangan Udara ke Rafah

9224, 08:30 – Apa yang dikatakan Benjamin Netanyahu bahwa Militer Israel akan masuk ke wilayah Gaza dekat perbatasan dengan Mesir, Rafah benar terjadi.

Israel luncurkan tujuh serangan udara semalam di kawasan Rafah, Gaza. Dimana serangan tersebut membuat warga ketakutan, terlebih mereka berkerumun di areal penampungan dan kamp kamp darurat.

Serangan dan pertempuran darat kemudian berlanjut di seluruh wilayah yang dikuasai Hamas yang telah masuki bulan kelima, dimana Kementerian kesehatan Gaza klaim 130 orang dinyatakan tewas dalam 24 jam.

Sementara per 8 Februari waktu setempat, korban tewas di Palestina tembus 27.840 jiwa dimana 67.317 orang lainnya alami luka luka.

Israel sendiri menyerang Gaza dengan dalil ‘menghabisi anggota kelompok Hamas’ namun yang menjadi sasaran tempur mereka adalah fasilitas umum, seperti sekolah, kamp pengungsi, wilayah pemukiman warga sipil hingga rumah sakit.

Sementara itu, Menlu AS, Antony J Blinken dalam jumpa media di Tel Aviv, Israel mengkritik negeri itu atas serangan yang dinilai sudah keterlaluan.

Kepada koleganya Benjamin Netanyahu, mantan wakil penasehat keamanan nasional AS ini mengatakan bahwa korban warga sipil sudah terlalu banyak.

Blinken sendiri mengakhir tur kelimanya di kawasan Timur Tengah kemarin, dengan menyerukan kepada Israel untuk tidak melakukan tindakan di Rafah.

Namun peringatkan bahwa setiap operasi militer yang dilakukan Israel harus utamakan warga sipil.

Dalam jumpa pers tersebut ditanyakan soal perundingan gencatan senjata, Blinken tegaskan bahwa dirinya masih melihat ruang untuk mencapai kesepakatan agar dapat hentikan pertempuran dan membawa pulang sandera.

Sementara itu menurut seorang pejabat Mesir mengatakan bahwa negaranya menjadi tuan rumah perundingan baru pada Kamis 8 Februari 2024 dengan perunding Qatar dan Hamas dengan harapan mencapai ketenangan di Gaza dan pertukaran tawanan dan sandera.

Hal ini terbukti dengan penjelasan dari Hamas bahwa delegasi yang dipimpin oleh Khalil al Hayya seorang anggota biro politik mereka sedang melakukan perjalanan ke Kairo.

Sedangkan Menlu Blinkern kepada jurnalis mengatakan bahwa balasan Hamas setidaknya menawarkan kesempatan untuk melanjutkan negosiasi.

“Meskipun ada beberapa hal yang jelas-jelas tidak dapat dilakukan dalam respons Hamas, kami pikir hal ini akan menciptakan ruang bagi tercapainya kesepakatan, dan kami akan berupaya tanpa henti sampai kami mencapai tujuan tersebut,” katanya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar