Selasa, 30 Januari 2024

Semakin Terdesak, Israel Tuding 190 Staf UNRWA Anggota Hamas

30124, 08:55 – Israel terus melakukan penyerangan terhadap Palestina yang terbaru adalah bahwa 190 staff UNRWA sebuah Badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina merangkap sebagai militant Hamas atau Jihad Islam.

Tuduhan tersebut tercantum dalam dokumen intelijen Israel yang meminta sejumlah negara untuk menghentikan dana untuk badan tersebut.

Dalam dokumen tersebut, Isreal juga menyebut bahwa beberapa staf ikut serta dalam penculikan dan pembunuhan selama serangan 7 Oktober yang memicu perang Gaza.

Dokumen sebanyak enam halaman itu diperlihatkan kepada media Reuters dimana Israel menuduh sekitar 190 pegawai UNRWA termasuk guru telah merangkap sebagai militant Hamas dimana dalam dokumen tersebut tercantum beberapa  nama berikut foto.

Soal ini, PBB belum secara resmi menerima salinan dokumen tersebut, hal ini disampaikan juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Senin 29 Januari 2024 waktu setempat.

Sementara itu Palestina menuduh Israel memalsukan informasi untuk mencoreng UNRWA dimana beberapa staf dari badan PBB tersebut telah dipecat dan tengah diselidiki atas tuduhan tersebut.

Dalam dokumen tersebut mengatakan satu dari 11 orang tersebut adalah konselor Sekolah yang membantu putranya menculik seorang wanita selama infiltrasi Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Israel klaim bahwa dalam serangan tersebut, Hamas telah membunuh 1,200 orang dan menculik lebih dari 253 orang.

Seorang pekerja UNRWA dituduh terlibat secara tidak spesifik dalam pemindahan jenazah tentara Israel yang terbunuh di Gaza dan mengoordinasi pergerakan truk yang digunakan untuk para perampok dan pasokan senjata.

Terkait dokumen tersebut, Menlu Israel Katz mengatakan bahwa Ketua UNRWA Philippe Lazzarini harus mengundurkan diri.

“Pegawai UNRWA ikut serta dalam pembantaian tanggal 7 Oktober,” katanya. Lazzarini harus mengambil kesimpulan dan mengundurkan diri.

Sementara itu, PM Palestina Mohammad Shatayyeh menuduh Israel melakukan serangan politik terencana terhadap UNRWA.

Sejak lama Israel kritik UNRWA, Shtayyeh meminta agar negara negara donor kembali kucurkan dana bantuan ke badan PBB tersebut.

Berkas yang ditunjukkan kepada Reuters oleh sumber yang tidak mau disebutkan namanya atau asal negaranya tersebut.

Sumber itu mengatakan bahwa laporan itu dikumpulkan oleh intelijen Israel dan dibagikan kepada Amerika Serikat.

Berdasarkan laporan dokumen tersebut, Amerika Serikat pada Jumat tangguhkan pendanaan kepada UNRWA.

Seorang pejabat Israel katakan kepada Reuters bahwa 190 orang yang disebutkan dalam dokumen itu adalah pejuang tangguh dan pembunuh.

Secara keseluruhan sekitar 10 persen Staff UNRWA diyakini memiliki afiliasi lebih umum dengan Hamas dan Jihad Islam.

UNRWA sendiri pekerjakan sekitar 13,000 orang di Gaza, lebih dari 10 negara termasuk donor utama Amerika Serikat dan Jerman telah menghentikan pendaan mereka untuk badan PBB tersebut. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar