24124, 09:10 – Indonesia melalui Menlu Retno Marsudi ingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional bukannya menoleransi perang terlebih genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Hal
ini disampaikan Retno Marsudi ketika berbicara dalam debat terbuka DK PBB
tentang krisis Israel Palestina di Markas Besar PBB di New York, Amerika
Serikat.
“Pertanyaan
saya kepada DK PBB adalah: sudah berapa banyak resolusi mengenai Palestina
telah diadopsi? Dan berapa banyak yang telah dilaksanakan?” kata Retno.
Pernyataan
itu sengaja dirinya sampaikan ke DK PBB karena Indonesia melihat banyak resolusi
yang dilanggar terkait Palestina, tetapi tidak pernah ada sanksi bagi para
pelanggar
Retno
juga pertanyakan ke mana Palestina harus mengadu jika DK PBB selama berpuluh
tahun gagal jalankan resolusi yang dibuatnya sendiri, sementara Israel membunuhi
rakyat Palestina tanpa dihukuma sama sekali.
“Israel
harus bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada
negara yang kebal hukum,” tegas Retno.
“Sekali
lagi, saya mendesak anggota DK untuk segera menghentikan ketakutan yang setiap
hari dihadapi oleh warga Palestina di Gaza dan juga di Tepi Barat,” katanya
menambahkan.
DK
PBB sendiri beranggotakan 10 negara dimana lima diantaranya anggota tetap yang
memiliki hak veto sehingga bisa membatalkan upaya DK untuk mengesahkan resolusi
apa pun.
Kelima
negara yang memiliki hak veto itu adalah, China, Inggris, Prancis, Rusia dan Amerika
Serikat.
Masih
diforum yang sama, sebagaimana dilansir dari Antara, Menlu Retno juga soroti
lebih dari 25,000 nyawa Palestina yang melayang serta semakin banyak penduduk
negara itu yang kelaparan serta kedinginan karena lambannya DK PBB dalam
bertindak.
“Saya
tekankan semua dari kita memiliki tanggung jawab untuk menghormati Hukum
Humaniter Internasional tanpa kecuali, termasuk (dalam merespons) situasi di
Gaza,” katanya.
Debat
DK PBB ini merupakan kali ketiga diselenggarakan dalam tiga bulan terakhir
untuk merespon perang Israel di Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Ikut
sertanya Menlu Retno dalam pertemuan DK PBB dinyatakan pemerintah sebagai komitmen
Indonesia untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Israel
hingga saat ini terus lancarkan serangan udara dan darat membabi buta di Jalur
Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut otoritas Israel yang
tewaskan 1.140 orang.
Namun
sejumlah investigasi media independent menyebut jatuhnya korban jiwa justru
dilakukan militer Israel sendiri dalam operasi Hannibal Directive.
Setidaknya
ada 25.295 warga Palestina yang menjadi korban dari serangan militer Israel
yang sebagian besar adalah perempuan dan anak anak, sementara 63.000 lainnya
terluka sebagaimana data yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan Palestina.
Serangan
Israel ke Jalur Gaza membuat 85 persen penduduk wilayah tersebut menjadi
pengungsi di tengah kekurangan air bersih, makanan hingga obat obatan,
sementara 60 persen infrastruktur wilayah tersebut rusak dan hancur menurut pengamatan
PBB.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar