191223, 08.25 – Ini peringatan bagi kita semua bahwa Kementerian Kesehatan RI laporkan setidaknya 4 kasus Covid19 varian JN.1 telah ditemukan di INodnesia.
Sublineage
dari Omicron BA.2.86 ini dikhawatirkan lantaran memicu lonjakan kasus pada
varian JN.1 di sejumlah negara misal Singapura yang saat ini mencatat kasus
capai 50 ribu orang.
temuan
varian JN.1 dominan ditemukan di sejumlah wilayah DKI Jakarta hal ini disampaikan
oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu
pastikan belum ada kasus fatal dari 4 pasien tersebut.
Seperti
diberitakan bahwa ahli imunologi di Beijing perkirakan akan ada lebih banyak
kasus varian JN.1
Namun
hal itu tidak menjadi kekhawatiran masyarakat karena varian baru virus Corono bisa
muncul kapan saja di masa depan.
"Hanya
dengan meningkatkan sistem kekebalan masyarakat dapat mengelola infeksi
berbagai patogen, dan meningkatkan ketahanan terhadap infeksi saluran
pernafasan secara keseluruhan," kata ahli imunologi tersebut, dikutip dari
The Global Times.
Sementara
itu Kepala Rumah Sakit Rakya Ketiga di Shenzhen, Lu Hongzhou katakan bahwa
meskipun angka kekebalan vaksinasi terhadap JN.1 telah menyusut, tidak ada bukti
yang menunjukkan keparahan Covid19 akibat varian JN.1 meningkat.
Selain
itu, beberapa ahli di China pun mengatakan bahwa orang yang pernah mengidap flu
lebih rentan tertular Covid19, usai terinfeksi flu dibutuhkan waktu beberapa
bulan agar sel T CD4+ di dalam tubuh.
Sementara
itu Kepala Pimpinan teknis WHO Maria van Kerkhove mewanti wanti banyak negara
untuk waspada kemungkinan lonjakan kasus rawat inap di fasilitas kesehatan.
"COVID-19
merupakan salah satu penyakit yang saat ini sedang meningkat, dan hal ini
sekali lagi disebabkan oleh sejumlah faktor. Termasuk virus SARS-Cov-2
berevolusi, berubah, dan beredar di semua negara," kata Maria.
"Di
beberapa negara, kami memiliki sublineage XBB ini, dan mereka mewakili sekitar
68 persen dari rangkaian yang dibagikan secara global. Pengelompokan lainnya
adalah BA.2.86, terutama JN.1 yang menyebabkan spektrum penuh, mulai dari
infeksi tanpa gejala. Hingga penyakit parah dan kematian, mirip dengan apa yang
telah kita lihat pada sublineage Omicron lainnya," sambungnya.
Wilayah
yang terdampak dari varian JN.1 adalah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Batam dan
terindentifikasi pada awal hingga pertengahan Desember 2023 ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar