121223, 16:20 – Dua bulan konflik Israel Hamas setidaknya lebih dari 800 jurnalis dan pekerja media di seluruh dunia tanda tangani petisi yang menutut diakhirinya dengan segera pembunuhan Jurnalis di Gaza dan wilayah yang lebih luas.
Hal
ini disampaikan oleh solidaritas media bertajuk untuk Rekan Kami meminta agar
diakhirnya pembunuhan jurnalis yang meliput pemboman Israel di Gaza dan Lebanon serta meningkatnya aksi kekerasan di kawasan tersebut.
"Sebagai
anggota komunitas jurnalis internasional, kami menyerukan diakhirinya
pembunuhan jurnalis dan ancaman apa pun kepada media yang meliput pengeboman
Israel di Gaza dan Lebanon dan meningkatnya aksi kekerasan di kawasan
itu," demikian bunyi pernyataan yang ditandatangani solidaritas media
bertajuk Untuk Rekan Kami.
"Kami
menyerukan perlindungan bagi semua rekan kami oleh semua pihak," kata
pernyataan itu lebih lanjut.
"Kami
mendukung semua kolega kami dan mengecam pembunuhan jurnalis. Kami menyerukan
komunitas internasional untuk menjunjung tinggi kebebasan pers dan melindungi
kehidupan dan keselamatan anggota media. Kami menuntut diakhirinya impunitas
dalam pembunuhan jurnalis dan kami menyerukan agar mereka yang bertanggung
jawab untuk dimintai pertanggungjawaban," katanya.
"Jurnalis
Palestina yang meliput di Gaza juga melakukan hal sama di tengah pembantaian
dan kehancuran, mengungkap kengerian yang masih tak terlihat oleh dunia luar.
Jurnalis di Gaza tidak hanya kehilangan rumah dan anggota keluarga selama
pengeboman tetapi juga menghadapi kondisi hidup yang mengerikan, dengan
terbatasnya makanan, air, dan listrik akibat pengepungan total," menurut
pernyataan itu.
"Sementara
itu, terbatasnya akses ke Gaza dan terputusnya komunikasi telah menekan arus
informasi," menurut pernyataan itu lebih lanjut.
Sementara
itu dari Istanbul, London dan Kampala serta lainnya berunjuk rasa menentang
pelanggaran HAM Berat, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana
dilansir dari Antara.
"Delapan
minggu terakhir ini telah menjadi yang paling mematikan bagi rekan-rekan kami
sejak Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mulai mengumpulkan data 30 tahun lalu.
Hingga 5 Desember, sedikitnya 63 jurnalis telah tewas: 56 di Gaza, 4 di Israel,
dan 3 di Lebanon," kata mereka.
"Itu
berarti rata-rata lebih dari satu jurnalis terbunuh setiap hari. Di Tepi Barat
yang diduduki, pasukan Israel menangkap sedikitnya 19 jurnalis - sebagian besar
selama penggerebekan di rumah mereka - dan melecehkan, menyerang dan menahan
banyak jurnalis," katanya lebih lanjut.
"Ini
harus dihentikan. Jurnalisme memainkan peran penting dalam mendokumentasikan
sejarah dan melayani kepentingan publik dengan mengungkap realitas yang sering
kali dikaburkan oleh disinformasi dan misinformasi. Pelaporan kami dapat
mengungkapkan dampak perang yang sebenarnya." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar