PBB Tunjuk Sigrid Kaag Sebagai Koordinator Kemanusiaan untuk Gaza

UN Photo/Loey Felipe

271223, 09:00 – Sebagai bagian dari hasil resolusi PBB yang disahkan pada Jumat 22 Desember 2023, Sekjen PBB umumkan penunjukkan Sigrid Kaag sebagai Koordinator kemanusiaan untuk Gaza.

Sebagaimana dalam pernyataan, PBB mengatakan peran ini akan memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau dan mengecek pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Dengan peran ini, dia akan memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan mengecek pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata PBB dalam sebuah pernyataan.

Sigrid Kaag yang kini menjabat Menteri Keuangan Belanda tersebut akan membentuk mekanisme PBB untuk percepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui negara negara yang bukan pihak dalam konflik tersebut.

Sigrid Kaag yang juga diplomat senior PBB diperkirakan akan mulai bertugas pada 9 Januari 2024 melalui pernyataan tersebut.

Penugasan Sigrid Kaag merupakan bagian dari resolusi DK PBB yang diadopsi pekan lalu untuk tingkatkan bantuan kemanusiaan ke daerah Palestina tersebut.

DK PBB pada Jumat 22 Desember 2023 sahkan resolusi yang menuntut agar semua pihak melakukan langkah langkah mendesak untuk membuka akses kemanusiaan yang lebih luas, aman dan tanpa hambatan ke Gaza di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Wilayah tersebut.

Resolusi tersebut menurut pihak yang berkonflik mengizinkan dan membuka semua rute menuju dan di seluruh Jalur Gaza, termasuk pintu perbatasan guna pastikan staf kemanusiaan dan bantuan tersalurkan ke warga sipil yang membutuhkan.

Seperti diketahui, serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah tewaskan sediktinya 20.915 orang Dimana mayoritas perempuan dan anak anak

Serangan membabi buta ini juga hancurkan Gaza dengan 60 persen infrastruktur di daerah tersebut rusak dan hancur serta hampir 2 juta orang mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat obatan

Israel berjanji akan menghancurkan Hamas dan memastikan pembebasan semua warganya yang disandera oleh kelompok Palestina itu selama serangan Oktober sebagaimana dilansir dari Antara. ***