81223,
10:41 – Sekjen PBB Antonio Guterres dipastikan tetap menjabat hingga waktunya
habis usai Israel meminta diplomat Portugal ini untuk mengundurkan diri usai Guterres
menyerukan pasal yang jarang digunakan dari Piagam PBB untuk merespon konflik
Gaza.
twitter.com/antonioguterres
Hal
ini disampaikan oleh Juru Bicara PBB Stephane Dujarric pada media di New York
pada Kamis 7 Desember 2023 waktu setempat sebagaimana dilansir dari Antara.
"Anda
bisa melihat Sekjen (PBB) bekerja esok hari, dan hingga akhir masa
jabatannya," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric kepada reporter
di New York pada Kamis waktu setempat.
Stephane
Dujarric katakan bahwa komunikasi PBB dengan otoritas Israel berlangsung setiap
hari baik tingkat politik maupun operasional sistem kemanusiaan.
"Kami
tidak selalu mencapai kesepakatan, tetapi menurut saya komunikasi yang tengah
berjalan sangat profesional hingga saat ini," kata Dujarric.
Seperti
diberitakan kemarin, untuk kali pertama sejak menjabat Sekjen PBB pada 2017
pada Rabu 6 Desember 2023 menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB untuk memohon
dewan tersebut mencegah bencana kemanusiaan di Gaza dan serukan gencatan senjata
kemanusiaan.
Dalam
surat tersebut, diplomat Portugal tersebut mengutipkan Pasal 99 Piagam PBB yang
berikan wewenang kepada Sekjen untuk menarik perhatian DK PBB terhadap setiap
keadaan yang menurut pendapatnya dapat membahayakan perdamaian dan keamanan
internasional.
“Harapan
Sekretaris Jenderal terhadap Dewan Keamanan, dalam menjalankan tanggung
jawabnya berdasarkan Piagam PBB sangat jelas dalam surat tersebut, yang untuk
pertama kalinya ia menyebutkan Pasal 99,” kata Dujarric.
Ketika
ditanya mengenai penangkapan jurnalis di Jalur Gaza, Dujarric katakan bahwa PBB
akan terus tekankan risiko yang dihadapi Jurnalis dalam meliput konflik.
“Banyak
kolega Anda telah mengorbankan jiwanya di Gaza, dan informasi mengenai
keberadaan dan alasan di balik penahanan jurnalis harus dipublikasikan secepat
mungkin,” katanya.
Seperti
yang kita ketahui, Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1
Desember, setelah berakhirnya sepekan jeda kemanusiaan yang disepakati dengan
kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Sedikitnya
17.177 warga Palestina tewas dan lebih dari 46.000 orang terluka akibat
serangan Israel di Gaza, yang dilancarkan untuk membalas serangan lintas batas
Hamas pada 7 Oktober 2023. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar