Jumat, 01 Desember 2023

AS Tegas Tolak Perpanjangan Gencatan Senjata Namun Mendukung Jeda Kemanusiaan Diperpanjang

11223, 12:00 – Amerika Serikat pada Kamis 30 November 2023 terus suarakan penolakan terhadap gencata senjata permanen yang akan akhiri permusuhan di Jalur Gaza.

Namun Amerika Serikat terus mendukung perpanjangan jeda kemanusiaan hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keaman Nasional John Kirby kepada para pewarta.

"Kami tidak mendukung gencatan senjata permanen. Saat ini, kami mendukung gagasan jeda kemanusiaan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.

"Kami ingin melihat jeda tujuh hari ini berubah menjadi delapan, sembilan, 10 hari dan seterusnya.

“Namun, pada akhirnya hal ini akan membuat Israel dan Hamas menyetujui parameter perpanjangan kesepakatan tersebut, tetapi di Amerika Serikat, mereka akan terus menemukan dukungan untuk perpanjangan," lanjutnya.

Seperti dituliskan sebelumnya, gencatan senjata awal selama empat hari yang disepakati oleh Kelompok Palestina Hamas dengan Israel telah diperpanjang dua kali tetapi akan berakhir pada Kamis malam, sehingga membuka kemungkinan dimulai kembali permusuhan di Gaza.

Konflik di Gaza telah tewaskan lebih dari 15,000 warga menurut data resmi jumlah itu mencakup 6,150 anak anak dan 4,000 perempuan.

Israel sendiri aksinya di Gaza sebagai pebalasan atas serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dilakukan Hamas dimana 1,200 orang tewas dan lebih dari 200 orang disandera.

Bila melihat ketentuan gencatan senjata, tiga warga Palestina yang ditahan di penjara Israel telah dibebaskan untuk setiap sandera yangd iebbaskan oleh Hamas.

Bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan juga dapat masuk ke Gaza dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang terlihat selama perang.

Namun jumlah tersebut tidak berarti bila dibandingkan dengan hari hari sebelumnya walaupun kebutuhan telah meningkat secara drastic.

Setidaknya lebih dari 1,7 juta warga Palestina menjadi pengungsi di wilayah pesisir tersebut, sebagian besar mereka mengungsi ke bagian Selatan dimana Israel berjanji untuk tidak melanjutkan serangannya.

Jumlah tersebut setara dengan 80 persen populasi Gaza dan setengah dari persediaan perumahan di wilayah itu telah rusak atau hancur sebagaimana perkiraan PBB.

Pada Kamis 30 November 2023, Sekjen PBB Antonio Guterres kembali serukan gencatan senjata dengan mengatakan bahwa gencatan sejata sama sekali tidak mamadai untuk atasi penderitaan manusia.

"Jumlah bantuan untuk warga Palestina di Gaza masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan besar dari 2 juta orang lebih, dan meski total volume bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza juga meningkat, jumlah tersebut masih belum cukup untuk menopang operasi dasar," kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB.

"Warga sipil di Gaza membutuhkan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar yang terus menerus mengalir ke dalam dan di seluruh wilayah tersebut,”

“Akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan bagi semua yang membutuhkan sangatlah penting," tambahnya sebagaimana dilansir dari Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar