11223, 12:00 – Amerika Serikat pada Kamis 30 November 2023 terus suarakan penolakan terhadap gencata senjata permanen yang akan akhiri permusuhan di Jalur Gaza.
Namun
Amerika Serikat terus mendukung perpanjangan jeda kemanusiaan hal ini
disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keaman Nasional John Kirby kepada para
pewarta.
"Kami
tidak mendukung gencatan senjata permanen. Saat ini, kami mendukung gagasan
jeda kemanusiaan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby
kepada wartawan.
"Kami
ingin melihat jeda tujuh hari ini berubah menjadi delapan, sembilan, 10 hari
dan seterusnya.
“Namun,
pada akhirnya hal ini akan membuat Israel dan Hamas menyetujui parameter
perpanjangan kesepakatan tersebut, tetapi di Amerika Serikat, mereka akan terus
menemukan dukungan untuk perpanjangan," lanjutnya.
Seperti
dituliskan sebelumnya, gencatan senjata awal selama empat hari yang disepakati
oleh Kelompok Palestina Hamas dengan Israel telah diperpanjang dua kali tetapi
akan berakhir pada Kamis malam, sehingga membuka kemungkinan dimulai kembali
permusuhan di Gaza.
Konflik
di Gaza telah tewaskan lebih dari 15,000 warga menurut data resmi jumlah itu
mencakup 6,150 anak anak dan 4,000 perempuan.
Israel
sendiri aksinya di Gaza sebagai pebalasan atas serangan lintas batas pada 7
Oktober yang dilakukan Hamas dimana 1,200 orang tewas dan lebih dari 200 orang
disandera.
Bila
melihat ketentuan gencatan senjata, tiga warga Palestina yang ditahan di
penjara Israel telah dibebaskan untuk setiap sandera yangd iebbaskan oleh Hamas.
Bantuan
kemanusiaan yang sangat dibutuhkan juga dapat masuk ke Gaza dalam jumlah yang lebih
besar dibandingkan dengan apa yang terlihat selama perang.
Namun
jumlah tersebut tidak berarti bila dibandingkan dengan hari hari sebelumnya
walaupun kebutuhan telah meningkat secara drastic.
Setidaknya
lebih dari 1,7 juta warga Palestina menjadi pengungsi di wilayah pesisir
tersebut, sebagian besar mereka mengungsi ke bagian Selatan dimana Israel
berjanji untuk tidak melanjutkan serangannya.
Jumlah
tersebut setara dengan 80 persen populasi Gaza dan setengah dari persediaan
perumahan di wilayah itu telah rusak atau hancur sebagaimana perkiraan PBB.
Pada
Kamis 30 November 2023, Sekjen PBB Antonio Guterres kembali serukan gencatan
senjata dengan mengatakan bahwa gencatan sejata sama sekali tidak mamadai untuk
atasi penderitaan manusia.
"Jumlah
bantuan untuk warga Palestina di Gaza masih belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan besar dari 2 juta orang lebih, dan meski total volume bahan bakar
yang diizinkan masuk ke Gaza juga meningkat, jumlah tersebut masih belum cukup
untuk menopang operasi dasar," kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB.
"Warga
sipil di Gaza membutuhkan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar yang terus
menerus mengalir ke dalam dan di seluruh wilayah tersebut,”
“Akses
kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan bagi semua yang membutuhkan sangatlah
penting," tambahnya sebagaimana dilansir dari Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar